• Friday, 25 January 2019
  • Deny Hermawan
  • 0

Pangeran Harry mengaku mempraktikkan meditasi setiap hari ketika berbincang dengan seorang biksu di Birkenhead.

Dailymail menyebut, Senin (14/1), Pangeran Harry dan sang istri, Meghan Markle, melakukan kunjungan ke Birkenhead, Inggris. Pada momen itu, mereka juga mengunjungi kafe dan supermarket yang menawarkan makanan diskon untuk membantu orang-orang yang berpenghasilan rendah.

Pasangan kerajaan itu juga bergabung dengan pelanggan lainnya sembari bertukar pengalaman.

Kebetulan Harry duduk di depan seorang biksu bernama Kelsang Sonam (69) dari New Kadampa Tradition. Dalam perbincangannya, Pangeran Harry mengaku melakukan meditasi setiap hari yang bisa jadi mengadopsi kebiasaan istrinya yang gemar melakukan yoga dan rutin melakuan meditasi hingga dua kali sehari.

Usai perbincangan, biksu tersebut kemudian memberi The Duke of Sussex sebuah buku. Judulnya adalah, “8 Steps to Happiness: The Buddhist Way of Loving Kindness”.

Baca juga: Pangeran Harry Rajin Meditasi Karena Meghan Markle

Buku karya Geshe Kelsang Gyatso tersebut berisikan detail dan ulasan praktis ajaran Mahayana yang dirangkum lewat puisi Delapan Bait Mengolah Hati, yang ditulis oleh Geshe Langri Tangpa (1054-1123 M). Puisi itu mengekspresikan metode penting untuk mengembangkan cinta dan kasih sayang universal, yang telah mengilhami generasi praktisi Buddhis terutama di Tibet selama hampir seribu tahun.

Berikut ini adalah delapan bait puisi tersebut.

Dengan merenungkan semua makhluk hidup
Lebih berharga daripada permata pengabul harapan
Untuk mencapai tujuan tertinggi,
Aku akan selalu menyayangi mereka.

Apabila aku bergaul dengan seseorang,
Aku akan menganggap diri sendiri sebagai yang terendah di antara semua orang,
Dan dari lubuk hati terdalam
Menganggap bahwa orang lain lebih unggul.

Dalam setiap tindakanku, aku akan mengawasi batinku,
Dan saat berbagai emosi yang merusak muncul,
Aku akan menghadapi mereka dengan kuat dan mencegah mereka,
Karena mereka akan menyakitiku dan orang lain.

Apabila aku menemukan sesama yang berwatak buruk,
Atau terhimpit kesalahan berat dan dihinggapi kemalangan,
Semoga aku menerima orang langka ini sebagai orang yang aku sayangi
Serta menganggapnya sebagai permata berharga.

Apabila orang lain, karena merasa iri hati, memperlakukan aku dengan buruk dan kasar,
Aku akan menerima derita kekalahan ini,
Dan memberi kemenangan bagi mereka.

Apabila seseorang yang telah menerima dukunganku,
Atau yang telah aku harapkan,
Melakukan perbuatan yang sangat menyakitkan padaku,
Aku akan menjadikannya sebagai guru sejati.

Pendeknya, semoga aku, secara langsung dan tidak langsung,
Aku akan memberikan dukungan dan kebahagiaan bagi sesama,
Juga secara diam-diam mengambil
Semua luka dan penderitaan mereka.

Aku akan belajar untuk menjaga semua praktik ini
Tidak ternoda oleh pikiran delapan keprihatinan duniawi.
Semoga aku mampu mengenali semua hal sebagai ilusi,
Dan, tanpa melekat, mendapatkan kebebasan dari ikatan.

=================

Ayo Bantu Buddhazine

Buddhazine adalah media komunitas Buddhis di Indonesia. Kami bekerja dengan prinsip dan standar jurnalisme. Kami tidak dibiayai oleh iklan. Oleh sebab itu, kami membuka donasi untuk kegiatan operasional kami. Jika anda merasa berita-berita kami penting. Mari bordonasi melalui Bank Mandiri KCP. Temanggung 1850001602363 Yayasan Cahaya Bodhi Nusantara