• Wednesday, 27 April 2022
  • Surahman
  • 0

Anak-anak dan remaja buddhis Vihara Dharma Jati Dusun Prigi Timur, Desa Prigi, Kecamatan Kedungjati, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, melaksanakan bersama tiap hari Sabtu. Kegiatan rutin ini mereka sebut sebagai Dharma keliling (dharling). Acara Dharling dimulai pukul 17.30 secara bergiliran dari rumah anak yang satu ke rumah yang lain. 

Tim BuddhaZine mempunyai kesempatan melihat keceriaan anak-anak ini dalam kunjungan ke Desa Prigi, Sabtu (23/4). Hari itu, kegiatan Dharling dilakukan di rumah Avicka, putra dari Pak Darji yang rumahnya berjarak sekitar 100 meter dari vihara.

Dalam kegiatan ini, anak-anak tidak sekadar menjalankan pujabhakti, tetapi  juga belajar ajaran Buddha yang disampaikan oleh guru sekolah Minggu. 

Hesti Gayawati, Guru sekolah Minggu Buddhis (SMB) Desa Prigi Timur, menyampaikan bahwa jumlah anak sekolah minggu yang dibimbingnya sekitar 44 anak. Selain berkegiatan di rumah umat, mereka juga berkegiatan khusus di gedung SMB yang letaknya tepat di belakang bangunan vihara. 

“Selain Dharling kami juga ada kegiatan SMB di vihara setiap Minggu pagi jam 08.00-09.30, kegiatan SMB gabungan tiga vihara yang ada di Prigi dan Tegowanu yaitu perayaan tahun baru dan Hari Metta.

“Ada juga kegiatan pembelajaran di luar kelas misalnya Dharma tur ke tiga candi (Mendut, Pawon, Borobudur), kegiatan study tour ke lokasi wisata di Jawa Tengah, misalnya Semarang, Ambarawa, Magelang, Salatiga, dan Banyubiru,” papar Abdi Desa Ehipassiko ini.

Hesti menilai anak-anak SMB Prigi mempunyai rasa ingin tahu yang besar dalam belajar Buddha Dhamma. Hal ini ditunjukkan dengan semangat anak-anak dalam mengikuti aktivitas vihara yang padat.

Di sisi lain, anak-anak SMB Prigi juga masih memegang nilai-nilai kesopanan, masih nurut apabila dinasehati oleh orang yang lebih tua. Meskipun menemui kendala seperti kurangnya keaktifan beberapa siswa SMB usia remaja, namun itu tidak berpengaruh pada siswa-siswa lain yang lebih junior.

“Kalau untuk siswa-siswi SMB yang tingkat SMK/SMA memang banyak yang sering tidak ikut kegiatan. Ya maklum mungkin karena usia dan badan mereka juga sudah tidak seimbang dibanding dengan yang masih tingkat TK atau SD. Mereka kan malu kalau berbaur dengan anak-anak yang masih kecil-kecil,” imbuhnya. [MM]

=================

Ayo Bantu Buddhazine

Buddhazine adalah media komunitas Buddhis di Indonesia. Kami bekerja dengan prinsip dan standar jurnalisme. Kami tidak dibiayai oleh iklan. Oleh sebab itu, kami membuka donasi untuk kegiatan operasional kami. Jika anda merasa berita-berita kami penting. Mari bordonasi melalui Bank Mandiri KCP. Temanggung 1850001602363 Yayasan Cahaya Bodhi Nusantara

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *