Puluhan umat Buddha melaksanakan Konchog Chidu Puja di Graha Padmasambhava, Magelang, Jawa Tengah, Minggu (23/3). Foto: Ngasiran.
  • Thursday, 30 March 2023
  • Surahman
  • 0

Minggu (26/3), vihara terdekat dengan Candi Borobudur, Graha Padmasambhava, Magelang menjadi tempat pelaksanaan Konchog Chidu Puja yang diselenggarakan oleh Majelis Palpung Thubten Choekhorling. Puja ini diikuti oleh puluhan umat Buddha dari berbagai daerah dan dihadiri oleh puluhan anggota Sangha dari India dan Tibet. Upacara dipimpin langsung oleh Tulku Rinjung Rinpoche dari Sikkim, India.

Ajaran Konchog Chidu lebih dikenal dalam Agama Buddha di Tibet, di mana salah satu pendiri utamanya adalah Guru Padmasambhava atau Guru Rinpoche. Beliau memperkenalkan Vajrayana ke Tibet dan dikenal oleh orang Tibet sebagai “Buddha kedua”.  Ada banyak praktik Guru Rinpoche dan beliau sering digambarkan sebagai pengusir kekuatan negatif dengan tangan kanan terulur dan sebagai meditasi dengan tangan kanan di jantung memegang Dorje.

Tulku Rinjung Rinpoche menyampaikan bahwa betapa besar jasa Guru Padmasambhava dalam mengajarkan kebaikan.

“Guru Padmasambhava telah berjasa mengenalkan dan membimbing kita dalam ajaran Konchog Chidu ini. Oleh karena itu sudah sepatutnya kita memberikan penghormatan dengan mempraktekkan ajaran ini sebaik-baiknya,” jelas rinpoche.

Konchog Chidu berarti “Perwujudan Dari Semua Permata” yang berarti Tiga Permata; Buddha, Dharma, dan Sangha. Ada latihan Konchog Chidu yang panjang, sangat rinci, dan membutuhkan pemberdayaan dan inisiasi untuk melakukan latihan tersebut.  

Puluhan umat Buddha melaksanakan Konchog Chidu Puja di Graha Padmasambhava, Magelang, Jawa Tengah, Minggu (23/3). Foto: Ngasiran.

Bagi murid umum ada sadhana latihan yang jauh lebih singkat berdasarkan terma yang ditemukan oleh Terton Jatson Nyingpo.  Latihan ini juga sebenarnya membutuhkan inisiasi, tetapi menurut Khenchen Thrangu Rinpoche, seseorang dapat melakukan latihan ini sebelum mendapatkan inisiasi Konchog Chidu.

Bagi para praktisi Konchog Chidu meyakini bahwa praktek ajaran ini membawa manfaat besar dalam kehidupan. Hal ini juga disabdakan oleh Guru Padmasambhava dalam Tantra terma Konchog Chidu, bahwa meski seseorang baru saja membuka kitab teks Konchog Chidu ini, lingkungan sekitarnya menjadi kaya dan damai, serta peperangan akan menjadi berkurang. Jika seseorang memiliki rasa bakti & ingin mempraktikkan teks ini, teks dan praktek Konchog Chidu ini memiliki kekuatan untuk memberi seseorang pencapaian tanah suci, bahkan untuk hewan sekalipun. 

Hal yang sama juga diungkapkan oleh salah satu umat sekaligus tokoh Madha Tantri, Tanto Harsono. 

“Dengan mempraktekkan atau latihan Khoncog Chidu kita akan merasa damai, tenang, dan mengurangi keributan serta yakin kalau kita akan mencapai Tanah Suci. Kita akan dimurnikan dan memasuki jalan pembebasan,” ungkap Ketua DPD Walubi Jawa Tengah ini.

Puluhan umat Buddha melaksanakan Konchog Chidu Puja di Graha Padmasambhava, Magelang, Jawa Tengah, Minggu (23/3). Foto: Ngasiran.

Tantra terma Konchog Chidu memiliki ciri khas yang unik, dikarenakan Guru, Yidam dan Dakini yang difokuskan adalah latihan Tiga Akar Guru, Yidam, Dakini dari perwujudan Guru Padmasambhava sendiri yaitu Guru Padmasambhava Damai sebagai aspek Guru, Emanasi wujud Murka Guru Padmasambhava Guru Dragpo sebagai aspek Yidam, dan Emanasi Wujud Singha Mukha sebagai aspek Dakini. 

Dikarenakan berkat dari Guru Padmasambhava, latihan terma Konchog Chidu ini dipraktekkan secara umum di vihara – vihara silsilah Karma Kagyu secara umumnya pada 10 lunar Tibet Hari Guru Padmasambhava. [MM]

=================

Ayo Bantu Buddhazine

Buddhazine adalah media komunitas Buddhis di Indonesia. Kami bekerja dengan prinsip dan standar jurnalisme. Kami tidak dibiayai oleh iklan. Oleh sebab itu, kami membuka donasi untuk kegiatan operasional kami. Jika anda merasa berita-berita kami penting. Mari bordonasi melalui Bank Mandiri KCP. Temanggung 1850001602363 Yayasan Cahaya Bodhi Nusantara