• Tuesday, 7 July 2020
  • Ngasiran
  • 0

Keluarga Buddhis Theravada Indonesia (KBTI) menggelar peringatan Asadha 2564 B.E/2020 Minggu (5/7), pukul 19.00 – 21.00 WIB. Acara itu digelar secara virtual, disiarkan langsung melalui channel youtube Medkom Sangha Theravada Indonesia (Medkom STI).

Peringatan Asadha merupakan puncak dari rangkaian Indonesia Tipitaka Chanting. Kalau pada tahun-tahun sebelumnya Indonesia Tipitaka Chanting dan Asadha Maha Puja dihelat di Candi Borobudur, akibat dampak dari pandemic covid-19 acara itu harus digelar secara virtual.

Siaran puja bakti Asadha dipimpin dari Vihara Jakarta Dhammacakka Jaya. Berdasarkan pantaun BuddhaZine, puja bakti dipimpin oleh Romo Dharmanadi Chandra, ketua umum Majelis Agama Buddha Theravada Indonesia (Magabudhi). Beberapa bhikku, para pandita, dan umat yang jumlahnya sangat terbatas mengikuti puja bakti di ruang dharmasala. Mereka semua mengenakan masker dan menjaga jarak sebagai standar protokol pencegahan penularan virus korona.

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo dari tempat berbeda ikut memberi sambutan dan ucapan selamat merayakan hari Asadha kepada umat Buddha. Dalam sambutannya itu Ganjar mengatakan masih terkenang dengan lantunan sutta-sutta yang dibacakan pada peringatan perhelatan Tipitaka Chanting pada tahun-tahun sebelumnya.

“Baru kemarin kita hadir di candi terberkah di dunia. Mendengarkan parita-parita, melihat tarian yang diiringi doa, dan gamelan, bakan senyum para bhikkhu yang duduk berjejer di samping saya masih terasa sangat hangat. Ketika itu ribuan orang dari beragam agama tumplek blek di sini.

Ada yang hanya berniat wisata ada yang mengantar kawannya yang beragama Buddha yang merayakan hari raya. Tentu juga para bhikkhu yang khusuk melantunkan Tipitaka sebagai tanda peringatan hari raya Asadha,” kata Ganjar.

“Tahun ini saudara-saudara perayaan semegah itu harus kita tunda, di tengah-tengah kita, wabah masih melanda,” Ganjar melanjutkan. “Kondisi itu yang akhirnya memaksa kita untuk melakukan penyesuaian.”

“Pertemuan-pertemuan dalam jumlah besar kita urungkan. Sebagai gantinya ruang-ruang virtual kita ciptakan. Salah satu hasilnya umat Buddha di seluruh dunia bisa mengikuti pembacaan Tipitaka secara khidmad, dari sini, dari candi terbesar di muka bumi ini.”

Lebih lanjut Ganjar berharap energi positif dari pembacaan sutta, dan peringatan Asadha tahun ini menjadi cermin energi positif bangsa Indonesia di mata dunia. Juga menjadi cermin besar bagi masyarakat Indonesia, bahwa Negara Indonesia ini beraneka warna, tetapi tetap satu.

“Bapak Ibu, saudara-saudara umat Buddha, selamat merayakan Asadha jangan lelah menebar damai. Pancasila telah merajut kita untuk selalu hidup dalam harmoni, dan saling mencintai,” ucap Ganjar Pranowo menutup sambutannya.

=================

Ayo Bantu Buddhazine

Buddhazine adalah media komunitas Buddhis di Indonesia. Kami bekerja dengan prinsip dan standar jurnalisme. Kami tidak dibiayai oleh iklan. Oleh sebab itu, kami membuka donasi untuk kegiatan operasional kami. Jika anda merasa berita-berita kami penting. Mari bordonasi melalui Bank Mandiri KCP. Temanggung 1850001602363 Yayasan Cahaya Bodhi Nusantara