Sutar Soemitro | Tuesday, 19 February 2013 15.26 PM News
Patung Buddha bernasib sama dengan boneka Barbie dan karakter tokoh kartun The Simpsons yang dilarang oleh negara Islam konservatif Iran.
Pemerintah setempat menyita patung Buddha di sejumlah toko di ibukota Teheran, untuk mencegah promosi Buddhisme di negara tersebut, seperti dilaporkan oleh harian independen Arman.
Iran diketahui sudah lama memerangi peredaran barang mainan seperti boneka Barbie untuk mencegah masuknya pengaruh Barat, namun ini pertama kalinya pemerintah Iran juga melarang peredaran simbol-simbol dari Timur.
Harian tersebut mengutip ucapan Saeed Jaberi Ansari, seorang pejabat dinas perlindungan budaya Iran, patung Buddha dianggap sebagai simbol invasi budaya. Menurutnya, pemerintah Iran tidak akan mengizinkan keyakinan tertentu dipromosikan di Iran, termasuk benda-benda yang dianggap mewakilinya. Ansari tidak mengatakan berapa banyak patung Buddha yang telah disita, namun ia menyatakan proses penyitaan akan terus dilanjutkan.
Padahal warga Iran yang membeli patung Buddha hanyalah untuk dekorasi rumah atau mobil. Patung-patung itu kebanyakan buatan China dan masuk melalui zona perdagangan bebas di Teluk Persia.
“Setahu saya, tidak ada pembeli yang mempedulikan tentang Buddhisme. Mereka membeli hanya untuk dekorasi,” kata Reza Sanaei, seorang penjaga toko yang menjual patung Buddha.
Seorang pembeli, Marjan Arbabi, menyatakan secara pribadi tidak menyukai patung, namun orangtuanya memiliki lima set patung Buddha di rumahnya karena mereka menganggapnya indah.
Menurut perundangan Iran, Kristen dan Yahudi serta Zoroastrianisme adalah keyakinan yang diakui secara resmi, selain Islam yang menjadi agama negara.
Sejumlah kalangan Muslim menolak pembuatan patung, karena mereka menganggapnya berhala.
Pada tahun 2010, beberapa patung tokoh Iran, hilang dari jalanan dan sudut kota Teheran. Sebuah kelompok Islam fanatik yang menentang penggambaran manusia dalam seni dituding berada di balik hilangnya patung-patung tersebut. (buddhistdoor)
Setelah melalui proses selama 9 tahun, BuddhaZine kini telah berpayung hukum dengan naungan Yayasan Cahaya Bodhi Nusantara. Kami berkantor di Dusun Krecek, Temanggung. Dengan yayasan ini kami berharap bisa mengembangkan Buddhadharma bersama Anda dan segenap masyarakat dusun.
Kami meyakini bahwa salah satu pondasi Buddhadharma terletak di masyarakat yang menjadikan nilai-nilai ajaran Buddha dan kearifan budaya sebagai elemen kehidupan.
Anda dapat bergabung bersama kami dengan berdana di:
Yayasan Cahaya Bodhi Nusantara
Bank Mandiri
185-00-0160-236-3
KCP Temanggung