Agama Buddha mengajarkan para penganutnya untuk berdana atau bersedekah. Berdana adalah kebajikan awal untuk mengikis kekotoran batin, sumber penderitaan makhluk hidup, tak terkecuali manusia. Buddha menjelaskan bahwa segala penderitaan makhluk hidup bersumber dari tiga akar kekotoran batin yaitu keserakahan, kebencian, dan kebodohan. Dalam bahasa Pali dinamakan Lobha, Dosa, dan Moha. Lalu bagaimana hubungan berdana dengan bersihnya kotoran batin?
Bhante Santacitto, dalam kesempatan mengisi pesan Dhamma pada perayaan Sangha Dana di Atrium Tunjungan Plaza 6, Jumat (14/10), menyampaikan bahwa banyak hal baik yang telah diwujudkan dalam Sangha Dana. Ia juga menjelaskan bahwa dengan berdana, seseorang juga telah melakukan usaha mengikis kekotoran batin.
Perayaan ini merupakan salah satu rangkaian Mindful Festival yang diselenggarakan oleh Young Buddhist Association (YBA) dan beberapa komunitas mahasiswa Buddhis di Surabaya. Perayaan yang terselenggara setelah dua tahun pasif karena pandemi ini terbilang istimewa, pasalnya dalam acara ini dihadiri oleh umat maupun para bhikkhu dari berbagai sekte.
Mengawali Dhammadesana, Bhante menjelaskan setidaknya ada tiga hal baik yang yang telah diwujudkan dalam perayaan Sangha Dana. Hal baik yang patut dilaksanakan tidak hanya dalam kesempatan perayaan Sangha Dana tetapi dalam kehidupan sehari-hari umat Buddha.
“Pertama, hari ini kita telah mengimplementasikan landasan dari bangsa dan negara kita yaitu Bhinneka Tunggal Ika. Mengapa, karena di sini kita umat Buddha tidak hanya dari satu organisasi tetapi dari berbagai organisasi. Ini merupakan sesuatu yang luar biasa. Saya merasa nuansanya adalah nuansa kerukunan, tidak hanya intern tetapi antar umat beragama,” jelasnya.
Bhante menjelaskan betapa pentingnya kerukunan umat beragama, dan kegiatan Sangha Dana kali ini dinilai menjadi pengingat untuk menguatkan semangat serta motivasi dalam menjunjung tinggi persatuan dan kerukunan.
“Ini adalah satu hal yang sangat dianjurkan Sang Buddha bahwa ketika Sangha-sangha ini bersatu maka akan muncul kebahagiaan. Kebahagiaan akan muncul ketika berbagai organisasi yang ada bersatu. Hendaknya apa yang dilakukan hari ini tidak berhenti sampai di sini, tetapi tetap dilakukan kedepannya,” imbuh bhante.
Hal baik kedua menurut bhante adalah Sangha Dana menjadi kesempatan untuk melakukan pesta kebajikan. Dimana ini sudah menjadi tradisi sejak zaman Sang Buddha, setelah masa vassa umat akan berbondong-bondong untuk berdana mempersembahkan kebutuhan pokok para bhikkhu. Berdana merupakan perbuatan yang akan membuahkan banyak berkah dalam kehidupan.
“Ketika berbicara tentang berdana, bahwa kebahagiaan apapun yang kita peroleh dari yang sifatnya duniawi sampai kebahagiaan spiritual seperti pencapaian ke-Buddha-an itu semua diperoleh karena berdana. Dan berdana inilah kebajikan yang tidak bisa dicuri oleh siapapun, berdana adalah berkah utama. Maksudnya ketika kita mampu mengisi kehidupan dengan kebajikan, itulah berkah.”
Melanjutkan pembabaran Dhamma, bhante memaparkan bahwa berdana juga bermanfaat untuk mengikis kekotoran batin yaitu keserakahan, kebencian dan kebodohan. Berdana berarti melatih diri untuk melepaskan, karena segala sesuatu yang berkondisi akan mengalami perubahan. Jika seseorang terlalu melekat pada kepemilikan maka ketika terjadi perubahan batinnya akan tergoncang dan menderita.
“Melepas berarti kita telah mengikis keserakahan dalam diri kita.”
Ketika seseorang berdana tujuannya adalah supaya orang yang menerima dana bahagia. Dengan tujuan demikian, menurut bhante, yang muncul sebagai dorongan orang untuk berdana adalah cinta kasih, bukan kebencian. Semakin sering seseorang berdana maka akan semakin sering muncul cinta kasih dan akan semakin sedikit kebenciannya.
“Bahkan kebodohan dan ketidaktahuan juga bisa berkurang, bagaimana? Karena seseorang yang akan berbuat kebajikan atau berdana harus pertama memiliki perasaan bahagia. Sebelum yang kedua adalah yang ketiga yaitu berbuat kebaikan dengan keterampilan artinya membiasakan diri melakukan kebaikan sehingga menjadi kebiasaan. Kedua yang tadi terlewat yaitu melakukan dana atau kebajikan atas dasar mengetahui, artinya harus tahu alasannya apa, tujuannya apa, manfaatnya apa, yaitu mengikis kekotoran batin. Kalau berdana demikian yang dilakukan artinya seseorang berdana atas dasar kebijaksanaan, ketika kebijaksanaan muncul maka kebodohan pun akan terkikis. Karena itulah berdana pun bisa mengikis keserakahan, kebencian dan kebodohan batin.”
Menjelang akhir ceramahnya, bhante menyampaikan hal baik ketiga dalam perayaan Sangha Dana yang merupakan rangkaian dari Mindful Festival di Tunjungan Plaza. Bhante menilai kegiatan ini merupakan moment yang mengingatkan umat Buddha akan salah satu ajaran Sang Buddha yang sangat penting yaitu mindfulness. Dalam kegiatan ini umat Buddha mengatakan untuk mengembangkan kehidupan berkesadaran dalam kesehariannya.
“Dan kegiatan Mindful Festival juga sangat baik karena kita diingatkan kembali salah satu ajaran yaitu mindfulness. Sebuah kualitas batin yang sangat ditekankan oleh Sang Buddha, ini harus kita kembangkan dalam kehidupan kita sehari-hari sebagai upaya kita untuk mengikis kekotoran batin. Jadi, melalui kegiatan ini mengingatkan kita untuk bagaimana dalam kehidupan sehari-hari mengembangkan mindfulness, hidup berkesadaran, hidup berperhatian sesuai ajaran Sang Buddha. Kalau kita hidup dalam perhatian, dalam kesadaran maka ketika menghadapi segala bentuk perubahan hidup kita sudah siap dan tetap bisa tenang.”
“Oleh karenanya apa yang dilakukan hari ini yaitu Mindful Festival menjadi sangat penting karena ini mengingatkan kita untuk mempraktikkan ajaran Sang Buddha demi kebahagiaan dan kedamaian hidup kita masing-masing,” pungkasnya. [MM]
=================
Ayo Bantu Buddhazine
Buddhazine adalah media komunitas Buddhis di Indonesia. Kami bekerja dengan prinsip dan standar jurnalisme. Kami tidak dibiayai oleh iklan. Oleh sebab itu, kami membuka donasi untuk kegiatan operasional kami. Jika anda merasa berita-berita kami penting. Mari bordonasi melalui Bank Mandiri KCP. Temanggung 1850001602363 Yayasan Cahaya Bodhi Nusantara