• Monday, 6 October 2025
  • Ngasiran
  • 0

Foto: Dok. Fo Guang Shan Indonesia

Pada tanggal 20 Agustus, rombongan berjumlah 21 orang dari Pusat Pendidikan Buddhis Fo Guang Shan Indonesia tiba di Vihara Fo Guang Shan Pusat, Taiwan. Kedatangan ini menjadi momen penuh haru dan sukacita, seolah para siswa kembali ke “rumah spiritual” mereka.

Para guru dan siswa Tsung Lin University menyambut dengan penuh kehangatan dan rasa kekeluargaan, membentuk barisan penyambutan yang menggambarkan eratnya hubungan antara sesama murid Dharma.

Keesokan harinya, 21 Agustus, para siswa mendapat kehormatan diterima langsung oleh pimpinan tertinggi Fo Guang Shan, Venerable Hsin Bao, bersama para bhiksu senior: Venerable Tzu Hui, Venerable Tzu Rong, serta Direktur Dewan Eksekutif Fo Guang Shan, Venerable Hui Chuan.

Dalam sambutannya yang penuh ketulusan, Venerable Hsin Bao menekankan pentingnya keteguhan hati dalam perjalanan belajar dan berlatih ajaran Buddha.

“Dalam perjalanan mempelajari ajaran Buddha, kita tidak akan luput dari tantangan dan ketidaknyamanan. Namun bagi mereka yang telah menumbuhkan tekad, hendaklah berteguh hati dan pantang mundur,” ujar beliau.

Beliau juga mengingatkan pentingnya arah hidup yang jelas serta meneladani semangat Master Hsing Yun, pendiri Fo Guang Shan.

“Master Hsing Yun sepanjang hidupnya mengabdikan diri untuk menyebarkan Buddhadharma. Mungkin kita tidak dapat menyamai pencapaian beliau, tetapi kita dapat meneladani kewelasasihan dan kebijaksanaannya,” lanjut beliau.

Venerable Hsin Bao menambahkan bahwa kemajuan dalam latihan spiritual tidak hanya diukur dari pengetahuan dalam buku, melainkan dari perubahan dalam diri.

“Amatilah pikiran dalam keseharian. Lihatlah apakah kewelasasihan dan kesabaran kita meningkat — barulah itu dapat disebut kemajuan,” katanya. Beliau menegaskan, kesempatan belajar Dharma di usia muda adalah berkah yang sulit diperoleh. “Kurangi kekhawatiran dan tingkatkan kebijaksanaan melalui mendengar, merenung, dan praktik,” pesan beliau.

Teladan dan Dorongan dari Para Bhiksu Senior

Venerable Tzu Hui mengingatkan para siswa akan ketekunan dan semangat Master Hsing Yun yang datang ke Taiwan di usia 23 tahun tanpa menguasai bahasa setempat, namun berhasil mendirikan Fo Guang Shan berkat tekad yang teguh.

“Hargailah kesempatan belajar ini. Semoga kalian dapat berkontribusi bagi perkembangan Buddhisme di Indonesia,” tutur beliau.

Sementara itu, Venerable Tzu Rong menegaskan bahwa pendidikan merupakan fondasi utama Fo Guang Shan.

“Ketekunan belajar para pemuda Malaysia dan Indonesia menunjukkan bahwa warisan ajaran Buddhisme Humanistik terus berlanjut,” ujarnya. Beliau menambahkan, pelatihan diri tidak cukup dengan doa, tetapi harus diwujudkan melalui pelayanan nyata. “Hanya melalui praktik dan pengabdianlah kita bisa memberi manfaat bagi masyarakat dan semua makhluk hidup.”

Venerable Hui Chuan juga memberikan nasihat penuh makna tentang rasa syukur dan kesadaran akan sebab-akibat.

“Kita dapat berkumpul di Fo Guang Shan hari ini karena adanya berbagai sebab dan kondisi. Belajarlah untuk bersyukur,” ujarnya. Beliau juga mengisahkan perjalanan Master Xuanzang ke Barat dalam menimba Buddhadharma dan mengaitkannya dengan sejarah penyebaran agama Buddha di Indonesia. “Saya berharap para siswa dapat mengemban tanggung jawab untuk menyebarkan Buddhisme Humanistik di tanah air kalian,” tambahnya.

Semangat dari Para Guru dan Kepala Aula

Dalam sambutannya di Vihara Hui Zhong, Dekan Tsung Lin University, Venerable Miao Nan, menyampaikan bahwa meski program pembelajaran cukup padat, perhatian para guru kepada siswa tak kalah dalamnya dibandingkan dengan kasih orang tua.

“Kami berharap kalian dapat berlatih dengan tekun dan terus meningkatkan diri,” katanya.

Para siswa juga mengunjungi aula leluhur untuk memberikan penghormatan. Kepala aula memberikan motivasi yang membangkitkan semangat para siswa untuk berani berlatih dan berbicara dalam proses belajar.

“Jangan takut salah. Berani berbicara meski berantakan tidak apa-apa, karena hanya dengan praktik, barulah ada kemajuan,” ujarnya dengan senyum hangat.

Beliau menutup dengan pesan mendalam, “Manfaatkanlah waktu kalian di Fo Guang Shan sebaik-baiknya. Bangunlah dasar yang kokoh demi penyebaran Buddhadharma di Indonesia di masa depan.”

Makna Pulang ke “Rumah Spiritual”

Kunjungan ini bukan hanya perjalanan akademis, melainkan juga perjalanan batin — sebuah kesempatan bagi para siswa untuk meneguhkan niat dan tekad dalam jalan Bodhisattva. Seperti yang disampaikan oleh Venerable Hsin Bao,

“Pencapaian duniawi tidak sebanding dengan pengembangan Bodhicitta, karena dengan hati Bodhisattva, kita dapat terus mempraktikkan Dharma di setiap kehidupan.”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *