• Monday, 8 May 2023
  • Surahman Ana
  • 0

Umat Buddha di sekitar lokasi candi-candi Buddha di Jawa Tengah dan Yogyakarta mulai aktif mengembalikan fungsi candi sebagai tempat puja. Seperti yang dilakukan oleh umat Buddha Vihara Buddha Murti dan Vihara Karandjati. Mengawali Sebulan Pendalaman Dhamma, mereka menggelar Semedhi Padhang Mbulan di Candi Plaosan, Klaten pada Kamis (4/5). Acara dimulai sekitar pukul 19.00 dan diikuti oleh sekitar 170 peserta dari Magelang, Yogyakarta, Solo, Klaten, dan Wonogiri.

Totok Tejamano, salah satu panitia sekaligus pemimpin puja menyampaikan bahwa upacara kali ini juga untuk mengawali Sebulan Pendalaman Dhamma (SPD) dalam rangka menyambut Hari Raya Waisak. Totok berharap melalui kegiatan ini umat bisa melatih diri dalam hal-hal yang positif.

“Kegiatan ini lanjutan dari program Semedhi Padhang Mbulan, juga dalam rangka untuk mengawali SPD menyambut Hari Raya Waisak. Jadi dari malam ini kita bertekad untuk menyongsong Hari Raya Tri Suci Waisak dengan mendayagunakan diri untuk menggali hal-hal yang baik, hal-hal yang bermanfaat, sehingga pada saat kita nanti merayakan Waisak dalam kondisi pikiran, ucapan, dan perbuatan yang benar-benar baik,” jelas Totok.

Upacara dimulai dengan persembahan amisa puja oleh Romo Masudi, sesepuh umat Buddha Klaten, di beberapa titik seperti bagian dalam candi dan di bawah sebuah pohon besar yang berdekatan dengan candi. Dilanjutkan dengan pradaksina mengelilingi candi sekalipun dalam keadaan gelap disertai gerimis. 

Menjelang sesi meditasi, gerimis belum berhenti sepenuhnya hingga meditasi terpaksa dilakukan dengan cara berdiri. Pembimbing meditasi, Bram Hasto menjelaskan bahwa meditasi berdiri selain untuk membersihkan batin juga bermanfaat bagi kesehatan fisik.

“Meditasi berdiri ini selain untuk membersihkan batin atau pikiran kita, tetapi ini juga bermanfaat bagi kesehatan jasmani kita. Meditasi berdiri bermanfaat untuk menjaga kesehatan fisik bagian luar hingga organ-organ dalam tubuh kita. Di beberapa negara bahkan meditasi berdiri digunakan untuk terapi penyandang penyakit-penyakit berat,” Bram menjelaskan.

Praktik puja dan meditasi di candi-candi sudah rutin dijalankan oleh umat vihara sekitar Yogyakarta, tetapi pengalaman di setiap lokasi dan setiap kesempatan akan selalu menghadirkan hal-hal baru. Begitu pula yang dirasakan oleh salah satu peserta acara Karta Wijaya, mahasiswa semester akhir Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta asal Medan.

“Saya sudah tiga kali ikut Semedhi Padhang Mbulan, tapi di Candi Plasoan ini baru sekali. Dan di sini saya merasakan cukup tenang, karena ada beberapa hal yang ingin saya lakukan di sini dan kebetulan sudah tercapai,” papar Karta.

Senada dengan Karta, Susila Widiarti (20), peserta asal Jepara mengungkapkan senang mengikuti acara, bisa mendapatkan pengalaman baru.

“Ini pertama kali saya ikut acara seperti ini. Dan saya senang, bisa dapat pengalaman baru,” ungkap mahasiswi semester IV STABN Raden Wijaya Wonogiri. [MM]

=================

Ayo Bantu Buddhazine

Buddhazine adalah media komunitas Buddhis di Indonesia. Kami bekerja dengan prinsip dan standar jurnalisme. Kami tidak dibiayai oleh iklan. Oleh sebab itu, kami membuka donasi untuk kegiatan operasional kami. Jika anda merasa berita-berita kami penting. Mari bordonasi melalui Bank Mandiri KCP. Temanggung 1850001602363 Yayasan Cahaya Bodhi Nusantara