• Wednesday, 12 April 2017
  • Ngasiran
  • 0

“Dulu kalau malam katanya dari dalam vihara ini bisa melihat bintang,ujar Romo Ratna Surya Vidya

Umat Buddha Cemara, Kecamatan Wonoboyo, Temanggung kini sudah bisa merasa lega, pasalnya vihara yang pada tahun lalu masih terlihat belum layak digunakan untuk puja bakti sekarang sudah selesai direnovasi dan terlihat indah. Yayasan Abdi Dhamma Indonesia (YADI) adalah lembaga yang mempunyai andil besar dalam pembangunan Vihara Dhamma Ratana ini.

Pada tahun 2005 salah satu donatur buddhis melalui Yayasan Abdi Dhamma membantu pembangunan vihara ini dari nol. Namun, karena beberbagai persoalan vihara ini tidak berdiri dengan sempurna. Dari situ kemudian Yayasan Abdi Dhamma menggelontorkan dana sebesar 25 juta untuk merenovasi vihara.

Sering diberi bantuan dalam membangun vihara bukan berarti umat Buddha Cemoro hanya tergantung dari dana donatur. Di beberapa kali renovasi umat Buddha yang terdiri dari 13 kepala keluarga ini harus menambah iuran untuk menutup kekurangan dana renovasi.

Bulan April 2016 lalu saat kunjungan Pemuda Buddhis – Temanggung – Semarang – Kendal ke vihara ini, semangat umat tumbuh kembali mereka selalu datang saat diundang ke berbagai kegiatan buddhis dan vihara yang terletak di lereng Gunung Prau, Wonosobo ini pun menjadi perhatian banyak kalangan. Romo Suwarto, Sekjen Yayasan Abdi Dhamma kembali berkunjung ke sana. Dari situlah kemudian pada akhir tahun 2016 Vihara Cemara mulai direnovasi dengan dukungan umat Buddha dari berbagai daerah yang membuat vihara ini menjadi indah.

“Saya mengucapkan terima kasih banyak kepada Romo Surya Widya, Romo Suwarto dan segenap pengurus Yayasan Abdi Dhamma Indonesia yang telah banyak membantu kami. Sekarang meskipun vihara ini berada di daerah pegunungan, sudah tidak kalah dengan vihara-vihara daerah lain,” tambah Mbah Hadi, sesepuh umat Buddha Cemara.

5 6 

YADI Mendukung Pelestarian Buddhadhamma di Indonesia

Yayasan Abdi Dhamma Indonesia (YADI) merupakan sebuah yayasan buddhis yang bertujuan mendukung pembuatan sarana puja bakti umat Buddha berbagai daerah di Indonesia. Yayasan Abdi Dhamma didirikan pada tahun 2000 di Vihara Buddhasasana, Kelapa Gading, Jakarta Utara.

Untuk membantu membangun vihara dan sarana penunjang lainya, YADI mengumpulkan donatur dari semua kalangan umat Buddha di berbagai daerah. Dengan cara mengajak minimal 1.000 orang yang bersedia meminjamkan uangnya minimal Rp. 1.000.000, selama tiga tahun (paling cepat). Uang tersebut akan didepositokan di bank, dan bunganya digunakan untuk membiayai renovasi vihara lama atau pembangunan baru.

“Jadi sejak YADI berdiri tahun 2000 sampai sekarang 2017 sudah membantu membangun lima vihara dari tidak ada sampai berdiri, dari Lampung sampai ke Jawa. Pada prinsipnya mendukung umat Buddha daerah yang kesulitan dana ketika ingin memperbaiki viharanya yang rusak atau membangun vihara yang baru,” sambung dr. Surya Widiya, Ketua Umum YADI di Vihara Cemara, Minggu (26/3).

“Untuk membangun vihara kan perlu dana, dan dana itu kami peroleh dari para donatur. Jadi para donatur menyimpan dana ke YADI dengan sebagian hibah, dan hibahnya kan ada bunganya, bunganya ini yang kami gunakan untuk membantu pembangunan vihara dan kelengkapannya. Selain itu YADI juga menerima dana sukarela setiap bulan, dana ini kita pakai hanya 50% dan lima puluh persennya disimpan sebagai dana abadi, tidak boleh kita pakai, tetapi bunganya boleh kita pakai.”

Tidak hanya itu, YADI juga mendukung membangun kualitas umat Buddha di pedesaan. “Kalau viharanya bagus tapi umatnya tidak berkualitas ya viharanya percuma, kosong, buat apa kita bantu bangun vihara, kalau dibantu ya vihara harus dirawat dan digunakan dengan baik, dan yang tidak kalah penting, sesudah dibantu umatnya juga diharapkan membantu vihara lain yang belum jadi. Caranya sangat sederhana berdana Rp. 20.000 ke rekening YADI, kalau satu juta saja orang berdana kepada YADI Rp. 20.000 sudah dapat berapa vihara. Jadi kita mengambil prinsip satu untuk semua, semua untuk satu.

Menurut mantan Ketua Umum Magabudhi dua periode ini, pada prinsipnya YADI didirikan untuk membantu melestarikan Buddhadhamma di Indonesia. “Salah satu cara bertahan adalah kita memberi sarana, vihara, buku-buku, lalu orangnya belajar Dhamma, meditasi dan seterusnya sehingga masyarakat buddhis mengerti Dhamma dengan baik. Memang kita digoda ‘kanan-kiri’, tapi saya yakin agama Buddha adalah yang terbaik, membuat diri kita tenang,” pungkasnya.

Meskipun jauh dari tetangga, umat Buddha Cemara mempunyai semangat yang tinggi. Mereka selalu hadir di setiap perayaan hari besar agama Buddha di berbagai tempat. Selain itu, saat ini umat Buddha Vihara Cemara menjalankan puja bakti setiap sore di vihara, puja bakti umum setiap hari minggu siang dan puja bakti anjang sana weton (peringatan hari kelahiran) di rumah-rumah umat.

=================

Ayo Bantu Buddhazine

Buddhazine adalah media komunitas Buddhis di Indonesia. Kami bekerja dengan prinsip dan standar jurnalisme. Kami tidak dibiayai oleh iklan. Oleh sebab itu, kami membuka donasi untuk kegiatan operasional kami. Jika anda merasa berita-berita kami penting. Mari bordonasi melalui Bank Mandiri KCP. Temanggung 1850001602363 Yayasan Cahaya Bodhi Nusantara