• Saturday, 30 December 2017
  • Ngasiran
  • 0

Sekretariat Bersama Muda-mudi Vihara-Vihara Buddhayana Indonesia (PMVBI) gelar munas Nasional di Wonosari, Gunung Kidul, Yogyakarta. Musyawarah Nasional sebagai forum tertinggi pergantian kepengurusan ini digelar selama lima hari.

Acara sendiri telah dimulai dengan outbond kebhinnekaan bersama Lemhamnas pada Kamis, (28/12), namun acara baru dibuka secara resmi pada Jumat, (29/12) di Bangsal Sewokoprojo, Kabupaten Gunung Kidul. Selanjutnya acara Munas akan dipusatkan di Vihara Jinadharma Srada, Wonosari Gunung Kidul.

Selain pengurus dari 21 provinsi dengan 221 orang peserta, pembukaan acara ini juga dihadiri oleh Bhikkhu Sangha, Jajaran Pengurus Majelis Buddhayana Indonesia, Direktur pendidikan agama Buddha, Dirjen Bimas Buddha, dan pemerintah setempat.

Ivana Miharja Kusumah, Sekjen Sekber PMVBI sebagai pimpinan tertinggi Sekber mengajak seluruh peserta untuk melakukan musyawarah dengan semangat Buddhayana.

 
“Marilah kita menjiwai tema Munas kali ini. Bangunlah jiwanya, semangat Buddhayana, semangat keterbukaan, toleransi, menghargai perbedaan untuk mengembangkan Buddhadharma di Nusantara. Jiwa kepedulian, ini tantangan kids zaman now. Inilah yang perlu dibangun jiwa yang penuh kepedulian.

“Tetapi tidak sampai pada membangun jiwa saja, menurutnya toleransi, keterbukaan dan kepedulian juga harus dipraktikkan melalui tindakan nyata.

“Bangunlah badannya, harus dilakukan, dipraktikkan. Setelah dibangun jiwanya, badanya juga harus dibangun. Artinya jiwa kepedulian, jiwa toleransi dan kebangsaan ini harus dipraktikkan supaya memberi manfaat untuk diri kita, orang sekitar, dan Indonesia,” tambahnya.

Sementara itu, Piandi, Ketua Umum Majelis Buddhayana Indonesia (MBI) mengajak para pemuda Buddhis yang tergabung dalam Sekber PMVBI untuk aktif dalam mengawal pancasila dan NKRI.

 
“Pengawal pancasila yang saat ini digiatkan kembali. Generasi muda penerus bangsa. Pemuda yang kuat untuk memperteguh nasional, membangun spiritual. Pemuda Buddhayana harus memiliki jiwa dan raga yang tangguh dan kuat.”

“Bapak Sudhamek, mantan Ketua Umum Buddhayana mungkin bisa kita jadikan teladan, saat ini beliau dipercaya menjadi oleh pemerintah.”

Begitu juga dengan Bhante Khemacaro, Ketua Umum Sangha Agung Indonesia, juga berpesan agar generasi muda Buddhayana turut andil membangun NKRI.

“Perjuangan para pendiri bangsa sangat luar biasa kita cukup menikmati jadi kita harus ikut menjaga nilai-nilai luhur budaya kita. Kita selalu menyalahkan budaya luar negeri yang masuk budaya luar negeri tidak semua buruk, kita yang harus pandai memilah.

“Oleh karena itu kaum muda Indonesia mengambil peran strategi menghadapi perubahan dan dinamika indonesia. Berkarakter, memiliki etos kerja tinggi, moral dan spiritual yang baik.”

Acara munas akan berlangsung hingga Senin, 1 Januari 2018.

=================

Ayo Bantu Buddhazine

Buddhazine adalah media komunitas Buddhis di Indonesia. Kami bekerja dengan prinsip dan standar jurnalisme. Kami tidak dibiayai oleh iklan. Oleh sebab itu, kami membuka donasi untuk kegiatan operasional kami. Jika anda merasa berita-berita kami penting. Mari bordonasi melalui Bank Mandiri KCP. Temanggung 1850001602363 Yayasan Cahaya Bodhi Nusantara