• Sunday, 9 April 2023
  • Surahman Ana
  • 0

Perjalanan para bhikkhu Thudong hingga Kamis (6/4) sudah tiba di Negeri Perak, Malaysia.  Para bhikkhu menginap di Trong Leisure Farm & Resort, Jl. Kuala Trong, Terong, Perak, Malaysia. para warga terharu melihat perjalanan para Bhikkhu Thudong.

“Kami menginap di resort karena jarak vihara cukup jauh. Kebetulan yang punya resort merasa sedang dengan kedatangan kami dan menawarkan kami untuk menginap di sini,” tutur Bhante Khantadhammo saat dihubungi melalui WA.  

Thudong atau Dutangga merupakan praktik pertapaan ketat, kehidupan pengembaraan, pertapaan, terpencil, dan meditatif yang dijalankan oleh para bhikkhu. 

Perjalanan para bhikkhu dari Thailand-Borobudur juga termasuk Thudong. Dalam perjalanan ini para bhikkhu melakukan praktik pengembaraan dan pertapaan, juga bersifat meditatif. Sambil berjalan para bhikkhu juga praktik meditasi kesadaran berjalan. 

Hingga pada Sabtu (8/4), perjalanan sudah memasuki hari ke-18. Pada Sabtu pagi perjalanan dilanjutkan menuju Sungai Kerang. Para bhikkhu berangkat pada pukul 5.30 pagi dari Trong Leisure Farm & Resort dan  tiba di Sekolah Jenis Kebangsaan (Cina) Khay Hwa, Sungai Kerang sekitar pukul 8.30 untuk menerima persembahan. 

Setelah makan, anggota Sangha beranjak menuju Pantai Remis Buddhist Society untuk menginap satu malam. Tiba di Pantai Remis sekitar pukul 14.30 waktu Malaysia. 

Sepanjang perjalanan, Bhante Khantadhammo sempat berbincang dengan beberapa umat yang mengaku baru pertama kali melihat puluhan bhikkhu berjalan melewati daerahnya. 

“Saya mendapat informasi dari warga, kalau kedatangan kami, para Bhikkhu thudong melewati jalur pesisir menuju Kota Kuala Lumpur ini merupakan hal yang pertama kali. Menurut informasi para orang tua yang sempat saya tanya, selama 50 tahun baru kali ini ada pengalaman seperti ini,” papar Bhante. 

Bhante menambahkan bahwa banyak warga yang merasa terharu melihat kedatangan puluhan bhikkhu berjalan kaki. 

“Mereka mengaku terharu atas kedatangan kami, oleh karenanya mereka tidak memikirkan apakah itu suhu dari Mahayana, Tantrayana maupun Theravada, niat mereka hanya ingin berdana,” tutup Bhante. 

=================

Ayo Bantu Buddhazine

Buddhazine adalah media komunitas Buddhis di Indonesia. Kami bekerja dengan prinsip dan standar jurnalisme. Kami tidak dibiayai oleh iklan. Oleh sebab itu, kami membuka donasi untuk kegiatan operasional kami. Jika anda merasa berita-berita kami penting. Mari bordonasi melalui Bank Mandiri KCP. Temanggung 1850001602363 Yayasan Cahaya Bodhi Nusantara