
Foto: Ngasiran
Pagi tadi, Kamis 22 Mei 2025, Vihara Vaipulya Sasana di Mangga Besar, Jakarta Barat, diselimuti keceriaan khas anak-anak. Dengan seragam sekolah mereka yang rapi, hampir 300 siswa Sekolah Dasar dan Taman Kanak-kanak siswa Sekolah Tri Ratna tak duduk di bangku kelas, melainkan bersiap merayakan Waisak.
Sebelum acara dimulai, beberapa anak ada yang menyanyi dengan suara mungil, membaca puisi penuh semangat, bahkan menari—disambut sorak gembira teman-temannya. Sebagian lain dengan khidmat mempersembahan sarana puja di altar Buddha, wajah-wajah polos mereka memancarkan ketulusan.
“Anak-anak harus rajin ke vihara, ajak mama papa ya. Syukur-syukur mama papanya yang mengajak,” pesan Bhante Bhadraprana dalam Dhammadesana, mengingatkan pentingnya teladan keluarga dalam menanamkan Dharma sejak dini.

Berbeda dengan tren perayaan Waisak anak di mall yang marak belakangan ini, Sekolah Tri Ratna sengaja memilih vihara sebagai ruang pembelajaran spiritual. “Akar Buddha Dharma ada di vihara. Umat Buddha harus belajar Dharma di sini, bukan hanya di sekolah,” tegas Gunawan Efendi, Ketua Yayasan Pendidikan Tri Ratna.
Langkah ini bukan sekadar tradisi, melainkan upaya nyata menyinergikan pendidikan akademik dengan pembentukan karakter berbasis Dharma. Melalui kebaktian, praktik mindfulness, hingga kantin vegetarian, anak-anak diajak mengalami langsung nilai-nilai kebajikan—seperti berdana, berbakti, dan disiplin—yang kelak menjadi pondasi hidup mereka.
Kolaborasi antara sekolah dan vihara ini pun membuka diskusi penting tentang masa depan pendidikan Buddhis. “Perayaan ini menjadi contoh bagaimana sekolah Buddhis bisa mendekatkan siswa dengan spiritualitas melalui praktik langsung,” tambah Gunawan.
Harapannya, sinergi semacam ini dapat memperkuat generasi muda yang tak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga berkarakter luhur dan mencintai kelestarian Dharma. Di tengah gemerlap dunia modern, keceriaan anak-anak Tri Ratna di vihara pagi itu menjadi bukti: Dharma tumbuh subur ketika ditanam dengan hati, bukan sekadar diajarkan di buku.





