
Memperingati hari Asadha 2560 BE/2016, umat Buddha membacakan ulang ajaran Buddha di Candi Borobudur pada 15-17 Juli 2016. Sekitar 70 anggota sangha dari dalam dan luar negeri ikut serta dalam kegiatan Indonesia Tipitaka Chanting yang memasuki tahun kedua ini. Selain itu sekitar 700 umat Buddha juga ikut serta. (Baca Indonesia Tipitaka Chanting Kembali Digelar di Candi Borobudur)
Tipitaka adalah kitab suci agama Buddha dalam bahasa Pali, berisi ajaran Buddha Gautama. Tipitaka berisi aturan kehidupan kebikkhuan (Vinaya Pitaka), kotbah Buddha Gautama (Sutta Pitaka), dan filsafat metafisik (Abhidhamma Pitaka), termasuk kotbah pertama Buddha kepada lima pertapa, setelah mencapai pencerahan sempurna.
Bhikkhu Dhammadiro, salah satu ahli bahasa Pali dari Indonesia menjelaskan, kitab suci ajaran Buddha sangat banyak. Namun dari banyaknya ajaran Buddha, kalau diringkas, semuanya bermuara pada tiga hal ajaran mendasar, yaitu (1) jangan berbuat jahat, (2) tambah kebajikan, dan (3) bersihkan kekotoran batin. “Untuk mencapai ketiga hal tersebut, Buddha Gotama menjelaskan dengan berbagai cara sesuai dengan pemikiran siswa yang diajak berbicara. Itulah hebatnya Buddha Gotama yang mengajarkan Dhamma dari berbagai sisi, model dan cara yang dalam bahasa Pali disebut aneka pariyayena,” jelas Bhante.
Selama tiga hari, ada tiga sutta yang dibacakan ulang yang masuk dalam kelompok Digha Nikaya (kelompok kotbah panjang), bagian Silakandha Vagga (rangkaian isi tata susila).
Tiga sutta tersebut adalah (1) Sonadanda Sutta, yang berisi tentang percakapan Buddha dengan Brahmana Sonadanda mengenai sifat-sifat brahmana sejati; (2) Kutadanta Sutta, yang berisi percakapan Buddha dengan Brahmana Kutadanta tentang ketidaksetujuan terhadap penyembelihan binatang untuk sajian; dan (3) Mahali Sutta, yang berisi tentang percakapan Buddha dengan Mahali mengenai penglihatan gaib, yang lebih tinggi dari ini ialah latihan menuju kepada pengetahuan sempurna.
Selama tiga hari, dengan khusyuk, para bhikkhu, samanera dan umat Buddha mengulang ketiga sutta tersebut. Tidak hanya dibacakan, pada malam hari, setelah sutta dibacakan, juga diadakan pembahasan ajaran yang telah dibaca dengan dibimbing oleh Bhikkhu Dhammadhiro dan Bhikkhu Santacitto.
Minggu (17/7) setelah makan siang, para bhikkhu, samanera dan peserta atthasila bergabung dengan umat Buddha dari berbagai daerah di Candi Mendut. Dengan berbaris rapi, para bhikkhu dan umat mengadakan prosesi dari Candi Mendut menuju Candi Borobudur untuk mengadakan puja bakti agung Asadha.
Sekitar 10 ribu umat Buddha mengikuti hari suci yang memperingati pertama kalinya Buddha Gotama mengajarkan Dhamma kepada lima pertapa.
Bhikkhu Sri Pannyavaro dalam ceramahnya menyampaikan rasa haru, ketika ajaran Buddha diulang kembali, di momentum yang sakral. “Ketika ribuan umat beserta para bhikkhu membacakan kembali ajaran Buddha, ini adalah hal yang mengharukan. Saya tidak bisa membayangkan berapa puluh tahun lagi kita bisa selesai membaca ulang ajaran Buddha di Candi Agung ini,” ujar Bhante.
Bhante Pannyavaro menambahkan, bahwa hari Asadha bukan hanya memperingati pertama kalinya roda Dhamma diputar oleh Buddha. “Hari Asadha juga memperingati hari pertama kali terbentuknya sangha sehingga Tri Ratna menjadi lengkap, yaitu Buddha, Dhamma, dan Sangha,” jelas Bhante.
Sementara itu, Bhikkhu Subhapanno, Ketua Umum Sangha Theravada Indonesia yang baru saja terpilih, berharap dengan dibaca ulangnya ajaran Buddha dapat menambah keyakinan umat. “Saya sangat setuju dengan Bhante Pannya, ini adalah peristiwa mengharukan. Kita bisa bersama membacakan ulang ajaran Buddha dalam momentum yang sakral, di tempat yang sakral pula. Ini adalah momentum umat untuk menambah keyakinan terhadap Buddha Dhamma,” ujar Bhante.
=================
Ayo Bantu Buddhazine
Buddhazine adalah media komunitas Buddhis di Indonesia. Kami bekerja dengan prinsip dan standar jurnalisme. Kami tidak dibiayai oleh iklan. Oleh sebab itu, kami membuka donasi untuk kegiatan operasional kami. Jika anda merasa berita-berita kami penting. Mari bordonasi melalui Bank Mandiri KCP. Temanggung 1850001602363 Yayasan Cahaya Bodhi Nusantara