• Tuesday, 14 March 2023
  • Deny Hermawan
  • 0

Dengan dukungan dari Khyentse Foundation, sekumpulan koleksi teks Buddhis Kanon Gandhari yang tertuang di kulit pohon birch telah disumbangkan ke Museum Islamabad, Pakistan, pada tanggal 20 Desember 2022.

Koleksi manuskrip yang luar biasa ini terdiri dari gulungan kulit kayu birch dan fragmen gulungan yang berisi teks Buddhis dalam bahasa Prakerta Gandhari, menggunakan aksara Kharoshthi yang berasal dari sekitar abad ke-1 SM hingga abad ke-2 M.

Meskipun kumpulan koleksi tersebut belum sepenuhnya dilestarikan, perkiraan kasarnya adalah setidaknya ada 50 hingga 60 gulungan atau fragmen gulungan, yang merupakan koleksi terbesar dari gulungan Gandhari kulit kayu birch yang diketahui hingga saat ini. 

Teks pendek: fragmen Pratyutpannabuddhasaṃmukhāvasthitasamādhi-sūtra

Khyentsefoundation.org menyebut, manuskrip-manuskrip yang diperkirakan berasal dari Pakistan utara ini sangat berharga bagi kajian perkembangan pemikiran Buddhis di Asia Selatan; transmisi agama Buddha ke Tiongkok; sejarah agama Buddha di Gandhara kuno, di Asia Selatan pada umumnya, dan di Asia Tengah dan Tiongkok; serta untuk mempelajari bahasa dan sastra Buddhis.

Temuan manuskrip ini bahkan telah disebut sebagai Gulungan Laut Mati [teks Judeo-Kristiani terkenal] versi Buddhis. 

Beberapa teks Gandhari tersebut berasal dari periode awal literatur Buddhis, seperti disiplin biksu (prātimokṣa), dan juga teks yang padanannya dalam bahasa Pali disebut sebagai “Bab Delapan” (Aṭṭhakavagga). 

Ada juga syair biografi terkait Buddha, yang teksnya mengacu pada biksu terkenal Nagasena. Tak kalah penting adalah keberadaan sutra-sutra Mahayana yang esensial seperti “Khotbah tentang meditasi” (Samādhirāja-sūtra), “Khotbah tentang pertemuan langsung dengan para Buddha masa kini” (Pratyutpannabuddhasaṃmukhāvasthitasamādhi-sūtra), dan Sucinti-sūtra, tentang Sucintin, anak dari Vimalakirti.

Teks panjang: syair tentang Buddha

Yang unik adalah keberadaan manuskrip yang mencatat pemberian dana dari Kaisar Kushan, Vima Kadphises [berkuasa tahun 95-127] kepada para biksu di vihara, termasuk apa saja yang diberikan.

Ini adalah contoh pertama dari dokumen administrasi monastik yang muncul, dan ini sangat penting karena Kaisar Kushan sebelumnya tidak tercatat sebagai penyokong agama Buddha.

Kebanyakan koleksi ini sebelumnya sudah ditemukan sejak awal 1990-an. Konservasi, fotografi, studi, dan publikasi manuskrip di koleksi ini akan dilakukan oleh Gandhari Manuscript Project (GMP).

Inisiatif ini dipimpin oleh Mark Allon dari University of Sydney, bersama tim sarjana internasional dengan keahlian dalam literatur Buddhis, bahasa, sejarah, seni, arkeologi, dan prasasti Gandhara kuno, serta humaniora digital dan tata kelola museum maupun kurator. 

=================

Ayo Bantu Buddhazine

Buddhazine adalah media komunitas Buddhis di Indonesia. Kami bekerja dengan prinsip dan standar jurnalisme. Kami tidak dibiayai oleh iklan. Oleh sebab itu, kami membuka donasi untuk kegiatan operasional kami. Jika anda merasa berita-berita kami penting. Mari bordonasi melalui Bank Mandiri KCP. Temanggung 1850001602363 Yayasan Cahaya Bodhi Nusantara