• Monday, 12 August 2019
  • Surahman Ana
  • 0

“Meditasi adalah ajaran mendasar Buddha Gautama yang harus dipraktikkan semua orang. Tak hanya para samana dan kaum laki-laki saja, meditasi juga bisa dilakukan oleh kaum perempuan,” kata Bhante Santacitto saat pembukaan 48 Hours Mindfullnes Wanita Theravada Indonesia (WANDANI) di Dusun Krecek, Desa Getas, Kecamatan Kaloran, Temanggung pada Sabtu (10/8).

Pelatihan meditasi berlangsung selama 3 hari, mulai tanggal 10 – 13 Agustus 2019. Bhante Santacitto menjadi guru pembimbing tunggal dalam pelatihan yang diikuti oleh sekitar 25 orang peserta dari berbagai daerah di Indonesia.

Selama mengikuti retret peserta diajarkan praktik meditasi dengan berbagai metode meditasi yaitu duduk, berdiri, berjalan serta meditasi di setiap saat. Tidak hanya menjalankan praktik meditasi namun para peserta juga melaksanakan atthasila selama mengikuti retret.

“Meditasi Buddhis adalah untuk mengembangkan batin, untuk menumbuhkan nilai-nilai batin yang luhur yaitu kebijaksanaan, kedisiplinan, kesabaran, ketenangan, keseimbangan batin, perhatian, konsentrasi. Lebih dari itu meditasi juga untuk melenyapkan kotoran batin yaitu keserakahan, kebencian, dan kebodohan yang merupakan induk dari kotoran-kotoran batin lainnya.”

“Kotoran batin lain yang merupakan anak-anak dari induknya berwujud seperti kesombongan, iri hati, dendam, kesedihan, rendah diri, ketakutan, kekhawatiran dan kotoran lainnya. Kotoran batin ini muncul melalui setiap pintu indra yang kita punya sesuai dengan objeknya. Contoh mata menjadi pintu kotoran dari apa yang kita lihat, begitu juga dengan indra yang lainnya. Dan kotoran batin ini bisa muncul setiap saat, maka dari itu Buddha menganjurkan kita untuk meditasi setiap saat demi melenyapkan kotoran batin kita,” kata terang bhante.

Lebih dalam bhante menjelaskan bahwa apa pun yang kita lakukan setiap saat bisa menjadi sarana untuk meditasi. Kuncinya adalah dengan menyadari apa yang sedang kita lakukan, karena pikiran kita sangat liar seperti monyet yang tak pernah bisa diam.

Dengan meditasi kita belajar mengendalikan pikiran kita agar tidak liar dan menyadari apa yang sedang berlangsung saat ini juga. Cara untuk mengendalikan pikiran kita, kita harus tahu dulu bahwa pikiran kita liar dan senang sekali mengembara.

Menurut bhante, sati atau kewaspadaan adalah alat yang bisa kita gunakan untuk menjinakkan pikiran liar kita. Dalam masyarakat Jawa istilah sati biasa disebut dengan ungkapan eling lan waspada. Sebagai perumpamaan eling adalah seperti tali (dadung) yang digunakan untuk mengikat seekor sapi supaya tidak menjadi liar. Namun tali saja tidak cukup, supaya sapi tidak menjadi liar butuh tiang untuk mengikatkan tali tersebut. Tiang merupakan perumpamaan bagi objek meditasi.

“Seumpama pikiran ini sapi, tali dan tiang adalah menjadi sati dan objek meditasi. Dalam latihan ini kita akan menggunakan obyek napas pada saat meditasi duduk dan berdiri. Namun ketika meditasi berjalan yang juga di dalamnya ada meditasi berdiri kita akan menggunakan objek sentuhan telapak kaki pada media berjalan kita.

“Untuk meditasi setiap saat kita menggunakan kesadaran akan apa yang kita sedang lakukan sebagai objek, jadi kita harus menyadari betul apa yang sedang kita lakukan baik itu saat makan, minum, berjalan, mandi, apa pun yang sedang kita lakukan kita sadari. Ini sati,” lanjut Bhante.

Lokasi meditasi selama retret tidak hanya terpusat dalam satu tempat, namun peserta akan diajak untuk melakukan meditasi di lokasi yang berbeda-beda. Satu waktu di dalam Dhammasala, satu waktu di luar ruangan, satu waktu di Pendopo Dusun Krecek dan sementara di waktu lain peserta akan diajak untuk bermeditasi di saung meditasi dusun Krecek.

Saung Dusun Krecek menjadi lokasi yang paling menarik para peserta retret mengingat lokasi saung yang berada di atas bukit dan terpisah dari pemukiman warga, suasana yang sunyi, semilir angin yang sejuk dan dingin mengkondisikan konsentrasi yang lebih baik.

Bagi warga Dusun Krecek, retret ini menjadi satu kesempatan yang sangat baik karena para umat umat Buddha Dusun Krecek bisa turut serta mengikuti latihan ini setelah selesai dengan pekerjaan rumah mereka masing-masing.

=================

Ayo Bantu Buddhazine

Buddhazine adalah media komunitas Buddhis di Indonesia. Kami bekerja dengan prinsip dan standar jurnalisme. Kami tidak dibiayai oleh iklan. Oleh sebab itu, kami membuka donasi untuk kegiatan operasional kami. Jika anda merasa berita-berita kami penting. Mari bordonasi melalui Bank Mandiri KCP. Temanggung 1850001602363 Yayasan Cahaya Bodhi Nusantara