• Monday, 9 May 2022
  • Ngasiran
  • 0

Menyambut Hari Raya Waisak, Pusdiklat Buddhis Bodhidharma, Jakarta mengadakan upacara pemandian rupang Siddharta, Minggu (8/5). Dalam tradisi Mahayana, upacara pemandian rupang Siddharta disebut “Yu Fo” (浴佛).

Upacara ini dipimpin oleh YM. Bhiksuni Badra Loka dan juga para bhiksuni delegasi Plum Village, Perancis. Kegiatan dimulai dari pagi pkl. 08:30 WIB dengan meditasi duduk, meditasi berjalan, Dhammadesana, meditasi makan dan diakhiri dengan persembahan lagu dari Paduan Suara Remaja Bodhidharma.

Mengikuti jejak Buddha

Kegiatan berlangsung secara khidmat dan sukses. “Makna dari pemandian rupang ini merupakan bentuk penghormatan kepada Sang Guru. Dengan harapan kita juga dapat membersihkan diri dari kekotoran batin. “Agar batin dan jasmani menjadi bersih dan damai,” jelas Bhiksu Vidyasasana, kepala Pusdiklat Buddhis Bodhidharma kepada BuddhaZine.

“Dengan pikiran yang tenang disertai dengan tekad yang baik, kita memandikan rupang Pangeran Siddhartta, dengan air bunga yang wangi dan menuangkan air dari sisi bahu kanan atau kirinya” lanjut Suhu. 

Mengutip Tathagata-pratibimba- pratisthanusamsa Sutra, Suhu Vidyasasana menyampaikan manfaat dari upacara ini.  “Mereka yang memandikan rupang Buddha dengan air bunga yang wangi akan memperoleh apa yang mereka harapkan. Umur panjang, bebas dari penyakit, anak dan keturunan yang lestari dan berkelanjutan, dan terhindar dari alam sengsara menuju alam bahagia”  [MM]

=================

Ayo Bantu Buddhazine

Buddhazine adalah media komunitas Buddhis di Indonesia. Kami bekerja dengan prinsip dan standar jurnalisme. Kami tidak dibiayai oleh iklan. Oleh sebab itu, kami membuka donasi untuk kegiatan operasional kami. Jika anda merasa berita-berita kami penting. Mari bordonasi melalui Bank Mandiri KCP. Temanggung 1850001602363 Yayasan Cahaya Bodhi Nusantara