Foto: Ngasiran
Puluhan orang dari berbagai daerah berkumpul di Dusun Krecek, Kabupaten Temanggung pada Kamis (17/8) untuk mengikuti ritual Ruwat Sukerta, sebuah upacara Buddha Jawa kuno yang bertujuan untuk membersihkan diri dari sengkala. Peristiwa ini juga menjadi momen bersejarah karena dirangkai dengan peringatan Kemerdekaan Republik Indonesia.
Ruwat Sukerta dimulai dengan puja di Dharmasala Vihara Dhammasarana yang dipimpin oleh Bhikkhu Sangha. Para peserta ritual mengenakan busana serba putih, menghormati Buddha, Dharma, dan Sangha. Setelah puja selesai, mereka berjalan menuju Pendopo Dusun Krecek.
Pendopo Dusun Krecek dihiasi dengan berbagai sajian yang disusun rapi. Di bagian depan, terdapat altar Rupang Buddha dengan persembahan puja yang terhampar di sepanjang teras. Aroma harum dari dupa dan kemenyan mengisi udara, menciptakan nuansa sakral yang memenuhi seluruh sudut pendopo, menambah kemeriahan acara Ruwatan Sukerta di Bulan Suro ini.
Di dalam pendopo dusun, Bhikkhu Sangha membacakan paritta pemberkahan dan memercikkan tirta paritta kepada para peserta. Setelah itu, perwakilan wali peserta ruwatan meminta kepada dalang untuk memulai pertunjukan wayang ruwat. Pertunjukan wayang ruwat ini dilengkapi dengan berbagai mantra Buddha Jawa dan berlangsung selama dua jam sebelum diakhiri dengan ritual potong rambut dan upacara siraman.
Upacara ruwatan mencapai puncaknya dengan pelaksanaan larung pakaian yang dikenakan oleh para peserta selama pelaksanaan ruwatan. Acara larung ini ditemani oleh arak gunungan, menandai penutupan perayaan yang begitu meriah ini.
=================
Ayo Bantu Buddhazine
Buddhazine adalah media komunitas Buddhis di Indonesia. Kami bekerja dengan prinsip dan standar jurnalisme. Kami tidak dibiayai oleh iklan. Oleh sebab itu, kami membuka donasi untuk kegiatan operasional kami. Jika anda merasa berita-berita kami penting. Mari bordonasi melalui Bank Mandiri KCP. Temanggung 1850001602363 Yayasan Cahaya Bodhi Nusantara