Selama Ekspedisi Bagian Utara pada tahun 1926, terjadi persekusi dan pengrusakan kuil-kuil buddhis di Guangxi.
Persekusi ini dipimpin oleh Jenderal muslim Kuomintang bernama Bai Chongxi yang berasal dari etnis Hui dan menjadi Menteri Pertahanan Nasional pertama Republik Tiongkok (1946-1948).
Selama periode ini, dilaporkan banyak kuil buddhis yang dihancurkan atau diubah menjadi sekolah maupun pusat partai Kuomintang. Dilaporkan bahwa hampir semua kuil buddhis di Guangxi diperlakukan serupa. Para biksu yang biasa mendiami kuil dipaksa pergi meninggalkan kediaman mereka.
Selain buddhis, Bai juga menargetkan sasarannya ke orang-orang asing (Amerika, Eropa maupun orang Barat lainnya) dan misionaris yang menyebabkan kekhawatiran bagi warga asing di propinsi tersebut.
Orang-orang Barat kabur sedangkan warga lokal yang beragama Kristen tak luput dari persekusi dengan tuduhan antek imperialis asing. Menurut catatan yang ada, Bai memimpin pergerakannya dengan tiga tujuan yaitu anti asing, anti imperialisme, dan anti agama.
Terkait gerakan anti agama, Bai sendiri menargetkan pada penganut agama terbesar saat itu yaitu agama Buddha Mahayana. Keyakinan personalnya sebagai seorang muslim yang menolak pemujaan terhadap patung turut menyebabkan penghancuran banyak patung Buddha di kuil-kuil buddhis.
Kampanye anti agama Bai didukung pula oleh Huang Shaoxiong, anggota Kuomintang, yang kemudian disetujui oleh semua anggota Kuomintang di Guangxi. Di Qinghai, Jenderal muslim Kuomintang lain bernama Ma Bufang turut menghancurkan kuil-kuil Tibet dengan dukungan pemerintah Kuomintang.
Saat itu Jenderal Ma melihat kemungkinan Republik China untuk mengambil wilayah Tibet dengan kekuasaan. Ketika Ma Bufang meluncurkan tujuh ekspedisi ke Golog, membunuh ribuan orang Tibet di sisi timur laut dan timur Qinghai, seraya menghancurkan banyak kuil-kuil Tibet.
Kuomintang sendiri merupakan sebuah gerakan partai politik di Republik Tiongkok, yang juga dikenal sebagai Partai Nasionalis Tiongkok. Partai ini didirikan oleh Sun Yat-sen sebagai revolusi melawan Kekaisaran Qing. Sejak dipimpin oleh Sun Yat-sen, Kuomintang telah dipimpin oleh 16 pemimpin partai. Partai ini berhasil memerintah di Tiongkok dari 1927 hingga 1949 sebelum akhirnya pindah ke Taiwan sebagai akibat dari perang saudara.
=================
Ayo Bantu Buddhazine
Buddhazine adalah media komunitas Buddhis di Indonesia. Kami bekerja dengan prinsip dan standar jurnalisme. Kami tidak dibiayai oleh iklan. Oleh sebab itu, kami membuka donasi untuk kegiatan operasional kami. Jika anda merasa berita-berita kami penting. Mari bordonasi melalui Bank Mandiri KCP. Temanggung 1850001602363 Yayasan Cahaya Bodhi Nusantara