• Monday, 12 March 2018
  • Goenawan S
  • 0

Ajahn Brahmali lahir di Norwegia pada 1964. Setelah menamatkan gelar sarjana teknik dan finansial, beliau mulai latihan spiritual di Amaravati dan Chithurst Monasteries, Inggris. Pada 1994 beliau pindah ke Serpentine, Australia dan menjadi murid utama Ajahn Brahm.

Beliau piawai mengajar bahasa Pali, Sutta, Vinaya, dan meditasi. Ceramahnya yang penuh ceria, cinta, cendekia membuat ajaran Buddha menjadi jernih dan dipahami banyak kalangan. Ajahn Brahmali aktif mengajar ke berbagai negara, termasuk ke Indonesia sejak 2013.

Bertempat di Wihara Buddhayana Dharmawira Center Jl. Panjang Jiwo 44 SURABAYA, pada (1/3) pukul 19.0- 22.00. Diadakan peluncuran buku dengan judul “Murnikan Batinmu Sendiri” karya Ajahn Brahmali yang diterbitkan oleh Ehipassiko Foundation.

Baca juga: Resep Ajahn Brahm dan Master Guo Jun agar Bahagia Setiap Hari

Peluncuran buku sekaligus talk show interaktif bersama Ajahn Brahmali kali ini bertemakan LIVE IN PEACE. Acara ini merupakan yang pertama dari rangkaian 6 hari di 6 kota Indonesia. Surabaya menjadi tuan rumah pertama sebelum Ajahn Brahmali menuju ke Semarang, Jakarta, Bogor, Gorontalo, dan berakhir di Makassar.

Sebagai pembuka ceramahnya disampaikan oleh Ajahn Brahmali, di dalam bahasa Pali Sura berarti alkohol/minuman keras dan Baya adalah takut, jadi Surabaya dalam bahasa Pali berarti takut akan minuman keras, diharapkan pula orang-orang Surabaya, paling tidak yang hadir dalam ruangan ini “takut akan minuman keras”.

Dalam ceramahnya Ajahn Brahmali mengatakan perlunya kita melepaskan segala yang ada untuk dapat menerima dengan baik semua anugerah yang diberikan. ‘The power of let it go’.

Dicontohkan, ketika upacara kremasi seorang biksu terkenal di Thailand berjalan tidak sesuai dengan yang telah direncanakan, karena api pembakaran yang menjadi semakin membesar maka biksu kepala biara membiarkannya hal tersebut terjadi dengan “kepasrahan total”.

Demikian juga ketika sebuah wihara di Australia harus terbakar habis setelah pembangunan bertahap selama 8 tahun, kepala biara juga melakukan “kepasrahan total”. Terjadilah apa yang harus terjadi, akan ada pesan dan makna yang dapat dipetik dari setiap kejadian.

Dalam acara peluncuran buku dan ceramah ini juga diadakan bazar yang dilakukan dengan penjualan barang, makanan dan minuman di lantai dasar.

=================

Ayo Bantu Buddhazine

Buddhazine adalah media komunitas Buddhis di Indonesia. Kami bekerja dengan prinsip dan standar jurnalisme. Kami tidak dibiayai oleh iklan. Oleh sebab itu, kami membuka donasi untuk kegiatan operasional kami. Jika anda merasa berita-berita kami penting. Mari bordonasi melalui Bank Mandiri KCP. Temanggung 1850001602363 Yayasan Cahaya Bodhi Nusantara