Ngasiran | Sunday, 29 January 2023 10.00 AM Photo
Nyadran perdamaian di Dusun Krecek dan Getuk Temanggung, Januari 2023. Foto: Ngasiran/Buddhazine
Jumat pagi (27/1) Dusun Krecek agak basah karena hujan dengan intensitas sedang mengguyur pada malam sebelumnya. Sekitar pukul 7 pagi, kepala Dusun Krecek, Mbah Sukoyo menabuh kentongan. Suara kentongan itu dapat terdengar ke seluruh area dusun. Warga pun mulai keluar rumah dengan memikul tenong, menggendong tumpeng, membawa tikar, dan daun pisang untuk ke makam. Mereka hendak melakukan upacara Nyadran.
Nyadran atau Sadranan sebagai sebuah tradisi sudah dijalankan secara turun-temurun bagi masyarakat Temanggung. Di Dusun Krecek dan Gletuk, Nyadran menjadi menarik karena dikemas dengan Nyadran Perdamaian. “Kita melihat tradisi Nyadran mempunyai banyak nilai. Nilai itu yang ingin kita pelajari bersama anak-anak muda yang ikut dalam rangkain Nyadran Perdamaian,” kata Maskur Hasan dari Aman Indonesia salah satu penggagas Nyadran Perdamaian.
Dukung kami untuk terus mengabarkan Dharma dengan berdana di:
Yayasan Cahaya Bodhi Nusantara
Bank Mandiri
185-00-0160-236-3
KCP Temanggung