• Tuesday, 13 June 2023
  • Deny Hermawan
  • 0

Patung Buddha setinggi 12,3 meter dalam gelaran Vesak Festival di sebuah mal di Surabaya berhasil meraih rekor MURI. Patung bergaya tradisi Helenistik Yunani itu berhasil memecahkan rekor sebagai rupang Buddha tertinggi di dalam gedung se-Indonesia.

Lafanti Meilia Erlinda selaku Validator MURI mengumumkan pencatatan itu, tepat saat pembukaan Vesak Festival 2023 di Tunjungan Plaza, Kamis (1/6/2023). 

Rupang Buddha yang ada di atrium tinggi 12,3 meter layak memenuhi syarat rekor MURI. Secara resmi dan dipastikan MURI sebagai rupang Buddha tertinggi di dalam gedung se-Indonesia,” paparnya. 

Ketua Vesak Festival 2023 William Vijadhammo menyebut, rupang Buddha setinggi 12,3 meter dengan diameter 4,2 meter tingkat pertama, dan tiga meter tingkat kedua hingga lebar patung sampai atas itu, dibuat dari bahan gabus.

“Setiap tahun kita selalu membuat rupang Buddha ini. Sebelumnya kita mengadakan patung Buddha berdiri ini pertama di tahun 2015, dengan tinggi 12 meter tapi belum kita ajukan untuk rekor. Sekarang kita buat 12,3 meter jadi 30 centi lebih tinggi,” jelasnya.

William menambahkan, selain patung raksasa, berbagai hal menarik lainnya bisa dilihat di event yang berlangsung hingga 4 Juni 2023 ini, seperti diorama kelahiran calon Buddha dalam tradisi Tiongkok, diorama Buddha Parinibbana, Relief Gandavyuha dan Lalitavistara pada Candi Borobudur, Tree of Harmony, dan Pilar Raja Ashoka. Selain itu, terdapat beberapa instalasi interaktif seperti Roulette Dharma berupa spinning wheel dan Wishing Tree sebagai tempat pengunjung menuliskan harapan mereka. 

Di samping itu, pengunjung juga akan disuguhkan dengan beragam penampilan menarik yang mencerminkan moderasi dalam kemajemukan Indonesia, mulai dari tari tradisional asal Jawa Timur, pagelaran angklung interaktif khas Jawa Barat, Tarian Sufi khas Turki, Wayang Potehi dan barongsai dari Tiongkok, hingga penampilan kesenian dari vihara-vihara di area Surabaya. 

“Bertepatan dengan Vesak Festival ini, kami mengambil tema Harmony in the Middle Way, dengan konsep dasarnya adalah moderasi beragama. Jadi harapannya dengan diadakan acara ini kami bisa menunjukkan meskipun kita berbeda-beda tapi kita bisa hidup indah bersama di dalam perbedaan tersebut,” terangnya.

Menghadiri pembukaan Vesak Festival, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi turut mengapresiasi acara yang digagas asosiasi pemuda Buddhis Surabaya ini. Ia juga mengajak pemuda-pemuda untuk menggaungkan toleransi dalam segala hal termasuk beragama.

“Jadi ini yang menggelar semuanya anak muda dan kita-kita ini hanya diundang. Jadi, ini semakin menguatkan Surabaya sebagai kota toleransi, karena di sini kekuatan itu sudah muncul,” kata dia. 

=================

Ayo Bantu Buddhazine

Buddhazine adalah media komunitas Buddhis di Indonesia. Kami bekerja dengan prinsip dan standar jurnalisme. Kami tidak dibiayai oleh iklan. Oleh sebab itu, kami membuka donasi untuk kegiatan operasional kami. Jika anda merasa berita-berita kami penting. Mari bordonasi melalui Bank Mandiri KCP. Temanggung 1850001602363 Yayasan Cahaya Bodhi Nusantara