• Monday, 14 June 2021
  • Surahman Ana
  • 0

Mengisi pesan Waisak Nusantara, Bhante Dhammasubho menyampaikan pesan bahwa para guru perlu memahami nilai-nilai Waisak serta mengajarkan kepada para siswanya melalui media seni. Waisak Nusantara digagas oleh guru, pelajar, dan puluhan organisasi pendidikan buddhis pada Sabtu (12/06) secara daring.

“Peringatan Waisak kali ini yang berkaitan dengan guru adalah yang mana Waisak ini berdekatan dengan Hari Pendidikan Nasional tanggal 2 Mei. Waisak menyampaikan banyak pesan dari sebuah sejarah di masa silam. Jadi Waisak ini tidak hanya sebagai perayaan keagamaan tetapi juga menjadi media, menjadi sumber, menjadi materi, menjadi sarana sebuah pendidikan,” jelasnya.

“Pendidikan sejarah menjadi sangat penting demi keutuhan suatu bangsa. Supaya pendidikan sejarah menjadi menarik, sejarah dikonversi dalam sebuah seni, seni apa pun, baik seni tari, lagu, dan seni-seni lainnya. Maka dalam perayaan Waisak guru dan pelajar buddhis ini sangat menarik ketika dalam pembukaanya dengan penampilan seni wayang, ini hendaknya diresapi sebagai yang harus berkelanjutan. Bagi para umat dewasa apalagi guru-guru, hal tentang Wasiak tentu sudah sangat paham tetapi bagaimana membangkitkan semangat Waisak kepada anak-anak agar mempunyai kebanggaan terhadap Waisak itu sendiri.”

“Selanjutnya Waisak menjadi alat ukur sejauh mana mereka meresapi Waisak. Pesan Waisak adalah untuk mengembangkan hal-hal yang baik, yang tidak baik tidak untuk dibicarakan tetapi untuk dicatat dan dijadikan sebagai pelajaran agar tidak diulangi lagi.”

“Lalu sekarang bagaimana mengajarkan nilai-nilai tersebut melalui media seni, seni apa pun itu. Dari sini pesan untuk para guru agar bisa menyampaikan nilai-nilai ini kepada para siswanya. Guru juga harus bisa menyesuaikan antara apa yang disampaikan dengan apa yang dilakukan. Karena guru menjadi sangat menentukan apakah seorang siswa menjadi terpelajar atau malah kurang ajar. Ini menjadi tantangan bagi para guru.”

Bhante pun menekankan pentingya jalinan kerja sama antara guru dan orangtua murid demi terciptanya kualitas seorang murid yang baik.

“Para guru pun tidak bisa bekerja sendiri, para guru harus bekerja sama dengan para orangtua siswa. Dengan cara ini akan menghasilkan watak dan jiwa kepribadian anak yang pintar, terpelajar, mempunyai budi pekerti luhur, dan mempunyai jiwa nurani yang kuat. Inilah peran para guru,” tegas bhante.

=================

Ayo Bantu Buddhazine

Buddhazine adalah media komunitas Buddhis di Indonesia. Kami bekerja dengan prinsip dan standar jurnalisme. Kami tidak dibiayai oleh iklan. Oleh sebab itu, kami membuka donasi untuk kegiatan operasional kami. Jika anda merasa berita-berita kami penting. Mari bordonasi melalui Bank Mandiri KCP. Temanggung 1850001602363 Yayasan Cahaya Bodhi Nusantara