• Friday, 10 May 2024
  • Surahman Ana
  • 0

Foto     : Ngasiran

MAGELANG – Umat Vajrayana kembali bersatu di Candi Agung Borobudur untuk laksanakan acara Kagyu Monlam, ritual pendarasan sutra dan mantra perdamaian. Pembukaan acara ini digelar pada Jumat (10/5/2024) di Taman Lumbini, Komplek Candi Borobudur, Magelang. Kehadiran Yang Mulia Goshri Gyaltsab Rinpoche, salah satu pemegang utama silsilah Kagyu, menjadikan Kagyu Monlam tahun ini sangat istimewa.

Ini merupakan gelaran Kagyu Monlam ke-14 yang diselenggarakan oleh Triyana Dharma Center Surabaya. Acara ini akan berlangsung selama tiga hari hingga Minggu (12/5) mendatang. Selain dihadiri oleh umat lokal, acara sakral ini juga dihadiri oleh delapan puluh Bhikkhu Sangha dari luar negeri, termasuk dari Nepal dan India.

Rudi Sutanto, ketua panitia acara, menyampaikan bahwa jumlah peserta mencapai 400 orang dari berbagai kota di Indonesia. Ia berharap acara ini dapat memberikan dampak positif bagi perdamaian dunia. “Dengan doa aspirasi ini, semoga perdamaian dan stabilitas tercipta, dan semoga praktek-praktek Vajrayana semakin dikenal oleh masyarakat luas,” ungkap Rudi.

Rudi menambahkan bahwa kehadiran Yang Mulia Gyaltsab Rinpoche telah menambahkan nuansa khusus pada acara ini. “Karena tahun ini dihadiri oleh Yang Mulia Gyaltsab Rinpoche, maka kami mengadakan puja abhiseka 16 Arahat,” tambahnya.

Seperti ritual pendarasan sutra umat Buddha pada umumnya di Indonesia, Kagyu Monlam juga melaksanakan Atthasila, yang dikenal dengan nama Sojong. Praktek ini dimulai dengan pengambilan delapan sila atau sila Sojong pada pukul tiga dini hari setiap harinya selama acara berlangsung.

Selain Sojong, acara ini juga mencakup fang sheng dan berbagai puja dengan pembacaan mantra. Beberapa puja yang dilakukan antara lain puja Aksobhya, puja Tara, dan puja Dharmapala. Puja Aksobhya menjadi salah satu kegiatan rutin setiap harinya.

Rudi menjelaskan bahwa Puja Aksobhya merupakan ritual untuk purifikasi karma. “Puja ini dalam tradisi Vajrayana lebih sering digunakan untuk pelaksanaan fang shen dan pelimpahan jasa. Mengapa Aksobhya? Karena ini salah satu kegiatan Buddha yang bertujuan purifikasi karma. Para Buddha memiliki banyak kegiatan, seperti Avalokitsevara dengan kasih sayangnya, Manjusri dengan kebijaksanaannya, dan lain-lain. Namun, intinya sama, yaitu ke arah pencapaian pencerahan,” jelas Rudi.

=================

Ayo Bantu Buddhazine

Buddhazine adalah media komunitas Buddhis di Indonesia. Kami bekerja dengan prinsip dan standar jurnalisme. Kami tidak dibiayai oleh iklan. Oleh sebab itu, kami membuka donasi untuk kegiatan operasional kami. Jika anda merasa berita-berita kami penting. Mari bordonasi melalui Bank Mandiri KCP. Temanggung 1850001602363 Yayasan Cahaya Bodhi Nusantara