• Tuesday, 3 May 2016
  • Ngasiran
  • 0

Dahaga akan kegiatan bersama pemuda Buddhis pedesaan akhirnya terobati. Inilah yang terlihat dalam acara Safari Vihara Pemuda Buddhis Temanggung sesi ke-3. Kegiatan yang terlaksana pada hari Minggu (1/5) ini diikuti lebih dari 250 peserta dari tiga kabupaten di Jawa Tengah: Temanggung, Semarang, dan Kendal.

Safari Vihara adalah rangkaian kegiatan Pemuda Buddhis Temanggung untuk menyambut kebangkitan kembali agama Buddha Temanggung yang jatuh pada tanggal 1 Juni. (Baca Saatnya Pemuda Buddhis Temanggung Bangkit!). Kalau sebelumnya Safari Vihara hanya mengunjungi vihara di Kecamatan Kaloran, masih di Kabupaten Temanggung, Safari Vihara kali ini mengunjungi Vihara Virya Dhamma Ratana, Dusun Tempel, Desa Cemara, Kecamatan Wonoboyo.

Berkumpul di Vihara Dhamma Pannya, Desa Kalimanggis, pemuda Buddhis dari Kecamatan Kaloran, Pringsurat, Sumowono (Kabupaten Semarang), pemuda Buddhis yang berjumlah lebih dari 200 orang berangkat mengendarai enam mobil bak terbuka. Setidaknya membutuhkan dua jam perjalanan dari Kecamatan Kaloran untuk sampai di Desa Cemara. Rasa lelah karena panjangnya perjalanan dan harus berdiri di kendaraan seakan terobati setelah perjalanan memasuki Desa Cemara yang terkenal dengan keindahan pemandangan alamnya.

Setelah melepas lelah dan santap siang bersama, kegiatan dilanjutkan dengan dialog mengenal lebih dekat sejarah berkembangnya umat Buddha di Desa Cemara. Ruang Dhammasala yang tidak terlalu besar tidak dapat menampung jumlah pemuda yang hadir, sehingga sebagian besar pemuda harus duduk di teras vihara, hingga jalan samping vihara.

Selesai dialog, kegiatan dilanjutkan dengan permainan di lapangan sepakbola. Jarak vihara dengan lapangan kurang lebih 500 meter. Diselimuti kabut pegunungan, dengan antusias peserta berjalan ke lapangan. Di lapangan, para pemuda diajak bermain berbagai permainan untuk saling mengenal satu sama lain. Di sinilah yang menjadi salah satu keseruan dalam Safari Vihara ini.

20160503 Vihara di Desa Cemara Jadi Saksi Berkumpulnya 250 Pemuda Buddhis dari Temanggung, Semarang, dan Kendal 2 20160503 Vihara di Desa Cemara Jadi Saksi Berkumpulnya 250 Pemuda Buddhis dari Temanggung, Semarang, dan Kendal 3

Kilas Sejarah Umat Buddha Desa Cemara
Salah satu tujuan Safari Vihara adalah untuk mengenal lebih dekat umat Buddha di berbagai vihara, terutama vihara pinggiran yang belum pernah digunakan untuk kegiatan bersama. Oleh sebab itulah Vihara Dhamma Ratana, Desa Cemara menjadi salah satu pilihan vihara yang dikunjungi dalam kegiatan ini. Selain itu, umat Buddha di Vihara Dhamma Ratana merupakan satu-satunya vihara yang berada di Kecamatan Wonoboyo, sehingga kunjungan ini diharapkan mampu memberi semangat dan motivasi tersendiri bagi umat Buddha Cemara, bahwa komunitas Buddhis juga peduli kepada mereka.

Secara administratif, Desa Cemara terletak di Kecamatan Wonoboyo, Kabupaten Temanggung bagian paling barat dan berbatasan langsung dengan Kabupaten Wonosobo. Desa Cemara terdiri atas lima dusun, salah satu dusunnya bernama Tempel. Di Dusun Tempel inilah hidup komunitas Buddhis.

Berkembangnya agama Buddha di Dusun Tempel mulai tahun 1997. Menurut Susanto, Ketua Vihara Virya Dhamma Ratana, sebelum memeluk agama Buddha, masyarakat menganut aliran kepercayaan Pangestu. Setelah ada aturan dari pemerintah untuk memeluk salah satu agama yang diakui oleh pemerintah, Susanto dan kawan-kawan belajar agama Buddha di Parakan. “Setelah belajar mengetahui ajaran Buddha, kok kami merasa cocok. Dari situlah kemudian bersama-sama kami mendirikan agama Buddha di Desa Cemara ini,” ujar Susanto.

Pada masa perkembangannya, Rumadi, umat Buddha dari Desa Diono, Kecamatan Jumo lah yang berjasa membina umat Buddha Cemara. “Pada awalnya banyak umat Buddha di Cemara sini, tapi belum sampai mengetahui isi ajaran Buddha dengan benar. Mereka sudah pada hilang. Selain itu, menurunnya umat Buddha di sini juga karena adanya perpecahan sekte,” lanjutnya.

Hingga saat ini, umat Buddha yang terletak di lereng Gunung Prau, Wonosobo ini berjumlah 13 kepala keluarga. Susanto berharap dengan datangnya para pemuda dari berbagai daerah ini bisa memberi semangat motivasi tersendiri bagi umat Buddha Cemara. “Saya dan umat Buddha di sini merasa senang dan diperhatikan atas kedatangan muda-mudi Buddhis di berbagai daerah kali ini. Kami berharap saudara-saudari tidak kapok datang ke mari,” pungkasnya.

20160503 Vihara di Desa Cemara Jadi Saksi Berkumpulnya 250 Pemuda Buddhis dari Temanggung, Semarang, dan Kendal 4 20160503 Vihara di Desa Cemara Jadi Saksi Berkumpulnya 250 Pemuda Buddhis dari Temanggung, Semarang, dan Kendal 5

=================

Ayo Bantu Buddhazine

Buddhazine adalah media komunitas Buddhis di Indonesia. Kami bekerja dengan prinsip dan standar jurnalisme. Kami tidak dibiayai oleh iklan. Oleh sebab itu, kami membuka donasi untuk kegiatan operasional kami. Jika anda merasa berita-berita kami penting. Mari bordonasi melalui Bank Mandiri KCP. Temanggung 1850001602363 Yayasan Cahaya Bodhi Nusantara