Perayaan Kathina di Vihara Mendut, Magelang, Jawa Tengah pada Minggu, 23 Oktober 2016 terasa sangat istimewa karena bertepatan dengan ulang tahun ke-40 Sangha Theravada Indonesia (STI) dan peresmian Gapura Hening Karta, sebuah gapura baru replika Angkor Wat, Kamboja.
Dengan suka cita, ribuan umat Buddha dari berbagai daerah di Jawa Tengah turut menyaksikan peristiwa istimewa ini. “Perayaan Kathina kali ini adalah yang paling istimewa, tidak seperti Kathina pada tahun-tahun sebelumnya. Hari ini tepat hari lahir Sangha Theravada Indonesia. Pada tanggal 23 Oktober 1976 yang lalu, Sangha Theravada didirikan di Vihara Tanah Putih Semarang. Tidak hanya Ibu, Bapak dan Saudara, mungkin para dewa juga ikut bersuka cita sehingga memberikan air pemberkahan kepada kita semua,” ujar Bhikkhu Sri Pannyavaro yang merupakan Kepala Vihara Mendut.
Acara ini juga dihadiri oleh puluhan bhikkhu sangha, seperti Bhikkhu Jotidhammo, Bhikkhu Jagaro, Bhikkhu Santacitto, Bhikkhu Atthapiyo, dan bhikkhu-bhikkhu lain. Bhante Pannyavaro mewakili bhikkhu sangha secara khusus mengucapkan terima kasih kepada semua umat Buddha di Indonesia.
“40 tahun yang lalu, pada waktu Sangha dilahirkan tepat hari ini jam 3 sore, keadaan atau kondisi Sangha Theravada Indonesia jauh berbeda dengan STI sekarang. Hampir sudah habis para pendiri STI, hampir semua telah meninggalkan kita, sehingga sudah tidak ada yang bisa menceritakan sejarah 40 tahun yang lalu,” ujar Bhante.
“Tetapi,” lanjut Bhante, “kalau kami menyaksikan para bhikkhu sekarang, dengan dedikasi yang sangat tinggi, tidak hanya praktik Dhamma untuk kepentingan sendiri, tetapi pengabdian membimbing umat dari Aceh sampai Jayapura, dari Manado sampai Flores. Dengan jumlah yang relatif tidak banyak, dengan banyaknya vihara yang harus dibina dan diberi pengabdian, sungguh sangat mengharukan.”
STI bisa bertahan dan melakukan pembinaan selama 40 tahun tidak akan bisa berjalan dengan baik tanpa dukungan umat Buddha. Oleh karena itu, Bhante Pannyavaro secara khusus menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua umat Buddha di Indonesia.
“Atas nama para bhikkhu dan samanera STI, saya menyampaikan anumodana. Terima kasih yang mendalam, karena kecintaan, rasa bakti yang diberikan dengan kesungguhan hati. 40 tahun para bhikkhu mampu melakukan latihan sesuai dengan Dhamma Vinaya dengan sebaik-baiknya, dan mampu memberikan bimbingan kepada umat Buddha di Nusantara, di tanah air tercinta ini. Tentu sangha tidak akan bisa berlangsung kalau tidak ada kecintaan, tidak ada rasa bakti dan dukungan secara terus-menerus dari umat Buddha semua.
“Sekali lagi, terimalah rasa anumodana kami, kepada Ibu, Bapak dan Saudara yang mendukung kami, yang memberikan support secara terus-menerus tanpa mengharap apa pun. Semua dilakukan demi kepentingan Dhamma. Oleh karena itu, meskipun cuaca agak basah, sedikit hujan Ibu Bapak yang mempunyai kesempatan pada hari ini, Ibu, Bapak dan Saudara ikut mencatat sejarah yang mungkin tidak sama dengan besok atau minggu yang akan datang,” tutup Bhante.
=================
Ayo Bantu Buddhazine
Buddhazine adalah media komunitas Buddhis di Indonesia. Kami bekerja dengan prinsip dan standar jurnalisme. Kami tidak dibiayai oleh iklan. Oleh sebab itu, kami membuka donasi untuk kegiatan operasional kami. Jika anda merasa berita-berita kami penting. Mari bordonasi melalui Bank Mandiri KCP. Temanggung 1850001602363 Yayasan Cahaya Bodhi Nusantara