• Saturday, 26 August 2023
  • Surahman Ana
  • 0

Foto : Surahman Ana dan Dhimas Saputra

Puluhan kelompok kesenian menampilkan kreasi terbaik dalam ajang seni bergengsi Festival Lima Gunung di Dusun Sudimoro, Desa Baleagung, Kec. Grabag, Kab. Magelang, Jawa Tengah pada 25 hingga 27 Agustus 2023. Gelaran budaya dengan tema “Kalis Ing Kahanan” ini merupakan yang ke-22 kalinya dihelat oleh Komunitas Lima Gunung. 

Setidaknya ada 1700 seniman yang terbagi dalam 76 grup kesenian. Selain pentas seni juga terdapat stan pameran seni rupa yang melibatkan 64 orang seniman. Turut hadir dalam pembukaan pejabat pemerintah Kabupaten Magelang, Pejabat Dinas Kebudayaan, Kapolres Magelang, Bhante Pannyavaro, dan beberapa tokoh kebudayaan lainnya.  

Endah Pertiwi, panitia acara menyampaikan bahwa pembiayaan festival ini merupakan sumbangan dari warga dan tanpa melibatkan sponsor. 

“Sebenarnya tidak ada perbedaan yang signifikan dengan tahun-tahun lalu, tapi dari tahun ke tahun Komunitas Lima Gunung tidak pernah menerima sponsor, semua ini adalah sumbangsih dari warga. Jadi masing-masing warga iuran untuk mengadakan festival ini, untuk keperluan panggung dan kelengkapan lainnya,” kata Endah. 

Ia menambahkan, bahkan pengisi acara semakin bertambah dari tahun ke tahun meskipun tampil secara sukarela. “Untuk pementas dari kami memang tidak ada anggaran. Tapi anehnya dari tahun ke tahun semakin banyak yang mau mengisi, lha itu ada apa gitu lho,” Endah menambahkan. 

Dalam acara pembukaan, Presiden Komunitas Lima Gunung, Sutanto, menyampaikan bahwa Kecamatan Grabag merupakan salah satu pusat peradaban masa lampau menjadi alasan dipilihnya lokasi tersebut untuk gelaran festival di tahun ini. 

“Kita pilih tahun ini di sini, karena ketika New York belum ada apa-apa, Harvard belum ada, apalagi UGM, apalagi Semarang, Batavia, Perancis, belum ada, di abad sebelum 7 di sinilah salah satu pusat peradaban. Ada Candi Umbul, candi yang airnya hangat. Ada Prasasti Tukmas. Saya mencatat sejarah kyai-kyai yang sakti, di sinilah tempatnya, orang cantik-cantik dengan wajah oval, Grabag. Dan banyak hal istimewa lainnya dari Kecamatan Grabag ini,” papar lelaki yang akrab disapa Tanto Mendut. 

Pada kesempatan ini, Komunitas Lima Gunung memberikan penghargaan kepada salah tokoh agama Buddha berpengaruh di Indonesia, Bhikkhu Sri Pannyavaro Mahathera. Bhante Pannyavaro mendapat penghargaan lantaran dinilai memberi kontribusi terhadap perjalanan Komunitas Lima Gunung dan menjadi saksi sejarah peradaban Jawa. 

“Saya sangat berterima kasih mendapatkan kehormatan dan hadir di tempat yang sangat asli ini di tengah-tengah masyarakat. Sebenarnya kebudayaan itu bisa membuat kerukunan yang sejati, kerukunan yang alami, lintas agama, lintas suku, lintas golongan, lintas partai dan lain-lain. Kabudayaan itulah yang menjadi perekat, yang mempersatukan kita semua dari berbagai golongan,” tutur Bhante Pannyavaro.

Sekilas bhante juga menyampaikan pesan kepada segenap masyarakat untuk selalu berbuat baik dan menghindari kejahatan. “Saya sering memberikan nasehat kepada umat, kepada masyarakat yang saya asuh. Yang penting itu tidak usah panjang-panjang, tidak usah njlimet. Yang penting itu jangan berbuat jahat, banyak berbuat baik, banyak melakukan hal-hal yang becik, yang baik,” kata bhante.

Bhante menegaskan bahwa kebaikan akan mendatangkan manfaat bagi banyak pihak, sementara kejahatan akan menimbulkan kehancuran.

“Menjauhi kejahatan dan sebisa mungkin melakukan hal-hal yang baik, itu adalah ajaran yang ada pada semua agama. Karena kebaikan berguna untuk semua orang, berguna untuk semua umat beragama, berguna untuk lingkungan. Sedangkan kejahatan itu menghancurkan orang lain, menghancurkan lingkungan, dan menghancurkan diri kita sendiri,” pungkas bhante. 

Usai memberikan pesan, bhante menerima Lima Gunung Award. Dilanjutkan dengan pembukaan festival secara resmi oleh seniman Triyudo Purwoko yang ditandai dengan penandatanganan kanvas oleh beberapa seniman yang turut hadir.

=================

Ayo Bantu Buddhazine

Buddhazine adalah media komunitas Buddhis di Indonesia. Kami bekerja dengan prinsip dan standar jurnalisme. Kami tidak dibiayai oleh iklan. Oleh sebab itu, kami membuka donasi untuk kegiatan operasional kami. Jika anda merasa berita-berita kami penting. Mari bordonasi melalui Bank Mandiri KCP. Temanggung 1850001602363 Yayasan Cahaya Bodhi Nusantara

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *