Sangha Theravada Indonesia (STI) beserta segenap Keluarga Besar Theravada Indonesia (KBTI) menggelar Indonesia Tipitaka Chanting dan Asalha Mahapuja 2559/2015 di Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah pada Sabtu dan Minggu (25-26 Juli 2015). Pembacaan Tipitaka diadakan di area Taman Lumbini dan berlangsung selama dua hari, sedangkan Asadha Agung berlangsung pada hari Minggu.
Ada lebih dari 40 bhikkhu dari dalam dan luar negeri yang ikut serta dalam pembacaan Tipitaka, serta ratusan umat yang kompak berbaju putih. Pembacaan dimulai dari pukul 8 pagi selama sehari penuh hingga malam.
Di sela-sela Pembacaan Tipitaka pada hari Sabtu, sejumlah panitia tampak sibuk mempersiapkan panggung dan melakukan gladi resik Asadha Agung yang akan digelar pada keesokan harinya di pelataran barat Candi Borobudur.
Bhikkhu Cattamano yang merupakan pembina STI wilayah Jawa Tengah turun langsung memberikan arahan. “Prosesi akan dimulai Minggu pukul 4 sore,” ujar Bhante. Prosesi dimulai dari Taman Lumbini menuju ke pelataran barat Candi Borobudur.
Sejumlah anak muda Buddhis dari Kabupaten Temanggung dan Kabupaten Semarang bertindak sebagai barisan prosesi yang membawa bendera merah putih, panji Buddhis, lilin panca warna, sarana puja, dan relik. Di belakang barisan prosesi adalah anggota Sangha dan umat.
Ini adalah pertama kalinya Asadha Agung dirayakan di Candi Borobudur, dan rencananya akan rutin diadakan setiap tahun. Begitu juga dengan Pembacaan Tipitaka yang juga akan diadakan secara rutin.
Bhante Cattamano mengungkapkan, banyak umat yang meminta Asadha diadakan di tempat yang lebih luas setelah pada tahun-tahun sebelumnya digelar di Candi Mendut. Sekaligus juga untuk mengobati kerinduan sejumlah besar umat Buddha yang sudah cukup lama tidak mengadakan perayaan hari besar Buddhis di Candi Borobudur.
Akan ada sekitar 7 ribu umat Buddha dari Jawa Tengah dan juga daerah lain yang menghadiri puja yang kali ini bertema “Melestarikan Dharma demi Kesejahteraan Bangsa (Dharma: Kebenaran, Kebaikan, Kejujuran). Dhammadesana akan disampaikan oleh Bhikkhu Sri Pannyavaro.
Asadha adalah salah satu hari besar umat Buddha yang memperingati pemutaran roda Dharma pertama kalinya oleh Buddha di Taman Rusa Isipatana kepada lima pertapa. Biasanya jatuh pada bulan Juli.
“Kita mengangkat Asadha, karena ini merupakan awal kemunculan agama Buddha,” jelas Bhikkhu Cattamano.
Jadi, besok Minggu ayo kita ramai-ramai merayakan Asadha Agung di Candi Borobudur!
=================
Ayo Bantu Buddhazine
Buddhazine adalah media komunitas Buddhis di Indonesia. Kami bekerja dengan prinsip dan standar jurnalisme. Kami tidak dibiayai oleh iklan. Oleh sebab itu, kami membuka donasi untuk kegiatan operasional kami. Jika anda merasa berita-berita kami penting. Mari bordonasi melalui Bank Mandiri KCP. Temanggung 1850001602363 Yayasan Cahaya Bodhi Nusantara