Sutar Soemitro | Friday, 30 October 2015 19.31 PM News
Sutar Soemitro
Kontingen Jawa Timur menjadi juara umum Sippa Dhamma Samajja (SDS) Tingkat Nasional VI Tahun 2015 yang digelar di Mercure Convention Center, Ancol, Jakarta tanggal 26-30 Oktober 2015. (Baca Para Pelajar Buddhis Kembali Berlomba dalam Sippa Dhamma Samajja VI)
Kontingen Jawa Timur merebut tiga gelar juara melalui Lomba Menyanyi Solo Lagu Rohani Buddha tingkat SD, dan dua dari lomba Membuat Cerita Bergambar tingkat SMP dan SMA/SMK. Ini pertama kalinya Jawa Timur menyabet gelar juara umum.
“Terkejut. Untuk saya pribadi dan rekan-rekan kontingen tidak punya impian (menjadi juara),” kesan Slamet, Pembimas Buddha Jawa Timur ketika kontingen yang dipimpinnya diumumkan sebagai juara umum pada malam penutupan.
Menurutnya, tidak ada tips khusus untuk meraih prestasi tersebut, “Saya hanya pesan ke peserta untuk tampil yang terbaik. Urusan juara atau tidak, terserah juri.” Gelar juara umum ini menjadi kado yang manis baginya karena Mei tahun depan ia akan pensiun.
Jawa Timur merebut dua juara sekaligus lomba cerita bergambar yang merupakan kategori baru. Menariknya, kedua pemenang berasal dari Mojokerto, daerah dimana situs Majapahit berada. Mereka adalah Melissa Sandra Liani (SMP 1 Kota Mojokerto) dan Puspakirana Sthavira Indrasuta (SMA Taruna Nusa Harapan Mojokerto).
“Rasanya seneng banget, terharu juga,” kesan Melissa. Ia juga tidak menduga bisa keluar jadi pemenang karena menurutnya pesaing-pesaingnya berat. Melissa membuat cerita bergambar dengan tema “Cinta Kasih”. Karyanya bercerita tentang seorang anak bernama Bodhi yang punya kebiasaan tidak baik, memancing. Seorang nenek menasehatinya agar mengganti kebiasaan memancing tersebut dengan menggunakan ‘kail’ cinta kasih.
Sedangkan Puspakirana membuat cerita bergambar bertema “Welas Asih Pangeran Muda” yang bercerita tentang Pangeran Siddharta menolong belibis yang dipanah oleh Devadatta. “Kita sebagai makhluk harus bisa menebarkan cinta kasih kepada semua makhluk seperti Pangeran Siddharta,” ujar Puspakirana menjelaskan isi pesan karyanya.
Ternyata Puspakirana sudah menyukai gambar sejak di bangku TK dan bahkan telah ikut les menggambar sejak TK hingga sekarang. “Saya pengin jadi ilustrator atau animator,” pungkasnya.
Persebaran perolehan juara kali ini cukup merata. Bahkan beberapa kontingen yang selama beberapa bulan ini terkena dampak kabut asap masih sanggup menunjukkan potensi terbaiknya, seperti misalnya Riau dan Kalimantan Barat yang merebut dua titel juara.
Riau merebut dua gelar juara Lomba Menyanyi Solo Lagu Rohani Buddha tingkat SMP dan SMA/SMK melalui Jessica Hesyana dan Cynthia Komalasari. Keduanya bercerita bagaimana mereka tetap serius latihan di sekolah walaupun kabut asap sangat pekat menyelimuti kota Pekanbaru. Seperti sekolah-sekolah lain di Pekanbaru, sekolah mereka sebenarnya juga diliburkan, tapi demi mencapai hasil maksimal, mereka tetap datang ke sekolah untuk berlatih.
Untuk sampai ke Jakarta pun mereka bersama seluruh rombongan harus terlebih dahulu harus memutar ke Padang menggunakan bus karena bandara Pekanbaru ditutup. Saking semangatnya, kontingen Riau justru tiba paling awal di Jakarta. Dan perjuangan mereka terbayarkan dengan merebut gelar juara melalui Jessica dan Cynthia.
Acara penutupan Sippa Dhamma Samajja VI tidak kalah meriah dengan pembukaan karena para peserta deg-degan menunggu pengumuman pemenang. Semua pemenang untuk semua kategori dan jenis lomba dipanggil satu per satu ke atas panggung. Selain itu, tampil juga kolaborasi lima besar juara menyanyi putra dan putri dari kategori SD, SMP, dan SMA/SMK. Acara ditutup oleh Dirjen Bimas Buddha Dasikin dengan pemukulan gong setelah penyerahan piala bergilir Menteri Agama kepada kontingen Jawa Timur.
Para pemenang lomba Sippa Dhamma Samajja VI:
Setelah melalui proses selama 9 tahun, BuddhaZine kini telah berpayung hukum dengan naungan Yayasan Cahaya Bodhi Nusantara. Kami berkantor di Dusun Krecek, Temanggung. Dengan yayasan ini kami berharap bisa mengembangkan Buddhadharma bersama Anda dan segenap masyarakat dusun.
Kami meyakini bahwa salah satu pondasi Buddhadharma terletak di masyarakat yang menjadikan nilai-nilai ajaran Buddha dan kearifan budaya sebagai elemen kehidupan.
Anda dapat bergabung bersama kami dengan berdana di:
Yayasan Cahaya Bodhi Nusantara
Bank Mandiri
185-00-0160-236-3
KCP Temanggung