Selasa, 11 Desember 2012, Indonesian Conference on Religion and Peace (ICRP) mengadakan dialog antar tokoh agama yang ada di Indonesia ini, diantaranya adalah Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, dan Konghucu.
Dalam pertemuan yang diadakan di gedung Prasadha Jinarakkhita, Jakarta ini, para tokoh agama saling mengutarakan pendapat mengenai intoleransi yang terjadi di Indonesia akhir-akhir ini. Melalui dialog ICRP yang mengusung tema ”Intoleransi dan Masa Depan Demokrasi Indonesia” ini diharapkan keluhan dari berbagai tokoh agama dapat dilontarkan dan ditampung ICRP sebagai bentuk keprihatinannya terhadap intoleransi di Indonesia.
Hal ini juga diperkuat penelitian berbagai elemen penelitian masyarakat seperti Wahid Institute, Setara Institute, Lembaga Kajian Islam dan Perdamaian (LaKIP), dan International Journal of Pers.Ketua ICRP Siti Musdah Mulia menyatakan, dari berbagai lembaga penelitian ini tiap tahunnya ada kenaikan kasus intoleransi yang terjadi di Indonesia.
Pertemuan ini bertujuan agar forum dapat menampung aspirasi dari semua tokoh agama dan menyamakan persepsi guna mencari solusi alternatif secara bersama-sama, karena salah satu wujud implementasi visi dan misi ICRP dalam membangun serta mendorong budaya toleransi dan perdamaian.
Perwakilan Buddhis, Bhikkhu Kheminda, menyatakan Buddhis sangat mendukung terselenggaranya acara seperti ini, untuk mengikis intoleransi yang ada di Indonesia. Ia juga mengatakan, yang membuat konflik sering terjadi adalah tokoh agama itu sendiri yang tidak memahami tafsir agama secara utuh atau tuntas. Karena agama itu tidak pernah mempunyai salah, yang membuat salah adalah manusianya. Ia menyarankan agar pemahaman ajaran agama harus tuntas dan tokoh agama harus menyuarakan tentang perdamaian, karena perdamaian adalah harapan semua manusia yang terdidik.
Dialog ini juga dihadiri oleh Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono, yang mendukung sepenuhnya acara seperti ini. Ia menuturkan, penyebab dari intoleransi adalah adanya kesenjangan sosial antar agama. Karenanya, hal yang perlu dilakukan adalah mengadakan dialog indimensi serta mencanangkan kesadaran keberagaman yang ada di Indonesia ini.
Selain itu hadir juga tujuh partai politik yang berpengaruh dan tujuh media cetak di Indonesia. Hal ini bertujuan agar aspirasi dari berbagai tokoh agama dapat ditampung dan disebarkan sehingga toleransi dan demokrasi di Indonesia dapat terwujud.
=================
Ayo Bantu Buddhazine
Buddhazine adalah media komunitas Buddhis di Indonesia. Kami bekerja dengan prinsip dan standar jurnalisme. Kami tidak dibiayai oleh iklan. Oleh sebab itu, kami membuka donasi untuk kegiatan operasional kami. Jika anda merasa berita-berita kami penting. Mari bordonasi melalui Bank Mandiri KCP. Temanggung 1850001602363 Yayasan Cahaya Bodhi Nusantara