• Monday, 29 January 2024
  • Surahman Ana
  • 0

Foto     : Surahman Ana

DPC Pemuda Theravada Indonesia (PATRIA) Kabupaten Temanggung mengadakan upacara Visudhi Upasaka-Upasika di Candi Boddhipakkhiyadhamma, Dusun Semanding, Desa Candi Garon, Kecamatan Sumowono, Semarang pada Minggu (28/1/2024). Acara ini dihadiri oleh 20 muda-mudi dari berbagai desa di Temanggung.

Sapta Supratno, Ketua Panitia, menjelaskan bahwa penyelenggaraan Visudhi ini bertujuan memberikan kesempatan kepada generasi muda Buddhis untuk memperkuat keyakinan mereka tanpa adanya tekanan. Ia menilai bahwa banyak generasi muda yang belum mantap dalam keyakinan terhadap Buddha Dhamma, mungkin karena mayoritas dari mereka menganut Agama Buddha sebagai warisan dari orang tua.

Sapta menambahkan, acara ini direncanakan berlangsung selama tiga hari, namun karena pertimbangan beberapa faktor termasuk ketersediaan waktu bhikkhu pembimbing, acara ini dipadatkan hanya dalam satu hari. Namun, ia menegaskan bahwa kegiatan serupa akan terus dilakukan secara berkelanjutan untuk menjaga kelestarian Buddha Dhamma di Indonesia.

“Tujuan lebih jauh, ketika mereka dengan sadar menyatakan berlindung, keimanan atau saddha meningkat dan bertambah. Dengan mengucapkan tekad dan janji berlindung, maka Buddha Dhamma akan terus lestari pada generasi-generasi Buddhis selanjutnya,” imbuh Sapta.

Bhante Khemadhiro memimpin acara yang dimulai pukul 09.00 WIB dengan sesi pelajaran pagi. Setelah jeda makan siang, upacara dilanjutkan dengan Visudhi yang dimulai dengan pradaksina mengelilingi Candi Boddhipakkhiyadhamma. Para peserta dengan khidmat melangkahkan kaki hingga ke puncak candi sambil memegang amisa puja berupa bunga.

Di bawah terik sinar matahari, para peserta melanjutkan dengan upacara persembahan amisa puja kepada Bhikkhu Sangha dan dilanjutkan dengan mengucapkan pernyataan berlindung. Momen ini menjadi inti dan sakral dari upacara Visudhi.

“Bhante, saya berlindung kepada Sang Buddha, yang walaupun telah lama parinibbana, beserta Dhamma dan Sangha. Mohon bhante mengetahui, bahwa sejak hari ini saya sebagai upasaka/upasika, berlindung kepada Sang Tiratana seumur hidup,” ucap para peserta.

Setelahnya, Bhikkhu Sangha memberikan tuntunan pancasila dan para peserta mengikuti kalimat demi kalimat. Bhante memberikan nama Buddhis kepada masing-masing peserta lengkap dengan maknanya. Acara ditutup dengan meditasi dan pelajaran sesi terakhir.

“Kehadiran anda dalam Upacara Visudhi ini tidaklah didasari oleh paksaan, melainkan atas kesadaran pribadi yang didasarkan pada pemahaman yang benar. Dengan mengikuti Visudhi, anda berkomitmen untuk berlindung kepada Tiratana seumur hidup. Oleh karena itu, untuk mempertahankan keyakinan, penting untuk terus mempraktekkan Dhamma dalam kehidupan sehari-hari,” jelas Bhante Khemadhiro.

Acara ini memberikan banyak pelajaran dan kesan mendalam bagi para peserta Visudhi. Beberapa di antaranya bahkan menemukan alasan kuat mengapa harus mempertahankan keyakinan pada Buddha Dhamma hingga akhir hayat. Datik (33), peserta asal Dusun Toleh, Desa Kaloran, mengungkapkan kebahagiaan dan harapannya untuk semakin mantap dalam keyakinannya.

“Setelah visudhi, saya merasa ada kebahagiaan tersendiri yang tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Banyak pelajaran yang kita petik dari materi yang disampaikan oleh Bhante Khemadhiro. Semoga dengan nama Buddhis yang saya dapatkan, semakin lebih bijak lagi, semakin mantap dan tidak goyah oleh apapun,” ungkap pemudi dengan nama Buddhis Dhira Kumari, yang berarti perempuan bijaksana.

Hal senada juga diungkapkan oleh peserta lain, Ranni Ayu Febriyansa (24), yang mengaku semakin yakin dan bersemangat untuk terus bertahan di jalan Dhamma. “Ikut acara ini rasa senengnya itu luar biasa apa lagi mendapat nama Buddhis. Saya menjadi lebih yakin terhadap Tiratana, lebih semangat lagi untuk belajar Dhamma. Semoga setelah divisudhi, saya lebih semangat untuk praktek Dhamma, lebih rajin ke vihara, dan selalu berusaha untuk tidak berbuat kejahatan,” kata peserta asal Dusun Manguntosari, Desa Kalimanggis, Kecamatan Kaloran.

Acara Visudhi Upasaka-Upasika menjadi momen penting bagi generasi muda Buddhis untuk memperkuat keyakinan mereka dan memahami ajaran Buddha dengan lebih mendalam. Semoga komitmen yang diucapkan dalam upacara ini dapat membantu mereka menjaga keyakinan dan kesadaran dalam menjalani kehidupan sehari-hari.

=================

Ayo Bantu Buddhazine

Buddhazine adalah media komunitas Buddhis di Indonesia. Kami bekerja dengan prinsip dan standar jurnalisme. Kami tidak dibiayai oleh iklan. Oleh sebab itu, kami membuka donasi untuk kegiatan operasional kami. Jika anda merasa berita-berita kami penting. Mari bordonasi melalui Bank Mandiri KCP. Temanggung 1850001602363 Yayasan Cahaya Bodhi Nusantara