• Thursday, 6 September 2012
  • Sutar Soemitro
  • 0

Agama Buddha selama ini sangat permisif terhadap penggunaan simbol-simbol Buddha untuk berbagai macam keperluan, bahkan termasuk bukan untuk keperluan agama. Tapi jika itu dipakai untuk motif gambar sepatu, kira-kira boleh nggak ya?

Komunitas Tibet dan Buddhis di Amerika baru-baru ini melancarkan protes terhadap sebuah produsen sepatu di California karena menggunakan gambar-gambar Buddha untuk desain sepatu.

Icon Shoes, produsen sepatu itu, dihujani protes bertubi-tubi dalam fanpage perusahaan di Facebook.

“Adalah sebuah tradisi Buddhis paling dasar untuk menjaga simbol-simbol Buddhis dengan penuh penghormatan. Membuat gambar Buddha untuk sepatu adalah tidak menghormati agama Buddha,” tulis Bhuchung Tsering dari International Campaign for Tibet.

“Kami harap Anda mengerti hal ini dan mohon hapus sepatu-sepatu tersebut dari katalog Anda,” pintanya kepada Icon Shoes.

Seorang anggota Parlemen Tibet dari Amerika Utara, Tashi Namgyal, juga menulis surat protes serupa kepada Icon Shoes.

“Buddha dipuja oleh jutaan orang di seluruh dunia termasuk penulis surat ini. Oleh karena itu, saya sangat memohon kepada perusahaan Anda untuk menarik kembali semua sepatu bergambar Buddha yang telah terjual dan menghentikan penjualan dan produksi sepatu tersebut. Selain itu, saya ingin perusahaan Anda untuk meminta maaf kepada publik melalui website,” pinta Tashi.

Protes serupa tidak hanya muncul di Amerika. Di India, Abhishek Garg melaporkan Icon Shoes ke otoritas kepolisian Rewari dengan tuduhan menyakiti sentimen keagamaan Buddha. “Kami mendaftarkan kasus ini setelah mendengarkan pendapat hukum dari jaksa. Perusahaan ini telah menyakiti sentimen keagamaan masyarakat Buddhis di seluruh dunia,” ujar Garg.

Selain itu, eBay India yang menjual sepatu-sepatu tersebut secara online juga mendapat tuntutan serupa berdasarkan undang-undang transaksi elektronik. Naresh Kadyan, sang pelapor, telah melayangkan gugatan dan juga mendesak polisi untuk melarang pemasaran dan publisitas produk dengan segera.

Di Nepal, Departemen Pusat Studi Buddhis Tribhuvan University meminta kepada Icon Shoes untuk secepatnya menghentikan produksi sepatu tersebut. Kepala Departemen Dr. Minratna Shakya mengatakan bahwa penggunaan gambar Buddha untuk sepatu adalah tidak menghormati Buddha dan para pengikutnya. “Kami meminta kepada perusahaan tersebut untuk menghentikan produksi sepatu,” pintanya tegas.

Icon Shoes didirikan tahun 1999 oleh seorang pembuat film Hollywood yang juga kolektor seni. Mereka mempromosikan sepatu-sepatu bergambar Buddha tersebut melalui social media dan website.

Setelah mendapat gelombang protes besar-besaran di Amerika dan berbagai penjuru dunia, Icon Shoes pada akhir Agustus 2012 lalu akhirnya menghilangkan sepatu bergambar Buddha dari katalog produk dalam websitenya.

=================

Ayo Bantu Buddhazine

Buddhazine adalah media komunitas Buddhis di Indonesia. Kami bekerja dengan prinsip dan standar jurnalisme. Kami tidak dibiayai oleh iklan. Oleh sebab itu, kami membuka donasi untuk kegiatan operasional kami. Jika anda merasa berita-berita kami penting. Mari bordonasi melalui Bank Mandiri KCP. Temanggung 1850001602363 Yayasan Cahaya Bodhi Nusantara