Pendopo Kalingga Laras Vihara Boddhi Kalingga Jepara yang baru saja selesai dibangun diresmikan oleh umat Buddha Vihara Boddhi Kalingga pada Sabtu (6/7). Bersamaan dengan peresmian pendopo umat juga merayakan ulang tahun Vihara Boddhi Kalingga Dusun Senggrong, Desa Blingoh, Donorojo, Jepara yang ke-52. Acara diikuti oleh ratusan umat Buddha dari berbagai vihara di sekitar Desa Blingoh dan dari desa-desa lain sekitar Kecamatan Keled dan Kecamatan Donorojo, Jepara.
Turut hadir juga sebagai tamu undangan para bhikkhu Sangha dari Sangha Agung Indonesia (SAGIN), Pebimas Buddha Provinsi Jawa Tengah, Muspika Kecamatan Donorojo, anggota Badan Pembina Indeologi dan Pancasila (BPIP), Dewan Pimpinan Pusat Majelis Buddhayana Indonesia (MBI), Wanita Buddhis Indonesia, para pejabat desa setempat, serta para tokoh agama dan masyarakat setempat.
Acara berlangsung meriah dengan penampilan seni tari dan seni suara yang dibawakan oleh anak-anak Sekolah Minggu Vihara Boddhi Kalingga menjadi pengisi sesi pra acara. Menginjak acara inti para tamu undangan dan para peserta perayaan dihibur dengan pertunjukkan tari Gambyong anak-anak Sekolah Minggu sebagai pembukaan.
Menyikapi selesainya pembangunan pendopo, dalam sesi sambutan Bhante Khemacaro menyampaikan apresiasi, pesan, serta ucapan selamat ulang tahun kepada umat Buddha Vihara Boddhi Kalingga.
Berkaitan dengan nilai-nilai etika dalam tradisi yang diwariskan oleh para leluhur, bhante mengingatkan kembali kepada umat Buddha untuk terus melestarikan dan terus menggali nilai-nilai luhur yang tersirat dan tradisi dan adat warisan leluhur.
Baca juga: SAGIN Resmikan Tempat Pendidikan Bhikkhu di Gunung Kidul
“Oleh sebab itu kepada seluruh umat Buddha dalam meningkatkan spiritualitas tidak lupa untuk menyeimbangkan diri di dalam kehidupan bermasyarakat, salah satunya dengan menggali kembali nilai-nilai luhur daripada warisan nenek moyang kita bersama. Tempat ini tentunya akan memberikan wadah yang sangat luar biasa kepada seluruh umat Buddha, baik anak-anak, remaja, tua, dan muda untuk meningkatkan keyakinannya kepada Buddhadharma dan mencintai nilai luhur daripada budaya kita bersama,” jelas Bhante.
Sebagi penutup sesi sambutan anggota Badan Pembina Ideologi Pancasila (BPIP), Sudamek menyampaikan ucapan serta pesannya kepada umat Buddha.
Menurutnya Sudamek, Dusun Senggrong sangat menjaga persatuan serta keharmonisan kehidupan bermasyarakat. Dengan banyaknya perbedaan dalam berbagai segi namun segala aktivitas bermasyarakat sangat mengedepankan gotong-royong, serta kerjasama yang baik antarwarga. Oleh sebab itu Sudamek mengumpamakan Dusun Senggrong sebagai Indonesia mini.
Indonesia sebagai negara dengan ratusan suku dan budaya memang menjadi keunikan tersendiri, sehingga dengan banyaknya suku dan budaya yang ada di Indonesia perlu adanya satu pengikat supaya persatuan dan kesatuan tetap terjaga. Berkaitan dengan hal ini Sudamek memberikan penjelasan akan pentingnya mengerti dan memahami nilai-nilai Pancasila sebagai Dasar Negara Indonesia kepada umat Buddha.
“Jadi Indonesia sampai hari ini bisa bertahan itu adalah karena faktor pemersatu yang sudah digali dan disahkan oleh para pendiri negeri ini entah sebagai sumber dari segala sumber hukum, entah sebagai pandangan hidup. Namun pada kenyataannya dalam kehidupan bermasyarakat nilai-nilai ini sudah ada dan diterapkan oleh masyarakat Indonesia,” pungkas Sudamek.
=================
Ayo Bantu Buddhazine
Buddhazine adalah media komunitas Buddhis di Indonesia. Kami bekerja dengan prinsip dan standar jurnalisme. Kami tidak dibiayai oleh iklan. Oleh sebab itu, kami membuka donasi untuk kegiatan operasional kami. Jika anda merasa berita-berita kami penting. Mari bordonasi melalui Bank Mandiri KCP. Temanggung 1850001602363 Yayasan Cahaya Bodhi Nusantara