• Saturday, 14 September 2024
  • Surahman Ana
  • 0

Foto     : Ngasiran

Temanggung, 14 September 2024 – Ratusan pemuda Buddhis dari berbagai daerah di Jawa Tengah berkumpul di Obyek Wisata Embung Bansari, Kecamatan Bansari, untuk mengikuti Dhamma Camp Pemuda Theravada Indonesia (Patria) 2024. Acara yang berlangsung dari Sabtu hingga Senin (14-16 September) ini mengusung tema “Sekoteng Tanpa Sekat” dan melibatkan pemuda Buddhis dari seluruh mazab agama Buddha.

Acara pembukaan dimulai pada Sabtu (14/9) pukul 14.00 WIB, dihadiri oleh dua Bhikkhu Sangha, yaitu Bhikkhu Khemadhiro dan Bhikkhu Vivittarato, serta Pembimas Buddha Provinsi Jawa Tengah, Karbono. Turut hadir dalam acara tersebut para pengurus Magabudhi Jawa Tengah, pimpinan Wadani Jawa Tengah, para pimpinan majelis agama Buddha di Temanggung, pengurus Patria Jawa Tengah, para ketua vihara di Kabupaten Temanggung, serta pejabat desa setempat. Acara dimeriahkan dengan lagu-lagu Buddhis dan Tari Gambyong yang dibawakan oleh pemuda Buddhis.

Ketua Panitia, Wahyudi, mengungkapkan bahwa acara ini diikuti oleh 400 peserta dari berbagai kota di Jawa Tengah, termasuk Semarang, Kendal, Magelang, Kota Salatiga, Kulon Progo, dan Surakarta.

“Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk menjalin persaudaraan tanpa membatasi sekte atau organisasi. Kami berhasil mengumpulkan dana sebesar 120 juta rupiah dari kas DPC Patria Kabupaten Temanggung, dukungan vihara-vihara di Semarang dan Temanggung, serta dari para donatur,” jelas Wahyudi.

Candra Dvi Jayanti, perwakilan Dewan Pengurus Daerah Patria Jawa Tengah, berharap Dhamma Camp ini dapat menjadi ajang untuk menambah ilmu dan memperluas jaringan pertemanan. “Saya berharap dalam kegiatan ini dapat menjaga keharmonisan, ketertiban, kebersihan, dan kesopanan. Mari berkenalan dan membangun koneksi yang lebih banyak,” ujarnya.

Kepala Desa Bansari, Herlan, mengucapkan terima kasih atas penyelenggaraan Dhamma Camp di Embung Bansari. Ia berharap kegiatan ini dapat meningkatkan kebersamaan dan solidaritas serta menjadi sarana untuk menghargai perbedaan.

“Kita adalah saudara tanpa sekat. Menghargai perbedaan akan menumbuhkan kebahagiaan, keindahan, dan keharmonisan di antara kita semua,” kata Herlan.

Pembimas Buddha Provinsi Jawa Tengah, Karbono, memberikan apresiasi terhadap acara ini dan mendorong pemuda Buddhis untuk memanfaatkan kesempatan ini sebaik mungkin. “Saya senang melihat semangat para peserta. Manfaatkan momen ini sebaik-baiknya untuk belajar dan saling berbagi wawasan. Tetap optimis, semangat, dan terus belajar,” ungkapnya.

Setelah sesi sambutan, acara dilanjutkan dengan pelepasan satwa oleh Bhikkhu Sangha dan tamu undangan sebagai simbol pembukaan Dhamma Camp secara resmi. Acara ditutup dengan pemercikan tirta suci oleh Bhikkhu Sangha. Para peserta kemudian mengikuti talk show bertema “Penguatan Saddha terhadap Buddha, Dhamma, dan Sangha” yang menghadirkan Bhante Vivittarato dan dalang Buddhis Ki Eko Prasetyo sebagai narasumber.

=================

Ayo Bantu Buddhazine

Buddhazine adalah media komunitas Buddhis di Indonesia. Kami bekerja dengan prinsip dan standar jurnalisme. Kami tidak dibiayai oleh iklan. Oleh sebab itu, kami membuka donasi untuk kegiatan operasional kami. Jika anda merasa berita-berita kami penting. Mari bordonasi melalui Bank Mandiri KCP. Temanggung 1850001602363 Yayasan Cahaya Bodhi Nusantara