• Wednesday, 19 April 2023
  • Deny Hermawan
  • 0

Kontroversi tengah menyelimuti sosok Dalai Lama ke-14 belakangan ini. Namun tulisan singkat ini tidak akan membahas tentang itu, melainkan tentang sosok Dalai Lama ke-6, yang dalam sejarah mungkin dianggap sebagai Dalai Lama paling kontroversial, yang sampai-sampai mendapat julukan “Lama Playboy”. 

Tsangyang Gyatso (1 Maret 1683 – 15 November 1706) adalah nama Dalai Lama keenam. Pada tahun 1697, ia dinobatkan menjadi Dalai Lama pada usianya yang ke-14 tahun.

Sebagai Dalai Lama muda, ia menunjukkan kecerdasan tingkat tinggi dengan pandangan hidup yang tidak konvensional. Tercatat, tahun 1705, Dalai Lama memilih hidup sebagai seorang umat awam dan seorang yogi, dia memanjangkan rambutnya, berpakaian seperti orang Tibet biasa. Ia dikatakan juga sering minum alkohol dan bermain wanita di tempat pelacuran. Konon, kebiasaannya ini telah dilakukan sejak ditahbiskan menjadi śrāmaṇera. 

Sebagai seorang Dalai Lama,

Tsangyang Gyatso melawan tradisi dengan enggan ditahbiskan penuh menjadi bhikṣu (gelong) dan hanya mau menerima penahbisan śrāmaṇera (getsul). 

Dalai Lama ke-6 terkenal dengan puisi dan lagunya yang terus menjadi populer tidak hanya di zaman modern Tibet, tetapi juga di kalangan komunitas berbahasa Tibet di Nepal, India, dan di seluruh China. Sebagian syair-syairnya bernuansa erotis. 

Selama perebutan kekuasaan antara Tibet, Mongol dan Qing China di Lhasa, Dalai Lama sempat diculik oleh pasukan Mongol kemudian menghilang di Amdo, dan diduga dibunuh, dalam perjalanan ke Beijing pada tahun 1706.

Ditangkap

Saat ditangkap dan dibawa keluar dari Tibet, Tsangyang Gyatso menulis sebuah puisi yang menurut beberapa orang meramalkan kelahirannya yang akan datang. “Bangau putih pinjamkan sayapmu. Aku tidak akan terbang jauh. Dari Lithang aku akan kembali.”

Dalai Lama ke-6 menghilang secara misterius di dekat Qinghai pada tanggal 15 November 1706, di usianya yang ke-24. Itulah sebabnya tidak ada makam baginya di Istana Potala.

Desas-desus beredar menyebut bahwa dia telah melarikan diri dan hidup secara rahasia di suatu tempat antara China dan Mongolia.

Namun, sebuah karya tulis dari tahun 1757 berjudul “Kehidupan Tersembunyi Dalai Lama Keenam” karya Ngawang Lhundrup Dargyé menyatakan bahwa Dalai Lama selamat dan disambut di Amdo oleh sekelompok biara yang sebagian besar beraliran Kagyu.

Meski demikian, pihak Istana Potala menyatakan Dalai Lama ke-6 meninggal, sesudah hilang tanpa jejak. Potala lantas menunjuk Kelsang Gyatso, yang lahir di Lithang, sebagai Dalai Lama ke-7 di tahun 1721. Sosok pengganti ini tak sekontroversial pendahulunya. 

=================

Ayo Bantu Buddhazine

Buddhazine adalah media komunitas Buddhis di Indonesia. Kami bekerja dengan prinsip dan standar jurnalisme. Kami tidak dibiayai oleh iklan. Oleh sebab itu, kami membuka donasi untuk kegiatan operasional kami. Jika anda merasa berita-berita kami penting. Mari bordonasi melalui Bank Mandiri KCP. Temanggung 1850001602363 Yayasan Cahaya Bodhi Nusantara

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *