• Friday, 30 August 2013
  • Sutar Soemitro
  • 0

Puncak dari stupa Mahavihara Mahabodhi di komplek cagar budaya Bodh Gaya akan segera dilapisi emas. Umat Buddha dari Thailand akan mendanakan 100 kg emas untuk salah satu tempat bersejarah Buddha paling penting tersebut, yang bulan lalu baru saja diserang serangkaian ledakan bom.

Jika dinilai dengan uang, emas sebanyak itu bernilai sekitar 330 juta rupee (54 miliar rupiah).

Stupa yang akan dilapisi emas tingginya sekitar 180 kaki, dan akan mulai dikerjakan awal September 2013. The Bodhgaya Temple Management Committee (BTMC) dan The Archaeological Survey of India (ASI) telah menyetujui proposal ini.

Krieng Thavorn Containers Company Limited yang berbasis di Thailand akan mengerjakan proyek ini. Sejumlah ahli dari Thailand akan tiba di Bodh Gaya dalam beberapa hari mendatang. Sedangkan para arkeolog akan mengawasi pengerjaan proyek ini, yang kurang lebih memakan waktu dua bulan.

Sekretaris BTMC Nangzey Dorjee dan arkeolog ASI untuk wilayah Patna, Madan Singh Chauhan mengkonfirmasi bahwa mereka telah memberikan persetujuan terhadap rencana pelapisan emas tersebut.

Lempengan emas tipis untuk melapisi puncak stupa dilaporkan telah disiapkan. Penyepuhan emas tidak akan mengubah bentuk asli puncak stupa itu.

Chauhan mengatakan kepada The Telegraph, mereka akan mengawasi proses pengerjaan sehingga penyepuhan emas tidak membebani struktur stupa dan tidak merusak.

Setelah penyepuhan, selama tiga hari akan diadakan upacara khusus yang rencananya dimulai tanggal 14 November. Perwakilan dan umat dari Thailand kemungkinan akan menghadiri upacara tersebut.

Umat Buddha Thailand memiliki tradisi mendanakan emas. Mereka biasanya melakukannya bersama-sama. Salah satu contohnya adalah stupa di Wat Phrathat Doi Suthep di Chiang Mai, Thailand yang seluruhnya dilapisi emas yang didanakan oleh umat.

Mahavihara Mahabodhi yang telah berusia 1500 tahun adalah situs cagar budaya dunia yang ditetapkan oleh UNESCO, dibangun di lokasi dimana Buddha Gautama mencapai pencerahan sempurna. Sekitar 100 ribu turis, kebanyakan umat Buddha dari Jepang, China, Sri Lanka, Thailand dan negara Asia selatan lainnya, secara rutin mengunjungi Bodh Gaya.

Gubernur Bihar Nitish Kumar sebelumnya telah menolak proposal dari keluarga kerajaan Thailand untuk memasang sebuah kubah emas di vihara Thailand yang juga terletak di Bodh Gaya. Kementerian Pariwisata India mendesak pemerintah negara bagian untuk mempertimbangkan kembali keputusan tersebut. Tapi Nitish Kumar beralasan faktor keamanan sebagai dasar penolakannya.

Vihara Thailand tersebut berada di dekat komplek Mahabodhi, dibangun tahun 1957. Memiliki atap miring dan melengkung dengan ubin emas. Di dalam candi terdapat sebuah patung Buddha raksasa dari perunggu. (buddhistdoor)

=================

Ayo Bantu Buddhazine

Buddhazine adalah media komunitas Buddhis di Indonesia. Kami bekerja dengan prinsip dan standar jurnalisme. Kami tidak dibiayai oleh iklan. Oleh sebab itu, kami membuka donasi untuk kegiatan operasional kami. Jika anda merasa berita-berita kami penting. Mari bordonasi melalui Bank Mandiri KCP. Temanggung 1850001602363 Yayasan Cahaya Bodhi Nusantara