• Sunday, 2 December 2012
  • 0

Vihara bagi umat Buddha bukan hanya berfungsi untuk beribadah memuja guru agung Buddha dan mengembangkan spiritual saja, tetapi juga digunakan sebagai tempat membangun pendidikan, baik pendidikan moral maupun pendidikan formal.

Oleh sebab itu vihara menjadi salah satu hal yang penting bagi umat Buddha. Di era modern ini khususnya di Indonesia memang tidak ada kesulitan untuk mendirikan vihara, bahkan bisa dikatakan telah banyak vihara dibangun di berbagai penjuru negeri ini.

Salah satu vihara yang akan menjadi catatan sejarah perkembangan agama Buddha adalah Vihara Mahakaruna Buddhist Centre di Medan, Sumatera Utara. Vihara yang beralamat di Komplek Cemara Abadi ini dibangun di atas tanah seluas 18 hektar, sehingga tercatat sebagai vihara terbesar di Asia Tenggara.

Mahakaruna Buddhist Centre diresmikan pada hari Minggu, 2 November 2012 tepat pukul 17.00 WIB. Yang istimewa dalam peresmian vihara ini bukan hanya bangunan yang megah, namun juga dihadiri oleh 600 delegasi bhikkhu Sangha dari 33 negara dari Asia, Australia, Afrika, Amerika, dan Eropa, serta turut pula hadir Menteri Agama Republik Indonesia Surya Dharma Ali. Dan tentu saja umat Buddha dari Medan dan kota-kota lain.

Delegasi bhikkhu Sangha itu akan menghadiri kongres World Buddhist Sangha Council (WBSC) yang akan diadakan mulai keesokan harinya, tanggal 3-5 Desember di Vihara Mahakaruna Buddhist Centre.

Bhikkhu Sri Pannyavaro yang juga ketua panitia kongres WBSC menyatakan, “Peresmian vihara yang dibangun oleh Bhiksu Prajnavira Mahastavira ini akan ditandai dengan acara World Buddhist Sangha Council yang dihadiri oleh bhikkhu Sangha dari seluruh dunia.” Bhante Pannyavaro melanjutkan, “Mahakaruna Buddhist Centre tidak akan hanya menjadi aset fisik, tetapi juga akan menjadi kekayaan spiritual dari budaya bangsa-bangsa. Pulau Sumatera yang juga dikenal sebagai Suvarnadvipa (Pulau Emas), pada masa Kerajaan Sriwijaya, bukan hanya sebagai salah satu pusat perdagangan di Asia, tetapi juga menjadi pusat pendidikan Dharma. Bhiksu dan bhiksuni dari luar negeri datang untuk mempelajari Dharma di Sriwijaya di bawah bimbingan dari guru-guru besar Dharma.”

Presiden WBSC Ven. Liao Chung dalam sambutannya menyatakan bahwa Bhiksu Prajnavira telah banyak mendirikan vihara baik di Indonesia maupun di negara-negara lainnya. “Sesuai dengan nama beliau, Prajnavira, yang artinya memiliki kebijaksanaan, telah banyak melakukan perbuatan baik bagi umat manusia. Saya mengucapkan selamat kepada umat Buddha Indonesia yang sudah mempunyai vihara semegah ini, dan terima kasih kepada Bhiksu Pranjavira yang telah mendirikan bangunan semegah ini.”

20121202 Vihara Terbesar di Asia Tenggara Diresmikan di Medan_2

Sedangkan Menteri Agama Surya Dharma Ali mengatakan bahwa sudah banyak vihara yang telah ia resmikan dan tidak ada penolakan dari masyarakat Islam yang dalam hal ini merupakan agama mayoritas di Indonesia. Ia menuturkan, “Vihara ini akan menjadi tempat untuk membangun moral bangsa kita yang saat ini sudah semakin merosot.” Vihara ini nantinya diharapkan menjadi pusat membangun masyarakat yang harmonis dalam kemajemukan Indonesia.

Peresmian vihara ditandai dengan penandatanganan batu peresmian oleh Menteri Agama Surya Dharma Ali, dan ditutup dengan tarian mudra Bodhisattva dan menyanyikan lagu Padamu Negeri.

=================

Ayo Bantu Buddhazine

Buddhazine adalah media komunitas Buddhis di Indonesia. Kami bekerja dengan prinsip dan standar jurnalisme. Kami tidak dibiayai oleh iklan. Oleh sebab itu, kami membuka donasi untuk kegiatan operasional kami. Jika anda merasa berita-berita kami penting. Mari bordonasi melalui Bank Mandiri KCP. Temanggung 1850001602363 Yayasan Cahaya Bodhi Nusantara