32 Bhikkhu Thudong ikut dalam upacara pengambilan air Waisak di sumber mata air Umbul Jumprit, Desa Nagadirejo, Kecamatan Ngadirejo, Temanggung, Sabtu (3/6). Upacara dimulai sekitar pukul 10.00 WIB yang dihadiri puluhan anggota Sangha lintas sekte dan ratusan umat Buddha.
Pengambilan air Waisak diwakili oleh beberapa anggota Sangha dari setiap sekte. Sementara rombongan Bhikkhu Thudong juga mendapatkan kesempatan untuk ikut mengambil air Waisak yang diwakili oleh Bhante Khatadhammo dan Ajahn Witjai.
“Ini suatu kehormatan bagi kami para Bhikkhu Thudong, dua orang dari kami mewakili ikut mengambil air Waisak di sini,” ungkap Bhante Khantadhammo.
Saat ini sebenarnya jumlah Bhikkhu Thudong ada 33, ada penambahan bhikkhu yang sempat mengalami kecelakaan sewaktu di Malaysia. Akan tetapi tidak bisa ikut upacara pengambilan air Waisak karena kondisi yang tidak memungkinkan.
“Seharusnya kami ada 33 bikkhu, kemarin yang sempat kecelakaan di Malaysia menyusul ke Borobudur tapi hari ini tidak bisa ikut hadir karena kecapekan,” paparnya.
Bhante menilai sumber mata air Jumprit mempunyai keistimewaan tersendiri dan sangat sakral.
“Air ini maknanya sangat sakral, dan terutama di sumber mata air Umbul Jumprit ini mempunyai keistimewaan tersendiri maka dari itu air Waisak di ambil dari sini.”
Di sela-sela upacara, bhante juga mengakui bahwa sambutan masyarakat Indonesia selama perjalanan sangat mengesankan bagi para Bhikkhu Thudong.
“Kami dari para Bhikkhu Thudong mengucapkan banyak terima kasih sudah diberi kesempatan untuk berkunjung ke Indonesia. Saya dan teman-teman para Bhikkhu merasa sangat bangga, sangat senang, sangat bahagia bisa berjumpa dengan umat baik yang buddhis maupun umat yang lain, dan teman-teman semua bilang umat beragama di Indonesia sangat welcome,” ungkap bhante.
Meskipun kedatangannya ke Temanggung khususnya ke Jumprit sudah melewati masa perjalanan, bhante menyatakan bahwa sambutan umat Temanggung cukup meriah.
“Untuk di Temanggung sini, karena sebenarnya untuk perjalanan Thudong sendiri sudah selesai tanggal 31 kemarin, tapi hari ini pun sambutan umat dan masyarakat Temanggung meriah juga,” tutup bhante.
Selesai upacara pengambilan air, selepas makan siang para Bhikkhu Thudong kembali ke Candi Mendut untuk mengikuti upacara peletakan air Waisak. Keeseokan harinya, Minggu (4/6) para Bhikkhu Thudong mengikuti perayaan Waisak di Candi Borobudur.
=================
Ayo Bantu Buddhazine
Buddhazine adalah media komunitas Buddhis di Indonesia. Kami bekerja dengan prinsip dan standar jurnalisme. Kami tidak dibiayai oleh iklan. Oleh sebab itu, kami membuka donasi untuk kegiatan operasional kami. Jika anda merasa berita-berita kami penting. Mari bordonasi melalui Bank Mandiri KCP. Temanggung 1850001602363 Yayasan Cahaya Bodhi Nusantara