• Friday, 30 October 2020
  • Ngasiran
  • 0

Sangha Theravada Indonesia (STI) lahir di Vihara Maha Dhammaloka (sekarang menjadi Vihara Tanah Putih), Semarang, pada tanggal 23 Oktober 1976. Lima orang bhikhu yang tercatat sebagai pendiri STI adalah: Bhante Aggabalo, Bhante Khemasarano, Bhante Sudhamo, Bhante Khemiyo, dan Bhante Nyanavutto. Dengan disaksikan oleh dua orang Bhikkhu Dhammaduta Thailand: Bhante Suvirayan dan Bhante Sombat Pavitto.

Karena itu, tanggal 23 Oktober ditetapkan sebagai hari ulang tahun STI, dan diperingati oleh Keluarga Buddhis Theravada Indonesia (KBTI) setiap tahunnya.

Meskipun tidak sama dengan tahun-tahun sebelumnya, tahun ini peringatan 44 tahun Sangha Theravada Indonesia tetap digelar. Peringatan nasional digelar secara virtual selama dua hari Kamis – Jumat (22-23/10).

Bhante Sri Pannyavaro Mahathera, dalam pesan dhamma puncak peringatan 44 tahun STI menyampaikan rasa terima kasih kepada umat Buddha yang telah memberi dukungan penuh kepada sangha dalam menjalankan tugas membimbing umat.

“Mewakili Sangha, saya mengucapkan anumodana kepada para segenap umat Buddha yang telah dengan ketulusan hati memberikan dukungan kepada sanga kita. Sehingga para bhikkhu mampu melatih diri dengan tenteram. Dan kalau para bhikkhu mau melatih diri dengan tenteram, umat juga bisa melatih diri dengan baik lagi untuk melakukan kebajikan kepada sangha,” ucap Bhante.

Bhante juga berharap sangha mampu tetap menjadi lembaga sesuai dengan tujuan mulia yang diberikan oleh guru agung Buddha Gotama. “Menyelesaikan penderitaan dengan sempurna, mengabdi kepada semua orang, tentu kepada bangsa dan negara ini untuk keluhuran semua orang,” pungkas Bhante.

Tak hanya digelar secara virtual, vihara di beberapa daerah juga menggelar peringatan 44 tahun secara offline dengan mematuhi protokol pencegahan penyebaran Covid-19. Vihara Dhammacakka Jaya Jakarta misalnya yang menggelar syukuran berbagi kasih, Jumat (23/10) dengan dana makanan kepada bhikkhu sangha, dan dilanjutkan dengan membagi makanan kepada pengguna jalan.

“Nasi kotak kami bagikan ke jalan untuk saudara-saudara kita. Senyum dan doa syukur mereka mendapatkan makan dari kita memberikan rasa bahagia buat kita juga,” ungkap Aylie, salah seorang umat penyelenggara kegiatan tersebut, seperti yang ditulis di akun facebook Medkom STI.

Vihara Muladharma, Samarinda memperingati 44 tahun STI dengan mengadakan kegiatan Sanghadana pada Minggu, (25/10). Juga masih dalam penerapan protokol kesehatan, acara itu dihadiri oleh 6 bhikkhu sangha. Antaranya: Bhante Sri Subhapannyo, Ketua Umum STI, Bhante Adhikusalo, Bhante Tithaviryo, dan lain-lain.

Sanghadana Kathina dan peringatan 44 tahun STI juga digelar umat Buddha Getasan Timur, Salatiga. Acara yang digelar di Kebun Samadhi Santighosa itu juga digelar pada tanggal hari Minggu, (25/10).

Tak hanya umat Buddha, peringatan 44 tahun STI juga mendapat perhatian dari tokoh bangsa. Salah satunya adalah Alissa Wahid, putri mendiang Gus Dur yang ikut memberikan ucapan selamat. Melalui sebuah video, Alissa yang juga koordinator jaringan Gusdurian, menyampaikan harapan bisa bersama-sama merawat Indonesia menuju masyarakat yang adil makmur.

=================

Ayo Bantu Buddhazine

Buddhazine adalah media komunitas Buddhis di Indonesia. Kami bekerja dengan prinsip dan standar jurnalisme. Kami tidak dibiayai oleh iklan. Oleh sebab itu, kami membuka donasi untuk kegiatan operasional kami. Jika anda merasa berita-berita kami penting. Mari bordonasi melalui Bank Mandiri KCP. Temanggung 1850001602363 Yayasan Cahaya Bodhi Nusantara

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *