Polri mengumpulkan barang bukti dari rumah kontrakan yang menjadi lokasi persembunyian teroris di Jalan KH Dewantoro Gang H Hasan, Kampung Sawah, Ciputat, Tangerang Selatan, Rabu 1 Januari 2014.
Seluruh teroris yang menghuni rumah tersebut telah dibekuk dalam baku tembak yang berlangsung selama 9 jam dinihari tadi, enam diantaranya tewas dan satu sedang diinterogasi polisi.
Dalam olah tempat kejadian perkara, polisi menemukan uang senilai sekitar Rp 200 juta, bahan kimia, barang elektronik, bom, dokumen, catatan tangan, dan peta. Berdasarkan dokumen dan peta itu, teroris pimpinan Dayat itu diketahui menarget banyak vihara untuk dibom.
Dayat cs sendiri terlibat pengeboman Wihara Ekayana di Jakarta Barat. “Mereka menarget 30 vihara di berbagai lokasi,” kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri, Brigadir Jenderal Polisi Boy Rafli Amar, di lokasi penggerebekan di Ciputat, Tangsel.
Polisi menyita beberapa barang bukti dari lokasi penggerebekan di Kampung Sawah, Ciputat. Salah satunya adalah print out daftar vihara yang diduga dijadikan target pengeboman.
“Kemudian ada target-target vihara. Ada sekitar lebih dari 20-30 lokasi. Itu dalam bentuk print out dari komputer,” ujar Boy Rafli. Tidak disebutkan vihara mana saja yang dimaksud. “Di situ adalah vihara yang kita duga akan menjadi target mereka. Ini juga terkait yang sudah dilakukan yaitu di Vihara Ekayana yang pada Agustus lalu mengalami hal serupa. Itu adalah perencanaan,” paparnya.
Bahan kimia yang ditemukan di markas teroris itu misalnya urea, klorat, black powder. Ada pula alat solder, bom pipa besi dan bom pipa paralon yang telah dirangkai. Teknik merangkai bom pun dicatat para teroris itu dalam tulisan tangan.
Polisi juga menyita senjata dari rumah itu, yakni lima golok sepanjang 50 cm, peluru kaliber 9 milimeter sebanyak 34 butir, revolver, dan lain-lain. Buku berjudul ‘SYAM Bumi Rihad dan Jihad’ juga ikut disita polisi. Total 50 buku yang ditemukan polisi, termasuk buku panduan yang ditulis tangan.
Boy Rafli mengatakan, Densus 88 terpaksa menembak teroris-teroris itu karena mereka tidak mau menyerahkan diri, malah menembak polisi. Keenam jenazah teroris saat ini sudah diidentifikasi di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.
Jaringan Abu Roban
Penggerebekan teroris di Tangsel ini merupakan pengembangan penyelidikan dari penangkapan teroris di Banyumas, Jawa Tengah, Selasa siang 31 Desember 2013. Teroris yang dibekuk di Banyumas, Anton, merupakan anggota dari kelompok teroris yang bersembunyi di Tangsel.
“Persembunyian mereka di Tangsel terungkap karena satu dari mereka tertangkap. Ada 9 orang yang ditangkap, 6 tewas di Tangsel. Yang ditangkap di Banyumas satu kelompok dengan yang di Tangsel. Mereka kelompok Abu Roban,” kata Boy.
Abu Roban sesungguhnya sudah tewas dalam baku tembak di Kabupaten Batang, Jawa Tengah, awal Mei 2013. Namun anggotanya terus bergerak. Kelompok Abu Roban telah dipersenjatai dan punya kemampuan untuk menggunakan senjata. Mereka mengikuti kamp pelatihan di Poso, Sulawesi Tengah. (vivanews/detik)
=================
Ayo Bantu Buddhazine
Buddhazine adalah media komunitas Buddhis di Indonesia. Kami bekerja dengan prinsip dan standar jurnalisme. Kami tidak dibiayai oleh iklan. Oleh sebab itu, kami membuka donasi untuk kegiatan operasional kami. Jika anda merasa berita-berita kami penting. Mari bordonasi melalui Bank Mandiri KCP. Temanggung 1850001602363 Yayasan Cahaya Bodhi Nusantara