• Saturday, 22 April 2017
  • Ngasiran
  • 0

Jauh sebelum agama Buddha dianut secara resmi di Blitar, masyarakat telah menganut Siwa-Buddha dan Kejawen sebagai jalan spiritual. Baru pada 1965 ketika pemerintah Orde Baru mewajibkan masyarakat Indonesia memilih salah satu agama yang diakui oleh pemerintah, sebagian besar masyarakat berbondong-bondong masuk agama Buddha, sebagian masuk ke agama Hindu, sebagian kecil masuk ke agama Islam, Kristen maupun Katolik.

Blitar pada masa lalu termasuk wilayah Kerajaan Kediri, Singasari dan Majapahit, sebuah wilayah spiritual bagi Hindu dan Buddha. Karena keterhubungan sejarah inilah, umat Buddha di Kabupaten Blitar Jawa Timur bisa tumbuh dan bekembang dengan baik.

“Sebagian besar umat Buddha di Blitar, sudah ada secara turun temurun. Legalnya pada 1965, memperkuat sebelumnya, mereka sudah berbudaya dan berciri hidup dengan agama Buddha. Awalnya kejawen yang condong ke Siwa-Buddha karena masih dalam peninggalan Kediri, Singasari dan Majapahit,” terang bhante yang baru menyelesaikan sepuluh masa vassa ini.

Perkembangan agama Buddha

Hingga saat ini, umat Buddha di Kabupaten Blitar tersebar di segala penjuru. Hampir di setiap kecamatan dan desa ada walaupun secara jumlah tidak banyak. Kecamatan Selorejo termasuk daerah dengan perkembangan agama Buddhanya sangat baik, terdapat lima vihara, dan yang terutama adalah pemahaman akan Buddhadhamma.

“Vihara Buddhasasana Jaya, Desa Boro, Dusun Buneng, umat Buddhanya mayoritas, ada lebih dari 150 kepala keluarga, jadi kalau mau dihitung secara jumlah di dusun ini umat Buddhanya paling banyak. Karena dari turun temurun itu memang mayoritas, di sekitar desa ini ada 5 vihara, ada Sidorejo, Sidomukti, Dusun Jeding.”

Selain itu, di Blitar juga banyak vihara-vihara besar sebagai pusat meditasi dan aktivitas umat Buddha. Salah satu yang paling terkenal adalah Pondok Meditasi Balerejo, yang dibina langsung oleh Bhante Uttamo dan Vihara Samaggi Jaya yang berada di Kota Blitar dekat dengan makam Bung Karno.

Saat ini, perkembangan agama Buddha di Blitar semakin baik. Hal ini tidak lepas dari para Pembina terutama para bhikkhu yang memang fokus membina di wilayah Blitar. Beberapa Bhikkhu yang mempunyai pengaruh besar adalah Bhante Uttamo dan Bhante Sukito.

“Makin terang perkembanganya, makin jelas dan makin eksis meskipun secara jumlah memang agama Buddha tidak mengejar kuantitas, tapi lebih pada kualitas hidup sebagai umat Buddha. Menurut saya umat Buddha Blitar, bertahan dan lebih baik dalam arti pemahaman Buddhadhamma.”

4

Kebersamaan dan toleransi

Dari kacamata bhante Jayaratano sebagai seorang pendatang, masyarakat Blitar sangat menarik dari sisi kebersamaan dan toleransi.

“Saya sendiri pendatang, sudah 3 tahun bantu di Blitar. Bagi saya pribadi di Blitar ini menarik, menurut saya masyarakatnya sangat guyub, kalau ada acara seperti ini semua terlibat, ibu-ibu masak dan tidak ada beli masakan dari luar, asli dari sini. Toleransi umat beragama pun sangat baik di sini, kalau kita lihat tadi yang masak ada yang berjilbab, yang bantu parkir di luar tadi bukan umat Buddha. Inilah menariknya Blitar.

“Begitupun sebaliknya ketika umat lain ada acara, masyarakat Buddha juga bantu, di sini guyubnya sangat terasa. Saya sering keliling Indonesia melakukan pembinaan, tapi saya merasakan hal yang sangat berbeda di Blitar ini, dalam hal guyub dan toleransi. Saya kalau ke sini seperti pulang ke rumah,” tuturnya.

Bhante memberikan contoh, “Kenaapa mereka bisa guyub, mereka sudah meninggalkan ego. Ini berbeda dengan di daerah lain, ketika temanya sukses di sini yang lain ikut senang, tidak iri, mohon maaf tidak seperti di tempat lain. Misalnya ada ibu yang pintar memasak, yang lain tidak sabotase tetapi malah minta diajari dan yang diajari mau. Inilah guyubnya,” pungkasya.

=================

Ayo Bantu Buddhazine

Buddhazine adalah media komunitas Buddhis di Indonesia. Kami bekerja dengan prinsip dan standar jurnalisme. Kami tidak dibiayai oleh iklan. Oleh sebab itu, kami membuka donasi untuk kegiatan operasional kami. Jika anda merasa berita-berita kami penting. Mari bordonasi melalui Bank Mandiri KCP. Temanggung 1850001602363 Yayasan Cahaya Bodhi Nusantara