
Di tengah pandemi saat ini, bukan alasan untuk tidak mendapatkan pengetahuan tentang Dharma yang disampaikan oleh tokoh dan pemuka agama Buddha, aktif mengikuti webinar, mode seminar dengan memanfaatkan tekhnologi komunikasi virtual.
Seperti webinar yang dilaksanakan oleh Program Studi Psikologi Buddhis, Sekolah Tinggi Agama Buddha Negeri Sriwijaya Tangerang. Tepatnya pada hari jumat, 3 juli 2020. Webinar berlangsung pada pukul 14.00 hingga pukul 16.00 WIB.
Webinar tersebut mengambil tema “Kebijaksanaan dalam kehidupan normal baru sebuah pandangan Psikologis Buddhis”. Narasumber adalah Dr. (H.C) Maha Bhiksu Dutavira Sthavira, dipandu oleh moderator Kaprodi Pendidikan Psikologi Buddha STABN Sriwijaya, Dr.Th. Couns. Yuriani, M.Pd.
Peserta yang hadir sebanyak 300 orang yang hadir dalam webinar tersebut, tidak hanya dari kalangan umat Buddhis yang turut hadir, kalangan non Buddhis juga hadir, bahkan dari beberapa daerah di Indonesia.
Penting disampaikan oleh narasumber, bahwasanya kehidupan normal baru tetap berjalan dengan tetap mengikuti protokol kesehatan sesuai anjuran pakar, yang terpenting tetap menjaga sikap perilaku, pikiran tetap tenang terjaga dalam berpikir positif dengan tujuan imunitas tubuh tetap baik dan sehat.
Maha Bhiksu Dutavira Sthavira menyampaikan pandanganya tentang menghadapi new normal dalam pandangan psikologi Buddhis, mengutip dari ayat Sutra Avatamsaka :
Bila kita ingin mengetahui
Kesempurnaan para Buddha,
Lihatlah
Kondisi Alam Semesta …
Semua perbedaan itu
Berasal dari Jiwa, Pikiran dan Perbuatan.
Maha Bhiksu Dutavira Sthavira menjelaskan bahwa tidak hanya bersih-bersih badan akan tetapi juga perlu bersih-bersih batin, mengkondisikan pikiran, sila untuk tetap baik agar hormon kebahagiaan senantiasa ada pada diri.
Hati dan Pikiran masa lalu, Tidak bisa dipegang sebagai landasan. Hati dan pikiran masa sekarang, tidak bisa dipegang sebagai landasan. Hati dan pikiran masa akan datang, tidak bisa dipegang sebagai landasan. mengkondisikan agar pikiran tetap berpikir positif, dan tidak melekat dalam rupa dan kondisi.
Dalam Sutra Vajracchendika Prajna Paramita Sutra/Cin Kang Cing, ayat 19 : dijelaskan tentang Menyatu dalam Alam Semesta. Kehidupan di Alam Semesta ini selalu berubah, penuh ketidakpastian. Akan tetapi, kehidupan manusia itu. Menjalankan kehidupan harus pasti, harus berguna, harus beruntung dan harus berpahala, untuk hal yang nyata ini tentunya dapat melakukan dengan seutuhnya di era memasuki kehidupan baru.
Pertama : Jangan menyalahkan Situasi atau Orang Lain. Pada umumnya kita mudah menyalahkan situasi atau orang lain atas apa yang dialaminya. Dalam Pandemi Covid-19 ini, kita semua mengalami kesusahan yang sama. Jadi, harus bisa belajar Instropeksi, Koreksi Diri dan meningkatkan diri dengan berkreativitas.
Kedua : Harus bisa menggunakan kesempatan dengan baik. New Normal ini memberi semua manusia kesempatan untuk memperbaiki diri, menuju kebiasaan sehat jadi lebih baik lagi, berjuang merubah nasib ke arah yang lebih baik. Untuk itu sangat dibutuhkan kebiasaan yang baik, mau berkumpul di komunitas yang baik, kreatif, belajar bersama mencari solusi /terobosan dalam kehidupan sehari-hari, sesuai dengan kebutuhan.
Ketiga : Harus bisa menggunakan Akal Sehat. Jangan lalai, jangan merasa diri super kuat. Dalam Sutra Vajracchendika Prajna Paramita Sutra/Cin Kang Cing : Ayat 5 Ru Li She Cien : Menilai sesuatu dengan Hati dan Akal yang sehat, baru mampu melihat hakikatnya kehidupan. Ce Chu Thien Cu Ye :“Menolong Diri Sendiri, baru tercipta kondisi yang menolong.“ Hanya diri sendiri yang mampu dan bisa menolong kita.
Keempat : Mau mengikuti petunjuk para ahli. Patuhi protokol kesehatan dengan senang hati serta tanpa beban. Bersih – bersih, sering cuci tangan dengan sabun, pakai masker jika di luar rumah, hindari tempat berkerumunnya orang banyak, Jaga jarak dari orang lain saat di tempat umum, Jaga stamina, tidur yang cukup, minum Vitamin C, Vitamin D, jemur badan di bawah sinar matahari pagi. Bila stamina sedang kurang baik, harus beristirahat. Kelima Pandemi Covid 19 ini kesempatan yang sangat langka, ada 2 sudut pandang :
1. Kita harus belajar merasa beruntung bisa merasakan peristiwa sangat langka ini. Bagi yang staminanya kuat, ia akan mendapatkan hikmah dan pelajaran yang luar biasa.
2. Jangan sampai kita terbawa arus negatif yang menyebabkan antibodi / immunitas menurun, seperti merasa putus asa, selalu merasa resah dan ketakutan, dan lain lain.
Sebagai Buddhis harus memiliki semangat juang hidup yang kuat dan selalu berbuat bajik. Dengan itu, kehidupan Normal Baru pasti akan lebih baik lagi. Sembahyang itu juga berarti samadhi, membuat hati dan pikiran jadi tenang, tentram, damai, otomatis memperkuat semangat juang dalam diri kita. (identik : Hormon endorfin bertambah dalam tubuh kita).
Selalu jaga nyala api semangat dalam diri kita. Jadilah manusia berguna yang selalu gembira berbuat bajik bagi diri sendiri dan orang lain. Saat kita merasa ada pegangan untuk masa depan yang lebih baik lagi dan bersyukur kita beragama Buddha, kita akan merasa gembira dan bahagia.
Maka tubuh otomatis mengeluarkan Hormon endorfin. Hormon endorfin itu hormon rasa bahagia yang akan meningkatkan daya tahan tubuh, hingga badan jadi lebih kuat, tak mudah sakit, daya kreativitas tumbuh dan berumur panjang.
(Amituo Fo itu berarti Buddha Gembira, Pencerahan dan Usia Panjang, membawa kita ke Tanah murni Surga Sukhavati)
Hormon endorfin itu mampu menghilangkan rasa nyeri yang bahkan lebih kuat dari morphin. Hormon endorfin secara alami akan diproduksi tubuh saat kita merasa rilek, berpikir positif, gembira dalam berbuat kebajikan, ada rasa berterima kasih, bersyukur, tersenyum, dan tertawa dari hati yang riang gembira.
Materi yang disampaikan oleh narasumber sangat menarik. Pada saat sesi tanya jawab, antusias peserta terlihat dengan keaktifan saat bertanya kepada narasumber, pemahan dan penjelasan disampaikan oleh narasumber dengan jelas.
Harapan dengan webinar tersebut dapat memberikan pemahaman kepada masyarakat luas, untuk senantiasa melakukan tindakan positif dan dibarengi dengan pikiran yang positif, demi melahirkan hormon kebahagiaan. pengetahuan tentang psikologi Budhdis semoga dapat diimplementasikan dalam kehidupan saat ini yang tengah menghadapi pandemi.
=================
Ayo Bantu Buddhazine
Buddhazine adalah media komunitas Buddhis di Indonesia. Kami bekerja dengan prinsip dan standar jurnalisme. Kami tidak dibiayai oleh iklan. Oleh sebab itu, kami membuka donasi untuk kegiatan operasional kami. Jika anda merasa berita-berita kami penting. Mari bordonasi melalui Bank Mandiri KCP. Temanggung 1850001602363 Yayasan Cahaya Bodhi Nusantara