Surahman Ana | Saturday, 13 May 2023 11.16 AM News
Dok. Mettasiri Sutrisno
Pada Selasa (8/4), sejumlah tokoh agama Buddha dari berbagai sekte dan majelis di Solo mengunjungi Walikota Solo, Gibran Rakabuming Raka di Balaikota. Kunjungan tersebut dilakukan untuk berkoordinasi terkait perayaan Waisak di Solo.
Menanggapi hal tersebut, Gibran menyatakan dukungannya dengan memfasilitasi penyelenggaraan acara. “Saya mendukung penyelenggaraan ini dan akan memfasilitasi kebutuhan acara. Tidak hanya untuk satu agama, kami juga akan memfasilitasi semua agama serta menjamin keamanan dan kenyamanan bagi semua umat,” ujar Gibran.
Perayaan Waisak yang melibatkan lintas sekte ini akan menjadi yang pertama di Solo. Acara tersebut akan diadakan di Pendhapi Gede Balaikota Solo pada tanggal 18 Juni dengan tema “Memperkokoh Moral, Membangun Kedamaian Bangsa”.
Mettasiri Sutrisno, selaku ketua panitia, dalam unggahan video di kanal YouTube Solo Times edisi Selasa (8/4), menjelaskan bahwa di lokasi acara akan dipasang rupang Buddha tidur serta berbagai ornamen lainnya.
“Acaranya akan diselenggarakan seperti perayaan umat Buddha pada umumnya. Kami akan memasang patung Buddha tidur sepanjang kurang lebih 3 meter di depan Plaza. Selain itu, akan ada stupa, lampion, dan gapura.
“Pemasangan ornamen ini direncanakan mulai tanggal 29 Mei hingga 4 Juni,” terang Sutrisno.
Dengan adanya perayaan Waisak bersama ini, Sutrisno berharap nilai toleransi di Kota Solo dapat meningkat. Saat ini, Solo menduduki peringkat ke-4 sebagai kota toleransi. “Waisak kali ini kami mengatasnamakan umat Buddha Solo, bukan sekte atau vihara tertentu. Kami mencoba untuk bersatu dalam perbedaan,” ucap Sutrisno.
Sementara itu, Sutrisno juga mengonfirmasi kepada BuddhaZine pada Kamis (11/5) bahwa persiapan masih berada dalam tahap penggalangan dana dan pembuatan ornamen. “Saat ini kami masih melakukan rapat-rapat untuk persiapan serta menggalang dana dari para donatur.
“Selain itu, kami juga menyelesaikan perizinan dan mempersiapkan ornamen-ornamen yang masih dalam proses pembuatan. Kami berharap semuanya sudah terpasang pada tanggal 29 Mei, sehingga persiapan akan dimulai pada tanggal 18 Mei dengan membutuhkan waktu 2 minggu untuk pemasangan,” tambah Sutrisno.
Rencana rangkaian acara secara keseluruhan akan dimulai pada tanggal 1 Juni hingga 24 Juni, dengan berbagai acara termasuk festival seni. Puncak perayaan akan diadakan pada tanggal 24 Juni dengan Dharmasanti Waisak.
Dukung kami untuk terus mengabarkan Dharma dengan berdana di:
Yayasan Cahaya Bodhi Nusantara
Bank Mandiri
185-00-0160-236-3
KCP Temanggung