Kelekatan masyarakat terhadap budaya lokal bernafaskan Shiwa-Buddha, membuat Kampung Thintir mempunyai julukan sebagai kampung Majapahit. Paling tidak itulah kesimpulan dari sekelompok mahasiswa yang sempat membuat film dokumenter di kawasan ini beberapa tahun silam.
Kampung Thintir Majapahit berada di Dusun Gemping, Desa Anggrasmanis, Kecamatan Jenawi, Karanganyar, Jawa Tengah. Dengan didukung pemda setempat, lokasi ini diproklamirkan menjadi sebuah tujuan wisata dengan berbagai keunikannya sejak 2015.
Kampung ini sebagian besar penduduknya beragama Hindu, sekitar 90 persen dari 50 total KK. Maka tak heran obyek pemujaan seperti Padmasana maupun arca-arca bernuansa Shiwa-Buddha mudah dijumpai di kawasan kaki Gunung Lawu ini.
Tiap 210 hari, di Wuku Wayang, Anggara Manis (Selasa Legi), digelar upacara adat, dipimpin Jro Mangku Djito, selaku pemangku adat dan tokoh spiritual setempat. Dinamakan Upacara Tata Negara, ritual ini digelar rutin untuk menciptakan kerahayuan masyarakat, bangsa dan negara.
Baca juga: Candi Gana, Keindahan yang Tersembunyi di Sekitar Prambanan
Pada sore hari tanggal 5 Januari 2020, telah diadakan upacara tersebut, di tengah hujan gerimis. Dan biasanya, malam harinya selepas upacara, digelar pasar malam tradisional memakai penerangan lampu thintir (obor tradisional). Namun karena suasana pandemi COVID-19, acara pasar malam yang rutin diadakan, disertai kirab reog dan dolanan bocah, tahun ini urung digelar.
Meski demikian, warga tetap menyambut baik siapapun yang datang dalam acara hari itu. Termasuk Mbah Djito, sang pemangku adat, yang biasanya sehari-hari kerja mencari rumput di pegunungan.
Kepada mereka yang pertama kali datang, ia selalu menegaskan bahwa sebenarnya tidak ada guru di kampung ini. Semua dapat menjadi saudara dan dapat saling belajar tentang apapun.
“Kalau kamu datang bawa masalah kamu guruku. Kalau kamu datang tidak bawa masalah kamu saudaraku,” tuturnya.
=================
Ayo Bantu Buddhazine
Buddhazine adalah media komunitas Buddhis di Indonesia. Kami bekerja dengan prinsip dan standar jurnalisme. Kami tidak dibiayai oleh iklan. Oleh sebab itu, kami membuka donasi untuk kegiatan operasional kami. Jika anda merasa berita-berita kami penting. Mari bordonasi melalui Bank Mandiri KCP. Temanggung 1850001602363 Yayasan Cahaya Bodhi Nusantara