• Tuesday, 24 October 2023
  • Surahman Ana
  • 0

Foto     : Ngasiran

Senin (23/10/2023), Sangha Theravada Indonesia (STI) merayakan ulang tahunnya yang ke-47 dengan menggelar serangkaian acara di Pusdiklat Buddhis Sikkhadhamma Santibhumi BSD City, Kota Tangerang Selatan, Banten. Tema yang diusung dalam perayaan tahun ini adalah “Memperkokoh Moral Membangun Kedamaian Bangsa.”

Acara yang berlangsung sepanjang hari ini menjadi magnet bagi ribuan umat Buddha Tangerang dan Jakarta, dihadiri kurang lebih 40 bhikkhu dan sejumlah atthasilani. Rangkaian acara dimulai sejak pagi hari pukul 09.00 WIB dan berakhir sekitar pukul 21.00 WIB malam.

Dalam rangkaian acara ini, turut hadir sejumlah tokoh penting, termasuk Dirjen Bimas Buddha Kementerian Agama RI Supriyadi, Ketua Umum Persatuan Umat Buddha Indonesia (Permabudhi) Philip K Wijaya, pimpinan Atthasilani Theravada Indonesia (ASTINDA), pimpinan Majelis Agama Buddha Theravada Indonesia (Magabudhi), dan pimpinan Pemuda Theravada Indonesia (PATRIA).

Perayaan diawali dengan Patidana pada pagi hari, yang diikuti oleh ratusan umat. Selanjutnya, para Bhikkhu menerima persembahan dana makanan dari umat di lantai dua. Acara pagi juga dilakukan pemotongan tumpeng dan kue ulang tahun.

STI berdiri pada tanggal 23 Oktober 1976 oleh lima orang pendiri, di antaranya Bhikkhu Aggabalo, Bhikkhu Khemasaraṇo, Bhikkhu Sudhammo, Bhikkhu Khemiyo, dan Bhikkhu Nyāṅavutto di Vihara Tanah Putih Semarang. Sejak didirikan hingga saat ini, STI telah menjadi salah satu pilar penting dalam peradaban Agama Buddha di Indonesia dengan upayanya yang tiada henti dalam membabarkan Dhamma. Selama perjalanannya, STI juga telah menjaga, merawat, menebar kasih, membangun kedamaian, dan bekerja keras untuk menjaga keyakinan umat, baik di kota maupun di pelosok desa.

Sanghanayaka Sangha Theravada Indonesia, Bhante Subhapanno, menggambarkan bahwa perjalanan STI sesuai dengan tema yang dipilih dalam perayaan ini. Bhante berharap pesan moral dan etika yang disampaikan dalam acara ini dapat sampai kepada para pemimpin bangsa, terutama di tengah situasi tahun politik.

“Harapannya dari peringatan ini ada pesan moral, etik, yang bisa didengar, yang bisa sampai kepada para pelaku politik atau para pimpinan bangsa. Agar supaya para pemimpin mempunyai perilaku politik yang santun, yang jujur, serta tidak menyalahi tata karma kebiasaan timur seperti berkhianat, fitnah, dan sebagainya” ujar bhante.

Tema perayaan ini juga disambut baik oleh Ketua Umum Permabudhi, Philip K Wijaya, yang menganggapnya relevan di tengah kondisi dunia yang masih dilanda peperangan. Philip menggarisbawahi pentingnya perilaku baik dalam menciptakan kedamaian dan kerukunan di sekitar kita.

“Makanya tema ini sungguh tepat, menggugah kita bagaimana memberikan contoh perilaku baik bagi lingkungan sekitar kita, karena perilaku  baik yang menjadi faktor terciptanya kedamaian dan kerukunan,” kata Philip.

Dirjen Bimas Buddha, Supriyadi, mengajak umat Buddha untuk bersyukur atas kontribusi STI selama 47 tahun dalam membimbing umat Buddha untuk menjalani hidup yang berkualitas. Dia berharap STI akan terus memberikan bimbingan yang berarti bagi umat Buddha Indonesia.

“Semoga STI tiada hentinya untuk terus memberikan bimbingan kepada umat Buddha Indonesia agar bisa menempatkan diri dengan sebaik-baiknya, sehingga umat Buddha Indonesia mampu memberikan kontribusi terbaik bagi Bangsa Indonesia,” ujar Supriyadi.

Supriyadi juga membagikan kabar gembira bahwa, bertepatan dengan peringatan ulang tahun STI, Vihara Tanah Putih Semarang yang berada di bawah naungan STI, berhasil meraih juara 1 tingkat nasional sebagai Rumah Ibadah Moderasi Beragama.

Perayaan berlanjut dengan penyalaan lilin dan dupa oleh bhikkhu Sangha, kemudian puja bakti. Setelah puja bakti, umat mengikuti Dhammadesana oleh Bhante Pannyavaro. Bhante mengingatkan semangat yang mendasari didirikannya STI.

“Mari para bhikkhu, Dhamma telah dibabarkan, ikutilah kehidupan suci untuk mengakhiri penderitaan dengan sempurna. Itulah kalimat singkat yang digunakan Guru Agung yang menjadi tujuan sekaligus menjadi semangat bagi setiap orang yang ditahbiskan dan diterima sebagai bhikkhu di dalam Sangha. Semangat itulah, semangat yang sama, yang memulai dirikannya STI sebagai kelanjutan Sangha yang didirikan oleh Guru Agung Buddha Gautama sendiri. Selesaikan penderitaan ini dengan baik, ikutilah kehidupan suci,” ungkap Bhante.

Peringatan ulang tahun STI kali ini menjadi sebuah momen bersejarah yang mengingatkan umat Buddha tentang pentingnya moralitas, etika, dan kerukunan dalam kehidupan mereka, serta menyebarkan pesan-pesan ini kepada seluruh masyarakat Indonesia, terutama di tengah situasi politik yang kritis. Semangat STI untuk terus memberikan bimbingan dan menjaga nilai-nilai kemoralan tetap terasa kuat, dan dukungan dari pihak-pihak terkait serta umat Buddha Indonesia menjadi pondasi yang kuat dalam menjalani perannya.

=================

Ayo Bantu Buddhazine

Buddhazine adalah media komunitas Buddhis di Indonesia. Kami bekerja dengan prinsip dan standar jurnalisme. Kami tidak dibiayai oleh iklan. Oleh sebab itu, kami membuka donasi untuk kegiatan operasional kami. Jika anda merasa berita-berita kami penting. Mari bordonasi melalui Bank Mandiri KCP. Temanggung 1850001602363 Yayasan Cahaya Bodhi Nusantara