• Saturday, 26 November 2011
  • Sutar Soemitro
  • 0

Sebuah organisasi pejuang kemerdekaan Tibet, Free Tibet, pada Senin, 21 November 2011 merilis sebuah video tentang seorang bhiksuni Tibet yang membakar diri sebagai bentuk protes terhadap pemerintahan China yang represif terhadap warga Tibet.

Bhiksuni yang diketahui bernama Palden Choetso itu melakukan aksi bakar diri tanggal 3 November 2011 di sebuah jalan raya di Tawu, Propinsi Sichuan, China. Dalam video berdurasi 1 menit 0,3 detik tersebut, Bhiksuni Palden Choetso berdiri di salah satu sudut jalan diselimuti api yang membara. Ia ambruk setelah 15 detik terbakar.

Video ini juga memperlihatkan sekitar 10 ribu orang yang berkumpul di sebuah biara menyalakan lilin pada 6 November 2011 sebagai penghormatan terhadap bhiksuni 35 tahun tersebut dimana sekitar 1.000 bhiksu dan bhiksuni memimpin upacara tersebut.

Video itu juga memperlihatkan tentara China menghalau sekumpulan bhiksu dan bhiksuni yang melakukan protes dan sejumlah kendaraan militer melintas. Kelompok Free Tibet yang berbasis di New York, AS, mengatakan bahwa video tersebut diambil di wilayah yang sama dengan tempat sang bhiksuni membakar diri.

Pemerintah China melarang keras wartawan memasuki wilayah Tibet di China bagian barat dan wilayah Tibet itu sendiri, sehingga sangat sulit untuk mengetahui kondisi yang sebenarnya di sana.

Sedikitnya 11 bhiksu, bhiksuni dan mantan bhiksu melakukan aksi bakar diri dalam setahun ini yang mengindikasikan rasa putus asa yang memuncak karena pemerintah China mengekang kehidupan masyarakat dan tradisi Buddhis di Tibet.

Aksi bakar diri tersebut dilakukan sebagai bentuk protes meminta kemerdekaan bagi Tibet dan agar pemimpin spiritual tertinggi Tibet, Dalai Lama, bisa kembali ke Tibet setelah mengungsi dan mendirikan pusat pemerintahan di pengasingan di Dharamsala, India pada tahun 1959 setelah invasi China.

China selalu mengklaim Tibet sebagai wilayah mereka, namun warga  Tibet mengatakan bahwa wilayah Himalaya merupakan wilayah merdeka sejak berabad-abad.

Pemerintah China selalu menolak klaim tentang tindakan represif mereka, namun mereka tidak menutupi adanya aksi bunuh diri dan menuduh pendukung Dalai Lama mendukung aksi-aksi bunuh diri tersebut. Dalai Lama dan sejumlah perwakilannya memproklamirkan pemerintahan Tibet di pengasingan di Dharamsala, untuk melawan tindak kekerasan tersebut. (AP)

Untuk melihat videonya, klik link ini

=================

Ayo Bantu Buddhazine

Buddhazine adalah media komunitas Buddhis di Indonesia. Kami bekerja dengan prinsip dan standar jurnalisme. Kami tidak dibiayai oleh iklan. Oleh sebab itu, kami membuka donasi untuk kegiatan operasional kami. Jika anda merasa berita-berita kami penting. Mari bordonasi melalui Bank Mandiri KCP. Temanggung 1850001602363 Yayasan Cahaya Bodhi Nusantara