• Saturday, 24 May 2025
  • Surahman Ana
  • 0

Foto: Ngasiran

Sebanyak 400 siswa SMP, SMA, dan SMK Sekolah Buddhis Tri Ratna Jakarta memadati ruang Dhammasala Vihara Vaipulya Sasana, Mangga Besar, dalam perayaan Waisak pada Jumat (23/5/2025). Kegiatan tahunan ini dihadiri oleh enam biksu dan tiga biksuni.

Sekolah Tri Ratna adalah Sekolah Buddhis dengan akreditasi A di wilayah Jakarta Barat, memiliki motto “SMART, GOOD, dan MINDFUL”, mengembangkan pendidikan karakter Buddhis yaitu menanamkan benih-benih cinta kasih, welas asih, empati dan non-diskriminasi kepada anak didiknya. Berbagai acara kerap digelar untuk memperdalam pemahaman Dhamma sekaligus memperkuat keyakinan siswa, salah satunya perayaan Waisak yang telah menjadi tradisi tahunan.

Perayaan Waisak kali ini diawali dengan persembahan sarana puja oleh siswa, dilanjutkan puja bakti dan meditasi yang dipimpin oleh Biksu Sangha. Biksu Badraparana menyampaikan makna mendalam dari tiga peristiwa penting dalam Waisak: kelahiran Pangeran Siddharta, pencarian pencerahan, dan Parinibbana Sang Buddha.

Biksu Badraparana menjelaskan, meskipun terlahir sebagai pangeran yang kelak menjadi raja, Siddharta tetap giat belajar. “Kisah ini mengajarkan bahwa kemapanan tidak boleh mengabaikan pentingnya proses belajar. Dengan belajar, seseorang bisa menjadi pemimpin yang bijaksana,” ujarnya.

Di fase kedua, kisah Pengeran Siddharta meninggalkan mahkota, tahta, kekayaan, untuk mencari obat dari empat peristiwa yang beliau lihat yaitu orang tua, sakit, mati, dan seorang pertapa. Menjadi pertapa, Pangeran Siddharta berjuang dengan segala yang ia miliki, dari berguru pada banyak pertapa hingga menyiksa diri selam aenam tahun.

“Beliau mengerahkan tekad, usaha, dan kerja keras hingga mencapai pencerahan. Nilai-nilai ini harus kita terapkan dalam meraih cita-cita,” lanjut Biksu Badraparana.

Biksu mengingatkan bahwa segala sesuatu bersifat tidak kekal, termasuk kehidupan. “Seperti bunga yang indah namun suatu saat layu, kita harus memanfaatkan masa muda untuk berbuat baik melalui pikiran, ucapan, dan perbuatan sesuai Pancasila Buddhis,” tuturnya.

Harapan untuk Generasi Muda Buddhis

Biksu Arya Metri, Kepala Vihara Vaipulya Sasana dan Yayasan Tri Tunggal Sejahtera, berharap kegiatan di vihara dapat memperkuat keyakinan siswa. “Kami ingin lulusan Tri Ratna tumbuh sebagai pemuda Buddhis tangguh yang memahami Dhamma, bukan sekadar identitas agama di KTP. Siapa yang mengenal Dhamma, hidupnya lebih bahagia,” tegasnya.

Ia juga mendukung kolaborasi dengan sekolah Buddhis lain agar siswa dapat beraktivitas dan berorganisasi di vihara. “Pengalaman ini akan berguna saat mereka kuliah, bekerja, atau terjun ke masyarakat,” pungkas Biksu Arya.

Perayaan Waisak tahun ini tidak hanya menjadi momen spiritual, tetapi juga penguatan karakter dan persiapan generasi muda menghadapi masa depan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *