Institut Fo Guang Shan Dong Zen (IDZI) Malaysia kembali menggelar kelas online Buddha Dharma dalam bahasa Indonesia. Program ini ditujukan untuk generasi muda usia 18 – 40 tahun. Selama empat bulan, Juni – September 2022, peserta terpilih akan mendapat pelajaran Buddhisme Humanistik yang dikembangkan oleh Venerable Master Hsing Yun, pendiri Fo Guang Shan, sebuah vihara terbesar di Taiwan.
Bhiksuni Jue Cheng, Kepala Vihara Fo Guang Shan Malaysia, Singapura, Thailand, India dan Indonesia dalam pembukaan yang berlangsung secara virtual, Jumat (10/6) menyampaikan program ini juga dirangkai dengan kelas tatap muka. Dalam kelas tatap muka, alumni IDZI 1, 2, dan peserta terpilih akan diajak belajar meditasi, sejarah perkembangan agama Buddha Indonesia dan Asia Tenggara di Magelang, pada 1 – 15 Juli 2022.
“Para guru, terutama dari desa-desa buddhis di Jawa Tengah juga akan kita berikan pelatihan. Seperti kegiatan bedah buku bersama Bhiksuni Man Hui, juga diskusi melalui kelompok-kelompok belajar,” tutur Bhiksuni Jue Chen.
Sementara itu, Bhiksuni Miao Nan, Rektor Universitas Tsung Lin bagian putri, Fo Guang Shan, Taiwan mengajak peserta menggunakan kesempatan sebaik-baiknya untuk belajar.
“Hidup ini hanyalah sepanjang napas. Selama ada kesempatan untuk belajar, harus kita gunakan sebaik-baiknya supaya hidup lebih ini lebih bermakna dan bahagia. Dengan begitu Buddha Dharma di Indonesia akan lebih berkembang,” kata Bhiksuni kepada para peserta.
Bhiksu Hui Zhao, Rektor Universitas Tsung Lin bagian putra, Fo Guang Shan, Taiwan, menyampaikan bahwa segala hal besar haruslah dimulai dari hal yang kecil terlebih dahulu. Kesuksesan juga dapat diraih dari hal yang paling sederhana, kesulitan yang paling rumit pun akan terselesaikan dari hal yang paling mudah. “Demikian halnya dengan belajar dharma, meskipun sedikit jika terus menerus dan semangat dalam praktik akan memberikan manfaat yang besar pula,” jelas Bhiksu Hui Zhao.
Bhiksu Nirmana Sasana, Pembina Institut Dong Zen Indonesia (IDZI) menyampaikan bahwa belajar IDZI adalah belajar melatih moralitas dan mentalitas. Melatih moralitas dengan mengisi batin dengan perbuatan bajik, menjalankan delapan jalan utama, memahami penderitaan, dan memahami hukum sebab akibat sehingga dapat menumbuhkembangkan jiwa Bodhisattva.
Mengutip dari perkataan Master Hsing Yun bahwa sebagai generasi muda kita harus dapat berdedikasi, disiplin, sabar, tidak patah semangat, mengikuti dan menerima pendapat orang, serta memiliki tekad dan keyakinan.
Dalam kesempatan itu, para pemuda Fo Guang Shan juga ikut berbagi pengalaman selama belajar bersama IDZI. Mei Jing, volunteer di vihara Fo Guang Shan bercerita mendapat diksa Trisarana di Fo Guang Shan dan terus mempelajari Buddhisme Humanistik. Manfaat melatih diri dengan mengikuti Pra Vajra Shramenera/i di Fo Guang Shan yang disampaikan oleh Zhen-Zhen.[MM]
=================
Ayo Bantu Buddhazine
Buddhazine adalah media komunitas Buddhis di Indonesia. Kami bekerja dengan prinsip dan standar jurnalisme. Kami tidak dibiayai oleh iklan. Oleh sebab itu, kami membuka donasi untuk kegiatan operasional kami. Jika anda merasa berita-berita kami penting. Mari bordonasi melalui Bank Mandiri KCP. Temanggung 1850001602363 Yayasan Cahaya Bodhi Nusantara