• Sunday, 2 April 2023
  • Surahman
  • 0

Puluhan Bhikkhu dari berbagai negara melakukan perjalanan Thudong dari Thailand-Borobudur (Indonesia). Perjalanan ini diikuti oleh setidaknya 30 bhikkhu yang dimulai pada tanggal 23 Maret 2023, start perjalanan dari Nakhon Si Thammarat, Thailand. Perjalanan melalui rute empat negara yaitu Thailand, Malaysia, Singapura dan Indonesia. Di Indonesia sendiri akan melalui rute Batam, Jakarta, Cirebon, Semarang, Magelang dan Borobudur.

Bhante Kantadhammo, salah satu peserta Thudong menyampaikan bahwa  akan ada penambahan peserta ketika sudah sampai di Malaysia.

“Untuk Thudong saat ini semua bhante berjumlah 30 orang termasuk saya sendiri dari Indonesia dan 1 dari Laos. Sebenarnya ada peserta dari Australia, Sri Lanka, Vietnam, dan dari India. Tapi mereka batal ikut  karena ada masalah. Hanya nanti pada saat masuk ke Malaysia ada tiga bhikkhu yang jauh-jauh bulan lalu ingin ikut serta. Jadi total 33 Bhikkhu dan 2 umat (Bangkok dan dari Cirebon),” jelas bhante.

Sementara Bhante Dhammavuddho, salah satu pengurus perjalanan Thudong menyampaikan bahwa rata-rata perjalanan yang harus ditempuh oleh para bhikkhu kurang lebih 45 km per hari.

“Para bhikkhu yang rencananya berjalan kaki dari Bangkok menuju Borobudur sudah berangkat tanggal 23 Maret. Semoga perjalanannya lancar & sampai jumpa di Borobudur. Jarak Bangkok – Borobudur kurang lebih 2.606 km, harus ditempuh selama sekitar 60 hari. Jadi, rata-rata setiap hari harus bisa menempuh jarak kurang lebih 45 km,” katanya. 

Menurut Bhante Kantadhammo, perencanaan Thudong ini sebenarnya sudah beberapa tahun yang lalu. Saat itu para bhikkhu selesai melakukan Thudong sampai gate penyeberangan masuk Laos. Kemudian pecah menjadi beberapa kelompok, sebagian pulang dan sebagian lainnya melanjutkan perjalanan ke daerah lain. Hanya tertinggal Bhante Kantadhammo, Ajhan Yuthana, Ajhan Inwaut ( Ajhan Ut) dan Ajhan Ticawat. Keempat bhikkhu tersebut rencananya dari Padang Besar akan berjalan kaki menuju ke Indonesia, namun saat itu mereka tidak mengetahui ternyata sedang ada pandemi Covid. 

“Pas sampai di Padang Besar, semua kantor imigrasi tutup, baru dapat informasi kalau pada saat itu Malaysia tutup karena Covid. Jadi kita melakukan perjalanan dari Padang Besar ke Chiang Mai, karena saya ada urusan lain, dalam perjalanan sebelum masuk Bangkok saya berpisah. Mereka melanjutkan perjalanan ke Chiang Mai dan saya jalan sendiri menuju ke Bangkok. Kemarin sebelum saya pulang habis vassa selesai, sempat kita saling telepon dan berencana melakukan perjalanan ke Indonesia pada tahun 2023. Setelah hitung-hitung hari dan rencana berapa peserta saya putuskan perjalanan ini pada bulan Maret, sehingga bisa mengikuti prosesi Waisak di Borobudur,” ungkapnya. 

Ternyata rencana ini mengundang antusias para bhikkhu dhutanga, terbukti pendaftar pertama mencapai  50 lebih peserta. Tetapi akhirnya disepakati hanya 30 peserta yang bisa mengikuti perjalanan karena belum mendapatkan sponsor.

Perjalanan tidak selalu melalui jalan aspal yang mulus, tetapi juga melalui rute perkebunan dan jalan tanah. Berbagai rintangan selama perjalanan pun dihadapi oleh para bhikkhu, bahkan di awal-awal perjalanan dimulai. Pada hari keempat, beberapa bhikkhu mengalami cedera lecet telapak kaki. Dalam unggahannya di akun facebook, Bhante Kantadhammo juga menampilkan seorang bhante yang sedang diobati karena luka lecet.

C:\Users\ngasi\Downloads\337696179_2623974918450030_5365654682091490909_n.jpg

Siang dan malam para bhikkhu tetap melakukan perjalanan. Sepanjang perjalanan, tak jarang para bhikkhu  bertemu dengan umat yang ingin berdana makanan untuk bekal perjalanan. Di tempat singgah pun para bhikkhu tetap mendapat pelayanan dana dari umat setempat. 

Pada Sabtu (1/4) merupakan hari ke-11, perjalanan para bhikkhu sudah memasuki wilayah Malaysia. Melalui unggahan di akun facebooknya, Bhante Kantadhammo juga mengungkapkan kebahagiaan atas sambutan umat Buddha Malaysia. 

“Pagi ini sudah tiba di Padang Besar, Malaysia. Anumodana panitia, upasaka dan upasika Malaysia yang sangat antusias sekali menyambut para Bhikkhu Thudong ini,” ungkapnya.

Di Malaysia, rencananya para bhikkhu akan menetap hingga akhir bulan April. Dilanjutkan ke Singapura pada tanggal 1 Mei. Rencana tinggal di Singapura selama 7 hari, hal ini karena sambil menunggu waktu yang tepat untuk masuk Indonesia supaya semua peserta dari luar negeri bisa mengikuti proses acara Waisak. Tanggal 8 Mei para bikkhu akan masuk Indonesia, dimulai dari Batam.

“Di Batam kita disambut oleh panitia dan umat di sana, dan pada tanggal 9 Mei pukul 14.00 WIB kita terbang ke Jakarta dan sampai di Cetya Pannasikha pada sore hari.”

Diperkirakan di Jakarta akan sampai tanggal 11, untuk kemudian melanjutkan dari Jakarta menuju ke beberapa kota dan sampai di kota Cirebon. Rencana tinggal di Cirebon selama tiga hari karena akan melakukan beberapa acara, termasuk kedatangan para guru dan kepala wihara dari Thailand dengan total berjumlah 13 bhikkhu.

“Tanggal 20 Mei sore hari, setelah siang kita kedatangan para guru di kota Cirebon, sore kita diundang oleh Sultan Kesepuhan untuk silaturahmi. Tanggal 21 Mei kita akan adakan acara pindapata, makan bersama, Sanghadana di Sekolah Sariputta Cirebon hingga selesai. Dan Maha Kassapa Thera, untuk acara serah terima tanah ke Sangha, blessing sekretariat dan Buddha rupang. Dan akan hadir tokoh semua agama; Islam, Kristen, Protestan, Hindu dll, serta staf pemerintahan. Pada tanggal 22 pagi setelah makan, para guru akan melepas kita melanjutkan perjalanan ke Jawa Tengah” pungkas bhante. 

C:\Users\ngasi\Downloads\336309385_1336887933759054_7979302245074895609_n.jpg
C:\Users\ngasi\Downloads\337288625_242306564853225_8144401492851521679_n.jpg
C:\Users\ngasi\Downloads\336180387_914530553115375_1093845847036129774_n.jpg
C:\Users\ngasi\Downloads\336165422_1349711058936693_3201727064127492791_n.jpg
C:\Users\ngasi\Downloads\336081572_6561818977213045_2985891663161702303_n.jpg
C:\Users\ngasi\Downloads\336062033_720026783132092_572289707306534064_n.jpg
C:\Users\ngasi\Downloads\336162093_2387823548085192_5586036084066819780_n.jpg
C:\Users\ngasi\Downloads\336373758_773411070868547_3970096095443092519_n.jpg
C:\Users\ngasi\Downloads\336091486_586465443514199_7900227188882020459_n.jpg
C:\Users\ngasi\Downloads\336366651_3483587635194298_2437868141547974776_n.jpg
C:\Users\ngasi\Downloads\336359387_3090581544576864_4713060332628745377_n.jpg
C:\Users\ngasi\Downloads\337376760_208680021765350_5499626091955471656_n.jpg

=================

Ayo Bantu Buddhazine

Buddhazine adalah media komunitas Buddhis di Indonesia. Kami bekerja dengan prinsip dan standar jurnalisme. Kami tidak dibiayai oleh iklan. Oleh sebab itu, kami membuka donasi untuk kegiatan operasional kami. Jika anda merasa berita-berita kami penting. Mari bordonasi melalui Bank Mandiri KCP. Temanggung 1850001602363 Yayasan Cahaya Bodhi Nusantara