• Wednesday, 14 November 2018
  • Ngasiran
  • 0

Mendengar umat Buddha Indonesia yang berada di daerah pegunungan, membawa ketertarikan sendiri bagi Bhante Sujato. Saat kedatangannya ke Indonesia dalam acara Pelatihan Nasional Abdi Desa IX Ehipassiko, Kamis – Minggu (1 – 4/11) di Laras Asri Resort, Salatiga, bhikkhu yang telah mejalankan 24 vassa ini mempunyai permintaan khusus, yaitu berkunjung dan melihat umat Buddha di perdesaan Indonesia.

Bhikkhu Sujato lahir di Perth, 4 November 1966 dengan nama kecil Anthony Best. Sebelum menjadi seorang samana, Anthony Best adalah musisi band rock Martha’s Vineyard yang albumnya mencapai peringkat 77 di tangga lagu Australia. Pada tahun 1994 ia meninggalkan karier musiknya untuk mengambil penahbisan di Thailand dalam silsilah bhikkhu hutan Ajahn Chah.

Ia tinggal beberapa tahun di pertapaan terpencil di Thailand, tiga tahun di Bodhinyana Perth sebagai sekretaris Ajahn Brahm, lalu mendirikan Wihara Santi Forest di New South Wales pada tahun 2003-2012. Ia menggabungkan kecintaannya pada meditasi dengan ajaran Buddha mula. Sejak 2001, ia menerbitkan banyak buku dari sudut pandang perbandingan dan sejarah Buddhis. Ia juga menerjemahkan Tipitaka dan mendirikan megaproyek Sutta Central untuk melestarikan Tipitaka dalam puluhan bahasa secara online.

Baca juga: Bhante Sujato: Meditasi dan Kesadaran Lingkungan

Minggu (4/11) usai Pelatnas Abdi Desa, Bhante Sujato bersama beberapa Abdi Desa mengunjungi 2 vihara di Perdesan. Vihara Viriya Dhamma Loka, Wates, Sumogawe, Getasan, Semarang dan Vihara Sarana Bhakti, Tuntang. Di kedua vihara ini bhante melakukan pujabhakti dan memberi wejangan Dharma kepada umat Buddha setempat.

“Saya sangat senang berada di sini, melihat Bapak/Ibu yang masih melakukan praktik Dharma. Saya sudah melakukan perjalanan kebanyak negara dan di sana saya juga melihat banyak orang yang melakukan praktik Dharma,” tutur bhante dihadapan para umat Buddha.

Menurut bhante, dengan belajar Dharma, praktik Dharma dan berbagi Dharma dapat membuat bisa membuat orang bahagia. “Satu hal yang menakjubkan kalau kita berlatih Dharma dan berbagi Dharma, jalan hidup kita itu akan menjadi mulus. Karena Buddha sendiri ingin kita semua itu hidupnya bahagia. Sebab yang namanya hidup itu tak akan lepas dari penderitaan dan sangat sulit untuk lepas dari penderitaan,” terang bhante.

“Saya mau tanya, di sini masyarakat kebanyakan bekerja apa?” tanya bhante. “Petani Bhante,” para hadirin. Mendengar jawaban itu, Bhante Sujato tampak senang dan mengucapkan terima kasih kepada umat Buddha yang menjadi petani.”

“Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada para petani. Karena tadi pagi saya makan dan makanan itu sudah pasti dari petani. Karena Bapak/Ibu, makanan itu jadi sangat enak. Satu hal yang dikatakan Buddha tentang jalan spiritual ini, kita dianjurkan untuk berpenghidupan benar atau bermata pencaharian benar. Jadi yang namanya petani, memproduksi pangan, ini adalah penghidupan benar atau mata pencaharian benar.

“Petani adalah orang yang berjasa untuk membuat manusia bertahan hidup. Jadi ini adalah satu hal yang bagus sekali, karena dalam jalan mulia berunsur delapan itu Bapak/Ibu sudah mendapat satu. Yaitu bermata pencaharian benar, itu sudah benar. Seperti yang tadi saya katakan, kalau melakukan praktik Dharma itu semuanya jadi mudah, jadi gampang. Karena Dharma itu menunjukkan jalan yang pantas untuk dilakukan, jadi bisa membedakan mana yang baik dan mana yang buruk. Jadi dalam menjalankan kehidupan sehari-hari kita ada panduan untuk berbuat sesuatu, mana yang harus dilakukan dan mana yang harus dihindari,” pungkas bhante.

Tak hanya memberikan ceramah Dharma, bhante juga memberikan pemberkatan kepada sepasang pengantin yang baru melakukan perkawinan di vihara ini.

=================

Ayo Bantu Buddhazine

Buddhazine adalah media komunitas Buddhis di Indonesia. Kami bekerja dengan prinsip dan standar jurnalisme. Kami tidak dibiayai oleh iklan. Oleh sebab itu, kami membuka donasi untuk kegiatan operasional kami. Jika anda merasa berita-berita kami penting. Mari bordonasi melalui Bank Mandiri KCP. Temanggung 1850001602363 Yayasan Cahaya Bodhi Nusantara