• Thursday, 27 July 2023
  • Surahman Ana
  • 0

Oleh : Surahman Ana

Foto : Ngasiran

Sangha Theravada Indonesia (STI) bekerjasama dengan Taman Wisata Candi (TWC) didukung oleh Atthasilani Theravada Indonesia (Astinda), Majelis Agama Buddha Indonesia (Magabudhi), Wanita Theravada Indonesia (Wandani), dan Pemuda Theravada Indonesia (Patria) selenggarakan perayaan Asadha Puja di komplek Taman Wisata Candi Borobudur, Minggu (23/7/2023). 

Acara dihadiri oleh ratusan anggota Sangha dan puluhan ribu umat Buddha dari pelbagai provinsi di Indonesia. Turut hadir dalam acara, para pejabat pemerintah pusat, pemerintah provinsi Jawa Tengah maupun pemerintah Kabupaten/Kota Magelang dan Daerah Istimewa Yogyakarta, serta beberapa tokoh lintas iman di Magelang dan DIY. 

Perayaan ini merupakan puncak rangkaian acara yang dihelat sejak tanggal 21 Juli dengan Tipitaka Chanting Ashala Puja. Acara dimulai sekitar pukul 17.00 WIB yang dibuka dengan menyanyikan Lagu Kebangsaan Indonesia Raya dan penampilan Tari Persembahan Agung dari Vihara Dhamma Ratna Tangerang. Dilanjutkan dengan sekapur sirih dari Ketua Umum STI dan sambutan dari para pejabat lainnya.

Sangha Nayaka Ketua Umum STI, Bhante Sri Subhapanno, menyampaikan terima kasih dan apresiasi atas antusiasme umat dalam mengikuti perayaan Asadha dan Tipitaka Chanting.

“Izinkan saya menyampaikan apresiasi kepada semua yang hadir dalam perayaan ini, terlebih kepada umat yang mengikuti serangkaian pembacaan syair sutta. Kesuksesan ini adalah kesuksesan kita semua, yang terwujud bukan karena sebab tunggal tapi ribuan bahkan milyaran sebab, hingga suasana yang mengharukan ini bisa kita rasakan. Kami juga menyampaikan apresiasi kepada segenap tamu undangan yang hadir dan kepada segenap pihak yang telah mendukung kesuksesan acara,” kata bhante. 

Bhante menilai pelaksanaan acara berjalan secara tertib dan disiplin. Ia berpesan agar hal ini tetap dipertahankan dan dikembangkan.  

“Saat ini kita memasuki puncak acara. Selama kegiatan Tipitaka Chanting hingga puncak acara ini  telah dilakukan secara tertib dan disiplin. Saya mengamati prosesi ke candi juga sangat rapi, indah, dan tertib, dan ini yang patut kita pertahankan dan kita kembangkan. Ini adalah wujud kita menjaga dan  merawat ajaran Guru Agung Buddha Gotama,” papar bhante.

Febrina Intan, Direktur Utama PT TWC menyatakan dukungan serta memastikan keamanan bagi seluruh umat Buddha untuk melaksanakan ibadah di komplek Candi Borobudur. 

“PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau InJourney dan anak usahanya PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko memberikan dukungan yang terbaik dalam pelaksanaan Indonesia Tipitaka Chanting dan Ashala Mahapuja di komplek Candi Borobudur. PT TWC memastikan keamanan dan kenyamanan seluruh umat Buddha yang melaksanakan kegiatan ibadah di Candi Borobudur,” kata Febriana.

Febriana menilai momen perayaan Asadha menjadi simbol kebangkitan nilai-nilai spiritual Candi Borobudur dan menggaungkan semangat toleransi dalam keberagaman masyarakat Indonesia untuk mewujudkan harmony in diversity. Ia berharap, melalui penyelenggaraan kegiatan keagamaan dapat mewujudkan keharmonisan bagi seluruh lapisan masyarakat. 

“Besar harapan kami dengan penyelenggaraan kegiatan keagamaan seperti ini dapat membangun keharmonisan, baik harmoni spiritual dalam diri dan semesta, harmoni sesama dalam keberagaman, dan juga harmoni semua stakeholder terkait yang memiliki tujuan yang sama dalam memelihara Candi Borobudur. Karena Candi Borobudur adalah milik kita bersama, kebanggaan Bangsa Indonesia,” pungkas Febriana. 

Dirjen Bimas Buddha Kementerian Agama RI, Supriyadi, menyampaikan makna penting dalam peringatan Asadha Puja bagi umat Buddha.

“Peringatan Asadha mengingatkan kita untuk memperkuat dan memperdalam keyakinan kepada Buddha Dhamma. Asadha memberikan penekanan akan pentingnya pengetahuan dan pembelajaran dalam kehidupan sebagai umat Buddha. Asadha juga mengingatkan akan pentingnya menjunjung tinggi keadilan baik dalam lingkup pribadi maupun sosial,” papar Supriyadi.  

Acara dilanjutkan dengan penyerahan cinderamata kepada segenap tamu undangan. Bersamaan dengan penyerahan cindera mata juga dilaksanakan ucapan selamat ulang tahun kepada Sangha Pamokha STI, Bhante Sri Pannavaro Mahathera. Bhante mendapatkan hadiah berupa tongkat spesial dari Staf Khusus Presiden RI, Anak Agung Gde Ngurah Ari Dwipayana.

“Saya mohon ijin untuk menyampaikan ucapan selamat ulang tahun pada Guru kami, Y.M. Bhante Sri Pannavaro Mahathera. Saya juga menghaturkan “Teteken” atau tongkat hasil karya Nasirun dari Yogyakarta. Tongkat itu dilukis oleh Nasirun sangat indah, tapi penuh makna simbolis,” kata Ari Dwipayana.

“Izinkan saya menyampaikan terima kasih atas perhatian, kecintaan para sahabat-sahabat kami lintas agama dan umat Buddha semua. Saya tidak menyangka ternyata Gung Ari membuat gara-gara,” timpal Bhante Pannavaro penuh senyum, disambut riuh tepuk tangan seluruh umat. 

Usai penyerahan cindera mata, dilanjutkan dengan puja bakti dan Dhammadesana dari Bhante Sri Pannavaro. Menjelang akhir perayaan suasana semakin mengharukan, dalam kegelapan segenap umat menyalakan lilin elektrik mengiringi lantunan Dhamma Gita “Dhammacakkappavattana Sutta” dan “Lagu Kasih” dari paduan suara Dhamma Bhakti Gita Vihara Karangdjati Yogyakarta. 

Perayaan selesai sekitar pukul 21.30 WIB yang ditutup dengan pemercikan tirta suci oleh sejumlah bhikkhu Sangha di antaranya Bhante Hemadhammo, Bhante Indaguno, Bhante Piyadhiro, Bhante Khemaviro, Bhante Thitaviriyo, Bhante Dhammamitto, Bhante Khemadhiro, Bhante Santacitto, Bhante Silayatano, Bhante Saccapiyo, Bhante Indamedho, Bhante  Cirajayo, Bhante Dhirajayo, dan Bhante Karunasilo. [MM]

=================

Ayo Bantu Buddhazine

Buddhazine adalah media komunitas Buddhis di Indonesia. Kami bekerja dengan prinsip dan standar jurnalisme. Kami tidak dibiayai oleh iklan. Oleh sebab itu, kami membuka donasi untuk kegiatan operasional kami. Jika anda merasa berita-berita kami penting. Mari bordonasi melalui Bank Mandiri KCP. Temanggung 1850001602363 Yayasan Cahaya Bodhi Nusantara